Arus lalu lintas yang sempat ditutup kembali dibuka sejalan dengan diamankannya massa para pedagang eks Teras Malioboro 2 (TM2) masuk ke lingkungan gedung DPRD Provinsi DIY. Ketegangan sempat terjadi saat para pedagang diserang sekelompok orang tak dikenal.
Pantauan detikJogja, arus kendaraan kembali dibuka sekitar pukul 19.15 WIB atau setelah situasi kembali kondusif. Arus lalu lintas pun kini tampak lancar dengan sedikit tersendat oleh kendaraan yang keluar-masuk dari jalan sirip-sirip Malioboro.
Andong dan becak juga sudah leluasa melintas di jalan Malioboro. Pun dengan wisatawan sudah dapat berjalan-jalan santai di pedestrian Malioboro. Petugas kebersihan juga tampak bertugas membersihkan sisa-sisa aksi unjuk rasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun kondisi para pedagang terkini masih duduk-duduk di selasar gedung DPRD DIY. Beberapa perwakilan pedagang dan tim hukum dari LBH Jogja masih tampak berkonsolidasi dengan aparat kepolisian.
Aparat keamanan dari kepolisian dan Satpol PP masih tampak berjaga di dalam dan luar gedung.
Diketahui, saat massa pedagang TM2 tengah duduk di jalan raya, tiba-tiba sekitar pukul 18.30 WIB, sekelompok orang menyerang dari arah selatan.
Mereka mengejar massa aksi sambil meneriakkan kata-kata kasar. Beberapa massa pedagang pria dikejar dan dipukul, sedangkan massa ibu-ibu lari menjauh. Aparat keamanan pun kewalahan menghalau serangan ini.
Pengeras suara milik massa pedagang yang digunakan untuk orasi pun berusaha diambil oleh massa penyerang.
Kemudian massa pedagang diarahkan masuk ke lingkungan DPRD DIY dengan beberapa orang telah diamankan aparat. Gerbang pun dijaga ketat aparat.
Namun, rombongan penyerang yang tidak jelas jumlahnya masih terus berusaha menyerang dan meneriaki massa pedagang dari luar. Penyerang juga berusaha merangsek masuk lewat Jalan Perwakilan.
Massa pedagang kemudian diamankan di dalam gedung DPRD DIY. Sementara penyerang masih terus berupaya hingga mengancam pedagang.
"Rak iso metu koe! (Tidak akan bisa keluar kamu!)," teriak salah satu orang dari rombongan penyerang.
(apu/ahr)
Komentar Terbanyak
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong