Video sejumlah orang merazia warung yang buka siang hari saat Ramadan di Garut viral di media sosial. Dalam video tampak aksi gebrak meja dan lempar gelas. Begini kata Satpol PP.
Dilansir detikJabar, Sabtu (8/3/2025), dalam video tersebut terlihat sejumlah orang mendatangi warung yang buka diduga siang hari.
Terlihat ada beberapa orang yang tengah duduk santai sembari merokok dan minum kopi di warung tersebut. Sempat ada perbincangan di antara sejumlah orang yang datang dengan para pria yang berada di warung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria dengan baju dan kacamata hitam itu kemudian menyiramkan segelas kopi ke pinggir orang yang diajaknya berbicara. Dia kemudian berlalu menemui pemilik warung.
"Ibu, tau ada maklumat Ramadan," kata pria tersebut.
Di posisi lainnya, seorang pria berambut panjang tampak mendatangi kelompok pengunjung warung yang lain. Dia datang dan berbicara dengan suara lantang dan menggebrak meja.
Di akhir video, sempat terjadi ketegangan antara seorang pembeli dengan tiga orang dari kelompok yang mendatanginya.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Satpol PP Garut, Basuki Eko, mengatakan kejadiannya pada Rabu (5/3).
"Menurut informasi dari anggota, terjadi hari Rabu kemarin di Jalan Ibrahim Adjie dan di sekitar Guntur," ungkap Eko.
Eko menuturkan, menurut penuturan jajarannya, sejumlah orang yang mendatangi warung itu naik sepeda motor. Namun, entah apa yang terjadi, tampak ada aksi arogan.
"Kami tentunya sangat menyayangkan aksi itu bisa terjadi," ucap Eko.
Yang menjadi sorotan warganet dalam kejadian ini adalah kemunculan personel Satpol PP di video tersebut. Hal tersebut memunculkan dugaan, jika Satpol PP tak bertindak saat peristiwa ini terjadi.
Terkait hal tersebut, Eko memberikan penjelasannya.
"Kejadian ini terjadi saat kami melakukan patroli untuk mensosialisasikan Maklumat Ramadan. Kebetulan di jalan kami berpapasan dengan massa, kemudian diikuti oleh anggota," ucap Eko.
"Jadi, tidak benar jika anggota kami ikut serta melakukan aksi. Anggota datang ke sana untuk melerai apa yang terjadi. Hanya saja, karena mereka bergerak menggunakan mobil sedangkan massa menggunakan motor, jadi tiba lebih lambat di TKP," kata Eko menambahkan.
Namun, Eko mengaku menemukan kelalaian anggotanya saat itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap empat orang anggota Satpol PP yang hadir di lokasi, mereka dianggap lalai karena tidak segera melapor ke markas dan meminta bantuan untuk menjaga situasi.
"Akhirnya Komisi Disiplin memberikan teguran kepada empat orang yang bertugas karena tidak segera meminta bantuan anggota patroli lain untuk bersama menangani masa yang jumlahnya jauh lebih banyak," katanya.
"4 orang tersebut bertugas hanya untuk memasang edaran Maklumat Ramadan. Tapi, kami apresiasi juga karena telah berupaya melerai dan mengendalikan massa," ucap Eko menambahkan.
Di mana, salah satu poin yang diatur, adalah mengenai jam operasional warung makan hingga restoran saat bukan Ramadan. Salah satu poin dalam imbauan tersebut Pemkab mengimbau agar restoran atau warung nasi menutup layanannya pada siang hari, kecuali untuk layanan take away mulai pukul 16.00 WIB.
Terkait kasus razia yang dilakukan sejumlah orang itu, menurut Eko, mereka sudah dimintai keterangan.
Pada Jumat (7/3) malam, perwakilan massa sudah bertemu dengan pihak Pemkab Garut dan secara khusus menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah dan masyarakat.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Penegasan Polda DIY soal Penangkapan Pembobol Situs Judol Bukan Titipan Bandar