Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengaku heran dengan banyaknya sampah, khususnya saat malam Minggu di kawasan Malioboro. Sultan menyebut produksi sampah pada malam itu bisa mencapai sekitar 1 ton.
"Yang saya heran itu kalau malam Minggu sebetulnya orang yang masuk ke Malioboro itu yang dimakan apa, masak sampai lebih dari satu ton (sampah) hanya malam Minggu aja," kata Sultan HB X kepada wartawan di Pantai Parangtritis, Bantul, Kamis (23/1/2025).
Ngarsa Dalem lalu menyebut sampah-sampah itu kemungkinan besar berasal dari wisatawan yang masuk ke kawasan Malioboro. Terlebih, wisatawan itu membawa makanan dari luar kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berarti itu kira-kira makanannya dari luar kawasan, tapi dibuangnya di Malioboro sambil jalan mungkin. Mosok semalam saja menghasilkan satu ton lebih," ucapnya.
Oleh sebab itu, Sultan ingin agar semua kabupaten/kota di DIY memiliki tempat pengolahan sampah. Sultan mencontohkan di Bantul dalam waktu dekat akan memiliki tempat pengolahan sampah baru.
"Jadi Bantul itu ada pengolahan sampah tapi kira-kira baru Maret-April selesai, itu secara keseluruhan. Sehingga kabupaten/kota semuanya punya industri pengolahan sampah," ujarnya.
Nanti, hasil pengolahan sampah dapat menjadi produk yang bernilai ekonomi. Harapannya, hal itu bisa berdampak pada pemasukan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
"Pilihannya itu dijadikan kompos atau memang kalau yang dari ranting dibikin potongan kecil-kecil untuk bisa dikirim ke Cilacap dan Pacitan sebagai pengganti batubara," tutur Sultan HB X.
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan