Momen Pesawat Patroli Israel Putari KRI Diponegoro

Nasional

Momen Pesawat Patroli Israel Putari KRI Diponegoro

Maulana Ilhami Fawdi - detikJogja
Sabtu, 15 Feb 2025 15:28 WIB
KRI Diponegoro 365 dan Komandan Satgas MTF TNI Konga UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirasetyo Haprabu. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Foto: KRI Diponegoro 365. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Jogja -

Komandan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL, Letkol Laut (P) Wirasetyo Haprabu menceritakan tantangan yang dihadapinya saat menjalankan tugas di perairan Lebanon. Salah satunya adalah momen saat KRI Diponegoro diputari oleh pesawat Israel.

Momen tersebut terjadi di tengah memanasnya situasi akibat serangan Israel ke Lebanon yang meningkat sejak September 2024. Beruntung, peristiwa itu berakhir tanpa ada insiden.

"Sejak bulan September eskalasi semakin meningkat, semakin meningkat. Jadi banyak air strike, banyak drone, segala macam. Kemudian invasi darat juga sudah dilaksanakan oleh Israel, sehingga yang lebih berdampak ini adalah di daerah selatan, perbatasan. Sedangkan kita di laut, Alhamdulillah tidak ada accident maupun incident yang terjadi," kata Haprabu di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dilansir detikNews, Jumat (14/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menceritakan pada saat itu aktivitas kapal di perairan Lebanon menurun akibat situasi yang memanas. Sebaliknya, aktivitas udara semakin meningkat yang didominasi kehadiran pesawat maupun drone milik Israel.

Dia mengatakan, pesawat tempur Israel melakukan patroli di sekitar perairan Lebanon. Salah satu pesawat patroli itu sempat berputar-putar di atas KRI Diponegoro. Adapun KRI Diponegoro terus memantau pergerakan pesawat itu melalui radar.

ADVERTISEMENT

"Ya mereka lewat saja, lewat seperti patroli, seperti mau melaksanakan air strike segala macam, kita monitor lewat radar kemudian kita laporkan, karena kita di UN, istilahnya tetap harus netral, tetap imparsial, tetap imparsial," katanya.

Dia menyebut momen pesawat Israel memutari KRI Diponegoro cukup sering terjadi. Namun dia memastikan pesawat tersebut hanya berpatroli dan tidak melakukan provokasi.

"Istilahnya bukan provokasi serangan, tapi gerakan-gerakan seperti memutari kapal, tapi kita tidak boleh melaksanakan apa-apa, kita tetap memonitor, kita siap sedia saja, siap stand by stand by saja, stand by maupun senjata, sensor, semuanya kita stand by, in case dia sudah hostile, sudah menyerang, nah baru kita melaksanakan defense. Tapi selama dia hanya melaksanakan orbiting di atas kita, lewat berapa kali itu, ya kita hanya sifatnya melaporkan saja, memantau dan melaporkan," katanya.

"Kalau hitungan, ya kurang lebih 50 persen lah dari jumlah seluruh yang kita deteksi, itu ya kurang lebih dia, ya hanya ini aja, hanya lewat, kemudian orbiting, putar sekali, habis itu pergi lagi menjauh, gitu-gitu saja. Kurang lebih ya persentasenya 50 persen," ujarnya.




(ahr/rih)

Hide Ads