Dukuh Mandingan Bantul Ungkap Dugaan Penyebab Puluhan Warganya Keracunan

Dukuh Mandingan Bantul Ungkap Dugaan Penyebab Puluhan Warganya Keracunan

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 21 Mar 2025 08:46 WIB
ilustrasi keracunan
Ilustrasi kasus keracunan makanan di Mandingan, Bantul. Foto: Dok.Detikcom
Jogja -

Puluhan orang di Mandingan, Ringinharjo, mengalami gejala keracunan usai berbuka puasa bersama. Dukuh mengungkapkan dugaan penyebabnya.

"Takjilnya itu nasi, ayam ungkep, galantin pedas sama capcay. Takjil itu bukan catering, tapi masak sendiri, jadi ada kelompok ibu-ibu yang ditunjuk untuk masak di hari-hari tertentu," kata Dukuh Mandingan, Samsi Wahyudi saat dihubungi wartawan, Kamis (20/3/2025).

Ia menduga bahan baku ayam yang kurang segar jadi penyebab warganya keracunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya kecurigaannya di olahan ayamnya, bahan ayamnya. Jadi ayamnya itu bau dan tidak sedap," ujarnya.

Kronologi Kejadian

Samsi menuturkan insiden berawal saat tiga RT melaksanakan buka bersama di musala, Minggu (16/3) sore.

ADVERTISEMENT

Memasuki waktu sahur pada Senin (17/3) dini hari, beberapa orang mengeluh sakit diare. Hingga Senin siang sekitar pukul 09.00-11.00 WIB, jumlah warga yang mengeluh diare semakin banyak.

"Laporannya dari warga Senin pagi, warga WA (WhatsApp) saya kalau ada yang diare sampai merasa lemas. Lalu saya tindaklanjuti sama Puskesmas. Dari situ ditelusuri ternyata ada sekitar 60 orang mengeluh sakit perut semua dan diare," ujar Samsi.

Untungnya, lanjut Samsi, puluhan orang tersebut tidak sampai menjalani rawat inap di puskesmas. Dia melanjutkan diagnosis warga menderita keracunan makanan.

"Iya, keracunan bakteri di makanan itu. Tapi saat ini alhamdulillah semuanya sudah bisa beraktivitas seperti biasa," ucapnya.

Dinkes Bantul

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Tri Widiyantara, berkata sudah mengetahu informasi keracunan makanan di Mandingan. Hanya saja, untuk mencari sampel makanan pihaknya ada kesulitan.

"Kasus di Ringinharjo itu terlaporkan di puskesmas beberapa hari setelah kejadian. Karena itu kita kesulitan dalam mencari sampel makanan," kata Agus.

Karena itu, Dinkes Bantul melalui puskesmas telah mengeluarkan edaran untuk Kantor Kemenag Bantul. Surat tersebut berisi agar Kantor Kemenag Bantul bisa menyampaikan kepada takmir masjid terkait kewaspadaan saat ada acara buka bersama.

"Dan menyisakan satu paket takjil setiap berbuka puasa bersama. Semua itu untuk mengantisipasi sulitnya mendapatkan sampel makanan untuk diuji laboratorium," pungkas Agus.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads