Dishub Uji Coba Satu Arah di Plengkung Gading Jogja Mulai Maret

Dishub Uji Coba Satu Arah di Plengkung Gading Jogja Mulai Maret

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 25 Feb 2025 12:56 WIB
Gauk Plengkung Gading, Kraton, Kota Jogja, Senin (18/3/2024).
Kawasan Plengkung Gading, Kota Jogja, Senin (18/3/2024). Foto: dok. detikJogja
Jogja -

Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menerapkan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) di Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya, Kota Jogja, mulai pekan kedua Maret mendatang. Uji coba ini rencananya akan dilangsungkan selama sebulan.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub DIY, Rizki Budi Utomo mengatakan uji coba akan dilakukan bertahap dan tidak langsung diberlakukan seharian penuh.

"Uji coba kita set-nya mulai minggu kedua bulan Maret sampai sebulan penuh. Tiap minggu akan kami evaluasi," jelas Rizki saat dihubungi detikJogja, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi uji cobanya nanti bertahap, jadi berapa jam dulu, misal 4 jam dulu, 2 jam pagi 2 jam siang. Nanti mulai minggu ke 3 atau 4 (Maret) kita perpanjang jadi 8 jam, jadi nggak langsung sehari penuh," sambungnya.

Nantinya, kata Rizki, arus lalu lintas hanya dibuka satu jalur dari utara ke selatan. Selain itu, juga diterapkan larangan bagi kendaraan besar seperti bus pariwisata untuk memasuki area Plengkung Nirbaya.

ADVERTISEMENT

"Arahnya jadi jeron beteng ke luar, dari utara ke selatan, itu yang diperbolehkan. Nanti penjagaannya ada di simpang Gading, untuk menyetop arus dari timur, selatan, dan barat," papar Rizki.

"Jadi kayak verboden dari arah Gading (selatan) kita perbolehkan. Jadi kalau mau masuk jeron beteng bisa lewat di Mantrijeron lor, satu lagi di Tamansari," lanjutnya.

Lebih lanjut Rizki memaparkan, uji coba Maret esok dirasa pas waktunya lantaran akan bertepatan dengan libur Lebaran. Sehingga bisa diketahui bagaimana arus lalu lintas saat ramai wisatawan.

"Itu jadi bahan evaluasi juga, jadi sebenarnya kalau kita mau uji coba pun harusnya memang di jam ramai di saat banyak wisatawan juga. Itu justru timing-nya tepat," ungkapnya.

Usai uji coba sistem satu arah ini, Rizki menerangkan, pihaknya akan melanjutkan uji coba untuk menutup akses melalui Plengkung Gading.

"Jadi bulan pertama uji coba satu arah, nanti bulan berikutnya mulai total ditutup. Jadi untuk arusnya tidak boleh lewat Plengkung, itu uji coba bulan kedua," ujar Rizki.

Alasan Pemberlakuan Uji Coba

Kebijakan ini diputuskan melalui FGD Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Kawasan Alun-alun Kidul Yogyakarta, Senin (24/2). Uji coba ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif arus lalu lintas terhadap struktur bangunan yang mengalami deformasi akibat pelapukan biologis dan aktivitas manusia.

"Beberapa kejadian sebelumnya, ada kendaraan berdimensi cukup besar masuk di Plengkung Nirbaya, meskipun sudah dipasang rambu-rambu larangan," jelas Rizki.

"Sering pula terjadi kendaraan roda 4 terjebak karena berpapasan dengan kendaraan roda 2 yang menunggu antrean lampu lalu lintas di dalam bangunan. Ini berpotensi menyerempet dinding Plengkung secara langsung," sambungnya.

Sebagai informasi, Dinas Kebudayaan DIY sebelumnya telah melakukan kajian pada tahun 2018 terkait kerusakan Plengkung Gading. Dari kajian itu menunjukkan bahwa bangunan Plengkung Gading mengalami kerusakan serius, termasuk retakan yang dapat mengancam keselamatan bangunan.

Kerusakan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk getaran dari kendaraan yang melintas. Untuk mencegah perluasan deformasi, langkah-langkah pencegahan telah dilakukan sejak 2019, termasuk perbaikan fisik dan biologis pada struktur bangunan.

"Penanganan karena faktor manusia secara langsung juga telah dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dengan memasang pagar pembatas meskipun belum efektif. Bahkan, sering terjadi pembobolan gembok pagar pembatas oleh oknum yang tidak bertanggungjawab," jelas Rizki.

Meski begitu, lanjut Rizki, upaya penanganan penyebab karena aktivitas manusia dan kendaraan yang bersifat langsung dan repetitif belum dilakukan. Hal ini karena berhubungan dengan mobilitas masyarakat di jalan raya. Hal ini yang mendasari dilakukannya uji coba sistem satu arah ini.

"Dengan adanya rekayasa ini, beban lalu lintas di sekitar Plengkung Nirbaya dapat diminimalisasi, sehingga struktur bangunan dapat terjaga dengan baik," pungkasnya.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads