Kendala Polisi Ungkap Kasus Pencurian Emas di SMKN 1 Bantul

Kendala Polisi Ungkap Kasus Pencurian Emas di SMKN 1 Bantul

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 26 Feb 2025 12:53 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi kasus pencurian. Foto: Rachman Haryanto
Bantul -

Polisi hingga saat ini belum meringkus pelaku pencurian emas puluhan gram dan uang tunai di SMK N 1 Bantul. Polisi masih minim bukti dan saksi-saksi.

"Sementara masih penyelidikan," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry saat dihubungi detikJogja, Rabu (26/2/2025).

Terkait kendala polisi dalam mengungkap kasus tersebut, Jeffry menyebut salah satunya adalah minimnya saksi-saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Minim bukti, minim saksi dan CCTV tidak mengcover sekitar lokasi kejadian," ujarnya.

Akan tetapi, Jeffry menyebut jika polisi terus berupaya mengungkap kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

"Sementara masih dilidik Opsnal Polres Bantul," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, SMKN 1 Bantul buka suara terkait emas senilai puluhan juta yang raib di ruang wakil kepala sekolah (wakasek). Ternyata emas itu milik wakasek dan sengaja menaruh emas di sekolah untuk sementara karena rumahnya kerap menjadi sasaran pencurian.

"Itu emas milik pribadi. Jadi yang punya emas itu kan di rumah sering kehilangan," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMK N 1 Bantul, Wakhid Bashori saat ditemui detikJogja di ruangannya, Kamis (30/1).

Wakhid melanjutkan, karena itu suami dari Wakasek menyarankan untuk sementara menyimpan perhiasan di tempat yang aman. Alhasil, SMKN 1 menjadi pilihan karena jarang terjadi pencurian di sekolah tersebut.

"Terus sama suaminya itu disuruh menaruh di sini (ruang Wakasek), karena di sini jarang terjadi pencurian. Karena belum lama di rumahnya juga jadi sasaran pencurian," ujarnya.

Namun, belum sempat memindahkan perhiasan itu dari SMKN 1, malah raib dicuri. Wakhid menegaskan jika SMKN 1 bukanlah menjadi tempat penyimpanan perhiasan secara permanen.

"Jadi untuk sementara, dan belum sempat dipindah malah keduluan (dicuri). Jadi bukan menyimpan permanen di sekolah, tapi untuk menunggu terus dimasukkan ke bank, atau transit istilahnya," ucapnya.




(rih/dil)

Hide Ads