Menpar Gaungkan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Parangtritis

Menpar Gaungkan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Parangtritis

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Kamis, 23 Jan 2025 10:58 WIB
Menpar Widiyanti memulai gerakan wisata bersih di Pantai Parangtritis, Bantul, Kamis (23/1/2025).
Menpar Widiyanti, Sultan HB X, dan Bupati Abdul Halim memulai gerakan wisata bersih di Pantai Parangtritis, Bantul, Kamis (23/1/2025).
Bantul -

Menteri Pariwisata (Menpar), Widiyanti Putri Wardhana, memulai gerakan wisata bersih (GWB) di Pantai Parangtritis, Bantul, yang nantinya berlanjut ke seluruh tempat wisata di Indonesia. Semua itu untuk meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di kancah internasional.

"Dengan wisata bersih ini dapat membuat wisatawan lebih nyaman. Selain itu membuat image Indonesia juga baik di mata internasional, dan harapannya lebih banyak lagi wisatawan yang datang ke Indonesia salah satunya di Jogja," kata Widiyanti kepada wartawan di Pantai Parangtritis, Bantul, Kamis (23/1/2025).

Widiyanti pun menjelaskan alasan Pantai Parangtritis dipilih menjadi lokasi pertama gerakan wisata bersih ini. Menurutnya, pantai ini menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan yang berkunjung ke Jogja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Parangtritis ini kan salah satu destinasi terkenal di DIY dan sudah melakukan pembersihan dua sampai tiga kali sehari, sehingga kami ingin menjadikan Parangtritis sebagai contoh destinasi wisata lainnya," ujarnya.

Guna mendukung GWB, Widiyanti juga memberikan bantuan berupa alat kebersihan dan pelatihan pengolahan sampah kepada masyarakat sekitar. Pelatihan tersebut nantinya melibatkan akademisi.

ADVERTISEMENT

"Nanti bekerja sama dengan akademisi untuk memberi pelatihan ke masyarakat sekitar, mengolah sampah. Selain itu sosialisasi kepada masyarakat juga penting, bahwa jangan buang sampah sembarangan juga," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan untuk mendukung GWB nantinya di Bantul akan ada tempat pengolahan sampah. Sultan menyebut tempat pengolahan sampah itu akan beroperasi tidak lama lagi.

"Jadi Bantul itu ada pengolahan sampah tapi kira-kira baru Maret-April selesai, itu secara keseluruhan, sehingga kabupaten/kota semuanya punya industri pengolahan sampah," kata Sultan HB X.

Nantinya, hasil pengolahan sampah dapat menjadi produk yang sarat akan nilai ekonomi. Di mana hal tersebut berdampak pada pemasukan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

"Pilihannya itu dijadikan kompos atau memang kalau yang dari ranting dibikin potongan kecil-kecil untuk bisa dikirim ke Cilacap dan Pacitan sebagai pengganti batubara," ujarnya.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads