Mengalami haid atau menstruasi adalah siklus umum yang dialami wanita setiap bulannya, tak terkecuali saat puasa. Namun, tak sedikit wanita yang mengalami telat haid saat puasa. Apa penyebabnya? Temukan jawabannya dalam artikel ini.
KBBI mendefinisikan menstruasi sebagai datang bulan atau disebut juga sebagai haid. Di dalam buku 'Mengenal Menstruasi dan Gangguannya' oleh Liliek Pratiwi, MKM, dkk., dijelaskan bahwa menstruasi adalah proses keluarnya darah dan sel-sel tubuh dari vagina. Adapun keluarnya darah atau sel-sel tubuh tersebut berasal dari dinding rahim seorang wanita.
Tidak hanya itu saja, menstruasi atau haid juga dapat diartikan sebagai siklus alami yang terjadi secara rutin. Biasanya menstruasi berlangsung selama 3-8 hari dengan rata-rata siklusnya setiap 28 hari sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun terdapat siklus yang cukup rutin dan dapat dilihat polanya, terkadang tidak sedikit juga wanita yang mengalami keterlambatan menstruasi atau haid. Salah satu waktunya kemungkinan terjadi saat melakukan puasa, termasuk di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, situasi tersebut membuat sebagian wanita justru bertanya-tanya mengenai kaitan puasa dengan telat haid. Lantas, apa penyebab hal tersebut bisa terjadi? Simak informasinya berikut ini, ya.
Benarkah Bisa Telat Haid Saat Puasa?
Terkait dengan hal ini terdapat sebuah hasil riset yang telah diungkap dalam laman National Library of Medicine bertajuk 'Does Ramadan fasting has any effects on menstrual cycles?' oleh Mahnaz Yavangi, dkk., bahwa pada tahun 2009 silam dilakukan penelitian guna mengungkap siklus haid selama berpuasa. Melalui penelitian tersebut terdapat sekitar 80 orang mahasiswa yang terlihat sebagai subjek penelitian.
Pada saat itu, para subjek penelitian telah menjalani berbagai pemeriksaan fisik sebelum percobaan dilakukan. Melalui penelitian ini, para subjek menjalani 7 bulan penelitian yang berkaitan dengan kalender menstruasi mereka. Periode penelitian tersebut berlangsung pada 3 bulan sebelum dan 3 bulan setelah Ramadhan.
Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan dilakukannya pengukuran kehilangan darah menstruasi yang didasarkan pada jumlah pembalut atau tampon yang digunakan setiap harinya oleh subjek penelitian. Tidak hanya itu saja, para subjek juga dicatat tanggal pertama setiap mengalami menstruasi.
Hasil riset tersebut menunjukkan dari 80 subjek penelitian yang terlibat, terdapat 11,3%, 30%, dan 16,3% peserta yang memiliki pola menstruasi tidak teratur. Baik itu sebelum, selama, hingga setelah Ramadhan.
Hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan bagi seorang wanita mengalami ketidakteraturan periode haid selama puasa. Salah satu waktu yang dapat disoroti adalah puasa Ramadhan yang biasa dilakukan secara berhari-hari.
Penyebab Telat Haid Saat Puasa
Lantas, apa yang menyebabkan telat haid saat puasa? Ternyata ada sejumlah alasan seorang wanita bisa mengalami ketidakteraturan haid selama menjalankan puasa. Seperti diungkap dalam laman Health Shots, bahwa terdapat intermittent fasting atau puasa intermiten yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi seorang wanita.
Dijelaskan dalam laman tersebut bahwa puasa intermiten biasanya dilakukan dengan mengurangi asupan makanan maupun tidak makan selama jangka waktu tertentu setiap harinya. Meskipun dikenal mampu mengurangi berat badan secara efektif, tetapi bagi sebagian orang cara ini justru memicu dampak tertentu. Salah satunya yaitu ketidakteraturan haid atau menstruasi.
Penyebabnya dikarenakan puasa dapat mempengaruhi sejumlah hormon, terutama di dalam diri wanita, sehingga memicu tingkat energi yang rendah maupun menstruasi yang tidak teratur. Seperti diungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan melalui American Thyroid Association in 2008, bahwa salah satu bagian di dalam tubuh mengalami pengaruh akibat puasa adalah hipotalamus.
Sebagai informasi, hipotalamus adalah bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur hormon. Misalnya saja estrogen yang berkaitan dengan siklus menstruasi para wanita.
Kemudian masih merujuk dari laman yang sama, seorang dokter kandungan dan ginekolog bernama Dr Deepa Dewan menyebutkan puasa intermiten bisa berpengaruh pada kesehatan reproduksi maupun siklus menstruasi.
Salah satu penyebabnya dikarenakan puasa berpengaruh pada kadar leptin yang memberikan dampak tersendiri terhadap hormon reproduksi. Terutama apabila hormon leptin cenderung rendah, maka dapat berpengaruh pada hormon pelepas gonadotropin.
Kemudian dijelaskan juga bahwa produksi hormon yang terganggu memicu ovulasi dan siklus menstruasi yang pada akhirnya tidak teratur. Tidak hanya itu juga, kadar insulin di dalam tubuh juga dapat menjadi salah satu alasan telat haid saat puasa.
Ini dikarenakan insulin juga turut memberikan peran penting dalam kesehatan reproduksi. Saat berpuasa seseorang akan mengalami peningkatan sensitivitas insulin yang bisa berpengaruh pada hormon reproduksinya. Inilah yang membuat perubahan kadar insulin secara signifikan mampu mengganggu siklus menstruasi.
Selain berkaitan dengan hormon dan insulin, ternyata stres juga dapat memberikan pengaruh terhadap ketidakteraturan menstruasi atau haid. Diungkap dalam laman Saran Elizabeth King, bahwa saat seseorang berpuasa, tubuh secara otomatis meningkatkan produksi salah satu hormon stres, yaitu kortisol.
Hal tersebut dikarenakan tubuh tidak tahu kapan akan diberi makan lagi, sehingga menganggap situasi tersebut sebagai stres yang cukup signifikan. Kemudian saat tubuh kekurangan energi yang dibarengi dengan stres, maka sering kali dapat memicu ketidakseimbangan hormon.
Cara Mengatasi Telat Haid Saat Puasa
Setelah mengetahui sejumlah penyebab dan alasan telat haid saat puasa, tidak ada salahnya bagi seseorang untuk memahami cara mengatasinya. Salah satu cara yang bisa dilakukan diungkap dalam laman Cleveland Clinic, bahwa seseorang yang tengah berpuasa perlu untuk memperhatikan makanan yang disantap nantinya.
Seorang ahli diet bernama Julia Zumpano, RD, LD, memberikan saran agar seseorang yang sudah menyelesaikan puasanya untuk menghindari makanan olahan dan juga kemasan. Sebaliknya, memenuhi santapan protein rendah lemak, buah, sayuran, dan biji-bijian utuh sangat dianjurkan.
Kemudian makanan berbuka puasa juga harus dipilih dengan bijak. Cobalah untuk berbuka dengan makanan yang tinggi protein, tinggi serat, dan juga lemak sehat. Cara ini diharapkan dapat menghindari lonjakan gula darah yang bisa berpengaruh pada ketidakteraturan siklus menstruasi.
Sementara itu, melalui laman InSync, terdapat sejumlah langkah sederhana yang bisa dilakukan agar siklus haid tetap teratur meski tengah berpuasa. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
- Menambahkan protein sehat ke dalam asupan makanan, misalnya saja telur, kacang-kacangan, gandum utuh, buah-buahan, hingga sayuran.
- Hindari melakukan olahraga atau makan yang berlebihan setelah berbuka puasa.
- Berusaha mendapatkan tidur yang cukup dan teratur setiap harinya.
- Mencukupi asupan cairan sekitar 8-10 gelas air.
- Hindari stres.
- Cobalah tetap melakukan berbagai aktivitas yang ringan.
- Hindari makanan olahan dan kemasan.
- Jagalah asupan gula dan juga garam harian.
Demikian tadi rangkuman mengenai penyebab telat haid saat puasa lengkap dengan cara mengatasinya. Semoga informasi ini membantu, ya.
(par/dil)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM