- Sholat Nisfu Syaban 1. Niat Sholat Nisfu Syaban 2. Jumlah Rakaat dan Pelaksanaan 3. Bacaan dalam Sholat Nisfu Syaban 4. Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
- Sholat Lidafil Bala 1. Membaca Istighfar Sebelum Sholat 2. Niat Sholat Lidaf'il Bala 3. Membaca Surat Setelah Al-Fatihah 4. Mengucapkan Salam Setelah Rakaat Kedua atau Keempat 5. Membaca Doa Setelah Sholat
Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang mulia dan penuh ampunan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk mengamalkan sholat-sholat sunnah di malam Nisfu Syaban tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman resmi Nahdlatul Ulama Jawa Barat, setidaknya terdapat dua jenis sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam Nisfu Syaban, yaitu sholat Nisfu Syaban dan lidafil bala. Kedua sholat ini dilaksanakan secara berurutan.
Lantas, seperti apakah bacaan niat dan tata cara melaksanakan kedua sholat sunnah tersebut? Mari simak pembahasan selengkapnya berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sholat Nisfu Syaban
Berikut ini merupakan bacaan niat dan tata cara melaksanakan sholat Nisfu Syaban menurut Syekh KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin serta rujukan dari kitab-kitab klasik seperti Gunyah Li Thalibi Thariqil Haq karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dan Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali. Mari kita simak!
1. Niat Sholat Nisfu Syaban
Niat dalam sholat ini adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ أُصَلِّيَ سُنَّةَ نِصْفِ شَعْبَانَ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu ushalli sunnata nisfi sya'bāna rak'ataini lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku berniat melaksanakan sholat sunah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Jumlah Rakaat dan Pelaksanaan
Sholat ini dikerjakan sebanyak 100 rakaat (dengan 50 kali salam). Lebih utama jika dilakukan secara berjamaah, tetapi juga boleh dilakukan sendiri. Pelaksanaan dimulai setelah sholat sunah ba'diyah maghrib dan dapat dilanjutkan setelah sholat Isya.
3. Bacaan dalam Sholat Nisfu Syaban
Setiap rakaat setelah membaca surat Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali. Bacaan ini didasarkan pada rujukan dari kitab-kitab tasawuf yang menjelaskan bahwa membaca Al-Ikhlas dalam jumlah tertentu memiliki keutamaan besar dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban
Setelah sholat, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
أَللّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْهِ، يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ، يَا ذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ، لَآإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَالَّلاجِـءِيْنَ، وَجَارَالْمُسْتَجِيْرِيْنَ، وَأمَانَ الْخَاءِفِيْنَ. أَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّ أَوْمَحْرُوْمًا أَوْمَطْرُوْدًا أَوْمُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ. اللّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَطَرْدِي وَاقْتَارَ رِزْقِيْ وَأَثْبِتْنِيْ عِنْدَكَ فِى أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَا بِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ: يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ. إِلٰهِي بِالتَّجَلِّيِّ الْأَعْظَامِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّم الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيْمٍ وَيُبْرَمُ: أَسْأَلُكَ أَنْ تَكْشِفَ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا نَعْلَمُ وَمَا لَا نَعْلَمُ وَمَا أَنْتَ بِهِ أَعْلَمُ، إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعَزُّ الْإِكْرَمُ. وَصَلَّى اللّٰهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَّعَلَى آلِهٖ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُلِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allāhumma yā dzal-manni wa lā yumannu 'alayh, yā dzal-jalāli wal-ikrām, yā dzath-thauli wal-in'ām, lā ilāha illā anta, zhahral-lājī'īn, wa jāral-mustajīrīn, wa amānal-khā'ifīn. Allāhumma in kunta katabtani 'indaka fī ummil-kitābi syaqiyyān, aw mahrūmān, aw matrūdan, aw muqattaran 'alayya fī rizqī, famhu. Allāhumma bi fadhlika syaqāwatī wa hirmānī, wa tardī wa iqtāra rizqī, wa atsbitnī 'indaka fī ummil-kitābi sa'īdan, marzūqan, muwaffaqan lil-khairāt. Fa innaka qulta wa qawluka al-haqqu fī kitābikal-munzali 'alā lisāni nabiyyikal-mursal: "Yamhu-llāhu mā yasyā'u wa yutsbit, wa 'indahu ummul-kitāb." Ilāhī bit-tajallīl a'zham, fī laylatin-nisfi min syahri sya'bān al-mukarram, allatī yufraqu fīhā kullu amrin hakīm wa yubram. As'aluka an taksyifa 'annā minal-balā'i mā na'lamu wa mā lā na'lam, wa mā anta bihi a'lam. Innaka antal-a'azzu al-akram. Wa shallallāhu ta'ālā 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā ālihī wa shahbihī wa sallam. Wal-hamdu lillāhi rabbil-'ālamīn.
Artinya:
Ya Allah, Dzat yang Maha Pemberi Nikmat dan tidak ada yang memberi nikmat kepada-Mu. Ya Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, Ya Dzat yang memiliki karunia dan pemberian. Tiada Tuhan selain Engkau, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan, pelindung bagi mereka yang meminta perlindungan, dan tempat aman bagi mereka yang merasa takut.
Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) sebagai orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, terusir, atau sempit dalam rezeki, maka hapuslah ketetapan itu. Ya Allah, dengan anugerah-Mu, hapuslah kesengsaraanku, kekuranganku, keterusiranku, dan kesempitan rezekiku. Tetapkanlah aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, mendapat rezeki, serta diberi taufik untuk melakukan kebaikan.
Sesungguhnya Engkau telah berfirman, dan firman-Mu adalah kebenaran dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Nabi-Mu yang diutus: "Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki, dan di sisi-Nya-lah Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)." (QS Ar-Ra'd: 39).
Wahai Tuhanku, dengan kemuliaan-Mu yang agung pada malam Nisfu Sya'ban yang penuh berkah, di mana segala urusan yang penuh hikmah ditentukan dan ditetapkan, aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat dari kami segala bala (musibah), baik yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan Engkau lebih mengetahui daripada kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mulia dan Maha Dermawan. Semoga Allah mencurahkan shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Sholat Lidafil Bala
Selanjutnya, setelah melaksanakan sholat Nisfu Syaban, kita dapat melaksanakan sholat lidafil bala. Sholat ini diamalkan oleh Syekh KH Abdullah Mubarok bin Muhammad RA dan Syekh KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin RA serta dianjurkan untuk berjamaah. Sholat ini dikerjakan sebanyak 2 rakaat dengan 1 salam. Namun, dalam kitab Jawahirul Khomsi disebutkan bahwa sholat ini juga dapat dilakukan 4 rakaat dengan 2 salam. Berikut tata cara pelaksanaannya.
1. Membaca Istighfar Sebelum Sholat
Sebelum memulai sholat, dianjurkan membaca istighfar sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah:
اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلَّّذِيْ لَاإِلَهَ إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا
Astaghfirullāh al-'aẓīm alladhī lā ilāha illā huwa al-ḥayyu al-qayyūm, wa atūbu ilaihi taubata 'abdin ẓālimin lā yamliku linafsihi ḍarran wa lā naf'an wa lā mawtan wa lā ḥayātan wa lā nusyūrā.
Artinya:
"Saya memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup dan terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Saya memohon taubat sebagai seorang hamba yang penuh dengan kezaliman, yang tidak memiliki kendali atas dirinya sendiri, baik dalam hal kemudaratan maupun manfaat, kematian maupun kehidupan, serta kebangkitan nanti."
2. Niat Sholat Lidaf'il Bala
Sholat ini diawali dengan membaca niat berikut:
اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatan lidaf'il balā'i rak'ataini lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah untuk menolak bala dua rakaat karena Allah Ta'ala."
3. Membaca Surat Setelah Al-Fatihah
Setiap rakaat, setelah membaca Surat Al-Fatihah, bacaan surat tambahan adalah sebagai berikut:
Surat Al-Kautsar (17 kali)
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Innā a'ṭaināka al-kawtsar, faṣalli lirabbika wanḥar, inna syāni'aka huwa al-abtar.
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
Surat Al-Ikhlas (5 kali)
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwa allāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yūlad, wa lam yakun lahu kufuwan aḥad.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya."
Surat Al-Falaq (1 kali)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Qul a'ūdzu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri ghāsiqin idzā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin idzā ḥasad
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh (fajar), dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, serta dari kejahatan para penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
Surat An-Nas (1 kali)
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَٰهِ النَّاسِ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Qul a'ūdzu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Alladzī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), Aku berlindung kepada Tuhan manusia, Raja manusia, sesembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
4. Mengucapkan Salam Setelah Rakaat Kedua atau Keempat
Jika melaksanakan 2 rakaat, maka cukup dengan 1 kali salam. Jika melaksanakan 4 rakaat, maka dilakukan dengan 2 salam (setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam).
5. Membaca Doa Setelah Sholat
Setelah selesai sholat, dianjurkan membaca doa berikut:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التَّّآمَّاتِ كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا أَنْ يقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ, اَللهُ اَكْبَرْاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ برحمتك ياارحم الرّا حمين
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, yā syadīdal-quwā, yā syadīdal-miḥāl, allāhumma innī a'ūdzubika bikalimātika at-tāmmāti kullihā minar-rīḥil aḥmar wa minad-dā'il akbar fi an-nafsi wad-dammi wal-laḥmi wal-'aẓmi wal-julūdi wal-'urūqi. Subḥānaka idzā qaḍaita amran an yaqūla lahu kun fa-yakūn. Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Bi-raḥmatika yā arḥamar-rāḥimīn.
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah" maka "jadilah ia".
Itulah tadi dua jenis sholat sunnah yang sebaiknya dikerjakan pada malam Nisfu Syaban, lengkap dengan niat serta tata caranya. Semoga bermanfaat!
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan