Apes! Pelaku Gendam di Sleman Sukses Gasak Perhiasan, Eh Ternyata Imitasi

Sleman - Apes betul nasib pelaku gendam yang beraksi di Pandowoharjo, Sleman. Sudah berhasil menggasak perhiasan salah seorang warga tapi ternyata perhiasan itu imitasi.

Kejadian gendam itu viral di media sosial usai diunggah oleh akun Instagram @merapi_uncover. Di postingan itu disebutkan modus para pelaku awalnya menanyakan alamat kepada korban dan bersalaman. Selanjutnya korban dibawa masuk ke dalam mobil.

"Lik mau laporan baru baru ini ada tindakan gendam. Di daerah pandowoharjo sleman. Pelaku beberapa orang menggunakan mobil. Dengan modus pertama menanyakan alamat dan bersalaman lalu di masukan ke mobil. Himbauan saja untuk teman teman agar selalu berhati hati karena mendekati lebaran mungkin sekarang lagi gencar mencari korban," tulis keterangan dalam postingan itu seperti dilihat detikJogja, Selasa (4/3/2025).

Saat di dalam mobil itu perhiasan milik korban digasak pelaku. Beruntungnya, perhiasan korban merupakan imitasi.

"Untuk krono logi dan mobil yg di gunakan pelaku saya belum bisa cerita karna belum bertemu korban secara langsung. Tapi alhamdulilah korban selamat karen yg di gunakan korban perhiasan imitasi lik. Nama saya di smarkan ya lik," lanjut keterangan dalam postingan itu.

Terkait hal tersebut, Kapolsek Sleman, Kompol Khabibulloh, mengatakan petugas telah turun tangan menangani kasus tersebut. Berdasarkan keterangan yang diterima petugas, aksi gendam itu gagal dilakukan.

"Bahwa telah beredar postingan di medsos adanya aksi gendam yang tidak berhasil," kata Habib saat dihubungi wartawan, Selasa (4/3).

Dia bilang para pelaku gendam itu menggasak perhiasan imitasi milik korban. Sampai saat ini korban juga belum melaporkan kejadian itu.

"Iya belum ada yang melapor, itu info yang korban juga emas imitasi. Gendamnya kena prank itu," ujarnya.

Habib mengingatkan dengan beredarnya para pelaku gendam ini dia mengimbau masyarakat untuk waspada. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan memperketat patroli.

"Dilakukan patroli oleh personil terbuka maupun anggota Babinkamtibmas pada jam rawan terjadinya tindak pidana dan gangguan kamtibmas," pungkasnya.

(apl/ams)