Niat Puasa Ramadhan Bahasa Jawa, 'Niat Ingsun Poso Tutuko Dina Sesuk'

Niat Puasa Ramadhan Bahasa Jawa, 'Niat Ingsun Poso Tutuko Dina Sesuk'

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Sabtu, 01 Mar 2025 12:44 WIB
Hijab women and a man pray together before meals, a fast breaking meal served on a table in backyard
Ilustrasi membaca niat puasa Ramadhan bahasa Jawa. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto)
Jogja -

Akulturasi Islam dengan budaya Jawa melahirkan praktik keagamaan yang selaras dengan kearifan lokal, seperti pembacaan niat puasa Ramadhan dalam bahasa Jawa yang disandingkan dengan bahasa Arab. Tradisi ini mempermudah pemahaman makna niat bagi masyarakat setempat sekaligus mencerminkan adaptasi Islam dengan budaya tanpa mengurangi esensinya.

Dikutip dari buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah tulisan H Amirulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, niat merupakan bagian yang sangat penting dalam ibadah, termasuk puasa. Dalam Islam, setiap amal ibadah tergantung pada niatnya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari Rasulullah SAW:

Ψ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω’Ψ£ΩŽΨΉΩ’Ω…ΩŽΨ§Ω„Ω Ψ¨ΩΨ§Ω„Ω†Ω‘ΩΩŠΩ‘ΩŽΨ§Ψͺِ، وَΨ₯ΩΩ†Ω‘ΩŽΩ…ΩŽΨ§ لِكُلِّ امْرِئٍ Ω…ΩŽΨ§ Ω†ΩŽΩˆΩŽΩ‰

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang telah diniatkannya." (HR. Bukhari & Muslim)

Lantas seperti apakah niat puasa Ramadhan dalam bahasa Jawa? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini!

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Ramadhan Bahasa Jawa

Dikutip dari laman resmi SMA Negeri 13 Semarang, niat puasa Ramadhan dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut:

Ω†ΩŽΩˆΩŽΩŠΩ’Ψͺُ Ψ΅ΩŽΩˆΩ’Ω…ΩŽ غَدٍ ΨΉΩŽΩ†Ω’ أَدَاِؑ ΩΩŽΨ±Ω’ΨΆΩ Ψ΄ΩŽΩ‡Ω’Ψ±Ω Ψ±ΩŽΩ…ΩŽΨΆΩŽΨ§Ω†Ω هذِهِ Ψ§Ω„Ψ³ΩŽΩ‘Ω†ΩŽΨ©Ω لِلهِ ΨͺΩŽΨΉΩŽΨ§Ω„ΩŽΩ‰

"Nawaitu shauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala."

Sedangkan dalam bahasa Jawa, niat puasa Ramadhan diucapkan dengan lafal berikut:

"Niat ingsun poso tutuko dina sesuk ingsun anekani ferdhune wulan Romadhon ing dalem sak jerone tahun iki, fardhu kerono lillahi Ta'ala."

Bacaan niat di atas jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artinya:

"Saya berniat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan pada tahun ini, fardhu karena Allah Ta'ala."

Bolehkah Membaca Niat Puasa Ramadhan dengan Bahasa Jawa

Dikutip dari buku Belajar Sendiri Semua Jenis Shalat oleh Zainal Abidin, niat merupakan amalan hati dalam perspektif agama Islam dan yang terpenting adalah adanya kesadaran dan tekad untuk berpuasa karena Allah. Niat tidak harus diucapkan dalam bahasa Arab karena tidak ada dalil yang mewajibkan pengucapan niat dalam bahasa tertentu.

Dalam mazhab Syafii, niat harus dilakukan di dalam hati, dan mengucapkannya dengan lisan hanya sunnah untuk membantu menghadirkan niat dalam hati. Jika seseorang merasa lebih mudah memahami dan menghadirkan niat dengan bahasa Jawa atau bahasa lain yang ia pahami, maka itu sah.

Yang penting, seseorang memahami maksud niatnya, yaitu berpuasa karena menjalankan perintah Allah. Dengan demikian, membaca niat puasa dalam bahasa Jawa tetap sah dan diperbolehkan dalam Islam.

Kapan Kita Membaca Niat Puasa Ramadhan?

Kembali dikutip dari buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah tulisan H Amirulloh Syarbini dan Hj Iis Nur'aeni Afgandi, para ulama sepakat bahwa niat puasa wajib, seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, dan puasa nadzar, harus dilakukan sebelum terbitnya fajar atau sebelum masuknya waktu subuh. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩΨ¨ΩŽΩŠΩ‘ΩΨͺِ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩŽ Ψ§Ω„ΩΩŽΨ¬Ω’Ψ±ΩΨŒ ΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω

"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya." (HR. An-Nasa'i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan bahwa niat puasa wajib harus dilakukan di malam hari, yaitu sejak waktu maghrib hingga sebelum fajar. Jika seseorang tidak berniat dalam rentang waktu tersebut, maka puasanya tidak sah.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga menegaskan:

Ω…ΩŽΩ†Ω’ Ω„ΩŽΩ…Ω’ ΩŠΩΨ¬Ω’Ω…ΩΨΉΩ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω…ΩΩ†ΩŽ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω ΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψ΅ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽ Ω„ΩŽΩ‡Ω

"Barangsiapa yang tidak berniat puasa sejak malam hari, maka puasanya tidak sah." (HR. Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Abu Dawud)

Hadits ini semakin memperjelas bahwa niat puasa wajib harus dilakukan di malam hari sebelum masuk waktu subuh. Oleh karena itu, setiap Muslim yang ingin berpuasa wajib memastikan bahwa ia telah berniat sebelum fajar agar ibadahnya sah dan diterima oleh Allah SWT.

Demikianlah tadi penjelasan lengkap mengenai niat puasa Ramadhan bahasa Jawa yang sah saja untuk diamalkan. Semoga dapat menjadi referensi!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads