Duit Jutaan-Perhiasan Emas yang Dicuri di SMKN 1 Bantul Ternyata Milik Wakasek

Duit Jutaan-Perhiasan Emas yang Dicuri di SMKN 1 Bantul Ternyata Milik Wakasek

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 30 Jan 2025 13:37 WIB
Pintu salah satu ruangan di SMKN 1 Bantul yang rusak akibat dicongkel pencuri, Kamis (30/1/2025).
Pintu salah satu ruangan di SMKN 1 Bantul yang rusak akibat dicongkel pencuri, Kamis (30/1/2025). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

SMKN 1 Bantul buka suara terkait emas senilai puluhan juta yang raib digondol maling di ruang Wakil Kepala Sekolah (Wakasek). Ternyata emas itu milik salah satu Wakasek. Dia sengaja menyimpan emas di sekolah karena rumahnya kerap menjadi sasaran maling.

"Itu emas milik pribadi. Jadi yang punya emas itu kan di rumah sering kehilangan," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 1 Bantul, Wakhid Bashori saat ditemui detikJogja di kantornya, Kamis (30/1/2025) siang.

Wakhid mengatakan, suami dari Wakasek itu kemudian menyarankan agar sementara menyimpan perhiasan di tempat yang aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus sama suaminya itu disuruh menaruh di sini (di ruang Wakasek), karena di sini jarang terjadi pencurian. Karena belum lama di rumahnya juga jadi sasaran pencurian," ujar dia.

Wakhid menegaskan bahwa SMKN 1 Bantul bukan sebagai tempat menyimpan perhiasan secara permanen. Saat Wakasek itu belum sempat memindahkan perhiasan emasnya dari kantor ke tempat lain, kini giliran SMKN 1 Bantul yang disatroni maling.

ADVERTISEMENT

"Jadi untuk sementara, dan belum sempat dipindah malah keduluan (maling). Jadi bukan menyimpan permanen di sekolah, tapi untuk menunggu terus dimasukkan ke bank, atau transit istilahnya," ucap Wakhid.

Selain kehilangan perhiasan emas, salah satu Wakasek SMKN 1 Bantul itu juga kehilangan uang tunai yang disimpan di ruang kerjanya. Wakhid menyebut uang tunai itu sebetulnya juga hendak disetorkan, tapi karena libur panjang akhirnya masih disimpan di ruang Wakasek.

"Uang tunai itu juga uang pribadi, karena yang bersangkutan memiliki kos-kosan dan ada yang menyetor cash lalu disimpan di sini. Jadi uang puluhan juta itu milik pribadi dan bank mini sekolah," pungkas Wakhid.

Diberitakan sebelumnya, salah satu SMK Negeri di Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, dibobol maling dengan cara mencongkel pintu. Akibatnya, uang tunai Rp 21 juta dan perhiasan emas 40 gram yang disimpan di ruang wakil kepala sekolah raib. SMK itu ialah SMKN 1 Bantul.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, mengatakan peristiwa itu diketahui petugas kebersihan sekolah, Riyanto (40), pada Rabu (29/1) pukul 07.30 WIB. Saat hendak bersih-bersih, Riyanto mendapati beberapa pintu ruang kantor sudah dalam kondisi terbuka.

"Selain itu kondisi pintu rusak dengan bekas congkelan, khususnya di pintu kantor guru," kata Jeffry saat dihubungi detikJogja, Kamis (30/1/2025) pagi.

Riyanto lalu menghubungi rekan kerjanya. Mereka kemudian memeriksa ruangan lain.

"Hasilnya, pintu ruangan TU (Tata Usaha) dan ruangan bank mini telah terbuka," ujar Jeffry.

Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata uang tunai dan beberapa perhiasan emas sudah tidak ada di tempat semula. Selanjutnya, pihak sekolah melapor ke Polsek Bantul.

"Untuk yang dicuri itu uang tunai sekitar Rp 21 juta. Selain itu ada perhiasan emas dengan berat 40 gram yang tersimpan di ruang Wakasek dengan nilai Rp 40 juta," ungkap Jeffry.

Polisi masih menyelidiki kasus tersebut, salah satunya dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

"Saat ini masih dalam penyelidikan, jika ada perkembangan kami sampaikan," kata Jeffry.




(dil/apl)

Hide Ads