Juru parkir (jukir) di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali mengaku tidak tahu rencana bangunan parkiran akan dibongkar mulai April. Selain itu, jukir menyebut tidak ada sosialisasi soal pembongkaran dari pihak terkait.
Koordinator Jukir, Wito mengaku sudah mengetahui rencana pembongkaran TKP Abu Bakar Ali sejak lama. Namun dirinya tak tahu jika pembongkaran akan dilakukan April mendatang.
"Sudah lama (ada informasi mau dibongkar), dua tahun yang lalu," jelas Wito saat ditemui wartawan di TKP Abu Bakar Ali, Rabu (19/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu (mau dibongkar April) belum tahu. Belum, belum (ada sosialisasi kepindahan), tempate mau di mana juga belum tahu," sambungnya.
Wito mengatakan, di TKP ABA ada dua kelompok shift yang berganti per hari. Jumlah anggota tiap shift mencapai puluhan orang. Ia pun berharap, pemerintah memikirkan nasib mereka.
"Shift saya yang aktif itu kurang lebih 35 orang, yang shift besok kurang lebih 40-an. Kalau hari libur bus itu lumayan lah, kalau motor sama saja. (Pendapatan) rata-rata Rp 50 ribu perhari, pembagian tiap orang," urainya.
"Ya (harapannya) diganti tempatnya dan kita masih bisa kerja. Kalau boleh minta sih bekas Teras (Malioboro 2) ini, kalau di situ dijamin ramai," imbuh Wito.
Diketahui di TKP Abu Bakar Ali juga terdapat lapak-lapak dagangan. Namun, dari pantauan detikJogja sore ini, hampir seluruh lapak di TKP Abu Bakar Ali tutup. Hanya satu warung kelontong di ujung yang tampak buka.
Penjaga warung kelontong berinisial R mengaku hanya sebagai penjaga warung. Menurutnya, seluruh pedagang memang tidak membuka lapaknya saat Ramadan. Namun, informasi yang ia tahu, belum ada sosialisasi terkait pembongkaran April nanti.
"Kalau puasa tutup, soalnya ndak ada yang liburan, paling mulai buka H+3 lebaran itu," jelasnya.
"Setahu saya itu ndak ada omong-omong soal itu (sosialisasi), tapi yang dagang ini tahu (ada rencana pembongkaran)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, bangunan TKP Abu Bakar Ali rencananya akan dibongkar pada bulan April mendatang. Lahan tersebut akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH).
Seperti diketahui, pembongkaran bangunan parkiran Abu Bakar Ali menjadi bagian dukungan terhadap Sumbu Filosofi Jogja yang resmi ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono, mengatakan saat ini TKP Abu Bakar Ali berstatus pinjam pakai dari Kasultanan Jogja ke Pemerintah Kota Jogja.
"Mei kan sudah harus dikembalikan ke yang kagungan (punya), kan dari Kasultanan, rencananya akan menjadi ruang terbuka hijau untuk dukungan Sumbu Filosofi," jelas Beny saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan Kota Jogja, Selasa (18/3/2025).
Beny melanjutkan, Pemkot Jogja direncanakan harus mengembalikan lahan TKP Abu Bakar Ali maksimal Mei mendatang.
"Rencana Mei maksimalnya, harusnya April sudah ada pergerakan ke situ. Supaya bisa ditata, kan rentetannya (pemerintah) kota masih harus menyelesaikan itu," ungkap Beny.
(aku/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang