Belasan pelajar SMP asal Mojokerto, Jawa Timur, hanyut di Pantai Drini dan empat di antaranya meninggal. Salah seorang nelayan menceritakan detik-detik menegangkan penyelamatan para pelajar tersebut.
Diketahui ada tiga nelayan yang menyelamatkan para pelajar SMP Mojokerto itu, yakni Darman, Muhammad Beni Saputro, dan Rahmat Amin Sarifudin. Mereka membantu tim SAR mengevakuasi para pelajar yang terseret ombak dengan peralatan seadanya.
Pada saat insiden itu terjadi, Selasa (28/1) pagi, Darman dan dua rekannya Beni dan Rahmat sedang minum kopi. Ketiganya lalu mendengar ada beberapa anak yang hanyut di Pantai Drini dan refleks turun ke laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Refleks saja, karena tali, perahu tidak ada yang dipersiapkan sebelumnya (untuk penyelamatan). Jadi apa adanya saja dan digunakan untuk memberikan pertolongan," ucap Darman kepada wartawan di kantor Polres Gunungkidul, Wonosari, Selasa (4/2/2025).
Darman dan dua rekannya pun bertekad untuk menyelamatkan para pelajar itu. Mereka lalu berenang dan mulai menolong para pelajar lolos dari area rip current. Ada beberapa siswa yang berhasil diselamatkan, tapi ada juga yang tak tertolong.
"Terus dua kali jalan, pertama sama Pak Rahmat enam korban dan Mas Beni ada empat korban. Nah yang empat itu satu lepas, tidak ketolong, jadi tiga (orang korban meninggal dunia yang terevakuasi hari pertama pencarian)," ujarnya.
Upaya Darman dan rekannya itu pun berbuah penghargaan dari Polres Gunungkidul. Atas jasanya ketiga nelayan itu dan Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Marjono, turut mendapat apresiasi.
"Kita mengapresiasi respons cepat mereka, karena kalau tidak respons cepat para korban bisa tidak terselamatkan," kata Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini.
"Dan sikap beliau-beliau ini menjadi teladan bagi kami, Polres Gunungkidul ke depannya. Selain itu yang kami apresiasi adalah siapa pun minta pertolongan tanpa memandang siapa keluarganya atau bukan harus ditolong," sambung Ary.
Sebagai informasi, petaka itu terjadi pada Selasa, 28 Januari 2025 pukul 06.30 WIB. Kala itu, rombongan pelajar SMPN 7 Mojokerto tengah bermain di pantai.
Nahas, rombongan itu bermain di area palung di Pantai Drini. Tim SAR di lapangan yang berulang kali mengingatkan para siswa pun tak dihiraukan.
"Nah, berulang kali petugas dan masyarakat mengimbau agar tidak bermain air ke tengah tapi tidak diindahkan," ucap Sekretaris SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto beberapa waktu lalu.
Kemudian datang ombak besar yang menyeret 13 siswa ke tengah. Ke-13 siswa itu yakni FR (13), AR (13), RB (13), MZ (13, AM (13, A (13), RR (13), AAP (13), RYP (13), MY (13), dan BF(13).
"Sehingga saat ada ombak besar para siswa itu terhantam ombak dan terbawa arus ke tengah," ujarnya.
Dari ke-13 siswa itu, ada sembilan pelajar yang berhasil selamat. Empat di antaranya dinyatakan meninggal dunia yakni AAP, RYP, MY, dan BF.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas