Ortu Ungkap Kebiasaan Makan Devin Sebelum Mengidap Kanker Darah

Regional

Ortu Ungkap Kebiasaan Makan Devin Sebelum Mengidap Kanker Darah

Nafilah Sri Sagita K - detikJogja
Rabu, 29 Jan 2025 20:15 WIB
Ilustrasi anak dirawat di rumah sakit
Ilustrasi anak dirawat di rumah sakit. Foto: Getty Images/iStockphoto/kan2d
Jogja -

Anak berusia 6 tahun di Bogor, Devin Nur Faeyza, didiagnosis mengidap kanker darah. Orang tua Devin, Siti Rukmana (28), mengungkapkan kebiasaan makan anaknya sebelum sakit.

Dilansir detikHealth, keseharian Devin Nur Faeyza berjuang melawan penyakitnya diabadikan dalam akun TikTok @devinpejuangcancer. Devin jadi viral karena sound TikTok.

Kepada detikcom, Siti mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan anaknya terkena kanker darah, termasuk adanya mutasi genetik hingga faktor pola hidup serta kebiasaan makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau (faktor) keturunan, Devin itu nggak ada keturunan kanker. Waktu sehat memang Devin suka jajan-jajan sama kadang suka makanan instan seperti junkfood," kata Siti kepada detikcom Rabu (29/1/2025), dikutip dari detikHealth.

Menurut dokter yang menangani Devin, dr Tumpal Yansen Sihombing, SpA, makanan dengan tambahan zat kimia turut berpengaruh dalam pertumbuhan kanker darah. Maka itu masyarakat disarankan agar terbiasa makan makanan tanpa tambahan pengawet, pewarna, maupun zat kimia lain.

ADVERTISEMENT

"Leukemia adalah suatu penyakit yang timbul akibat beragam faktor, yang tersering adalah akibat gangguan genetik dan faktor-faktor lingkungan. Jadi kita sebagai manusia bisa mengurangi intervensi atau pengaruh dari lingkungan yang tidak baik," kata dr Tumpal.

"Salah satu contoh adalah memakan makanan tanpa zat kimia, jadi saya sarankan adalah untuk mengonsumsi makanan alami yang dibuat sendiri oleh keluarga, mengurangi jajan makanan yang tidak baik," sambung dia.

Siti menjelaskan, Devin awalnya 'hanya' mengeluhkan gejala demam tinggi pada Juli 2024. Namun, tiga hari setelah gejala awal muncul, Devin mulai merasakan keluhan lain.

Muncul memar sekujur tubuh hingga sesekali mengalami gejala mual dan muntah. Saat dibawa ke klinik, dokter menyatakan kondisi limfa Devin saat itu sudah membesar.

"Setelah tiga hari di klinik, langsung dibawa ke rumah sakit tipe C. Di sana diambil sampel darahnya, hasilnya sangat jauh dari normalnya manusia. HB atau hemaglobin 4 leukosit 2.000 trombosit 15.000," ungkap Siti.

Selanjutnya, Devin dibawa ke RSUP Fatmawati untuk observasi lebih lanjut, yakni pemeriksaan sumsum tulang belakang. Tujuan pemeriksaan sumsum tulang belakang adalah untuk mengetahui kondisi sumsum tulang, dalam memproduksi sel darah.

Hasil pemeriksaan itu menunjukkan Devin terkena kanker darah. Devin kini fokus menjalani pengobatan kemoterapi. Dari 127 target kemo, dia baru mengikuti 12 kemoterapi dengan berbagai efek samping.

"Rambut rontok, mual-mual, hingga perdarahan di kencingnya dan sempat mengalami dehidrasi parah," ujar Siti.

"Saat ini Devin harus meninggalkan rumah karena harus tinggal di rumah singgah dekat RS, jauh dari teman-nya, berhenti sekolah, jauh dari kakaknya karena harus fokus berobat. Saya berharap Devin bisa sembuh dan kembali normal seperti anak-anak lainnya," pungkas Siti.




(dil/dil)

Hide Ads