Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 21 Januari 2025 merupakan Peringatan Wajib St. Agnes; dengan orang kudus Santa Agnes, Perawan dan martir. Santo Fruktuosus, dkk: Augurius dan Eulogius, martir; dan warna liturgi merah.
Mengangkat tema tentang peraturan, mari simak renungan Pesta Pembaptisan Tuhan hari ini, Selasa 21 Januari 2025 yang dihimpun dari buku renungan 'Inspirasi Pagi' oleh Gaudensia Sihaloho KSSY. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 21 Januari 2025
Bacaan Hari Ini
Ibr. 6:10-20;
- Ibr 6:10 Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
- Ibr 6:11 Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya,
- Ibr 6:12 agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah.
- Ibr 6:13 Sebab ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi dari pada-Nya,
- Ibr 6:14 kata-Nya: "Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak."
- Ibr 6:15 Abraham menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya.
- Ibr 6:16 Sebab manusia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan sumpah itu menjadi suatu pengokohan baginya, yang mengakhiri segala bantahan.
- Ibr 6:17 Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang berhak menerima janji itu akan kepastian putusan-Nya, Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah,
- Ibr 6:18 supaya oleh dua kenyataan yang tidak berubah-ubah, tentang mana Allah tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat untuk menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita.
- Ibr 6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
- Ibr 6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.
Mzm. 111:1-2,4-5,9,10c;
- Mzm 111:1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.
- Mzm 111:2 Besar perbuatan-perbuatan TUHAN, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.
- Mzm 111:4 Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan-Nya peringatan; TUHAN itu pengasih dan penyayang.
- Mzm 111:5 Diberikan-Nya rezeki kepada orang-orang yang takut akan Dia. Ia ingat untuk selama-lamanya akan perjanjian-Nya.
- Mzm 111:9 Dikirim-Nya kebebasan kepada umat-Nya, diperintahkan-Nya supaya perjanjian-Nya itu untuk selama-lamanya; nama-Nya kudus dan dahsyat.
- Mzm 111:10 Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya.
Mrk. 2:23-28
- Mrk 2:23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum.
- Mrk 2:24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
- Mrk 2:25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan,
- Mrk 2:26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu?yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutn
- Mrk 2:27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat,
- Mrk 2:28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."
BcO Rm. 5:12-21
- Rm 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
- Rm 5:13 Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
- Rm 5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
- Rm 5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
- Rm 5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
- Rm 5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
- Rm 5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
- Rm 5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
- Rm 5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
- Rm 5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Renungan Hari Ini
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melewati ladang gandum pada hari Sabat, para murid memetik bulir-bulir gandum dan memakannya. Hal ini dipermasalahkan oleh orang Farisi.
Mereka menuduh para murid telah melanggar hukum Sabat. Hari Sabat menurut hukum Yahudi adalah hari istirahat yang suci, yang mana segala pekerjaan harus dihentikan.
Menanggapi tuduhan itu, Yesus menjawab dengan tegas, "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat." Yesus menyatakan bahwa peraturan atau hukum agama tidak boleh menindas, tetapi harus membebaskan dan mendatangkan kebaikan bagi umat manusia.
Dengan ini, kita diajak untuk merenungkan makna sebenarnya dari peraturan dalam kehidupan kita. Tidak jarang kita berhadapan dengan peraturan yang kaku dan membatasi, bahkan menjadi beban yang berat bagi orang-orang yang harus mengikutinya.
Yesus hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa peraturan bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai kebaikan, kasih, dan keharmonisan dalam hidup bersama. Peraturan seharusnya mendukung manusia agar hidup dengan lebih baik, bukan alat untuk menghakimi atau menekan.
Dalam konteks peraturan agama, seperti halnya hukum Sabat yang dipersoalkan dalam bacaan Injil hari ini, kita diajak untuk tidak terjebak dalam kekakuan, sehingga mengabaikan nilai-nilai dasar kasih dan kemanusiaan.
Yesus mengoreksi pemahaman orang Farisi yang terlalu fokus pada kepatuhan lahiriah terhadap hukum tanpa mempertimbangkan makna terdalam yang terkandung di dalam hukum itu sendiri. Hukum Sabat sesungguhnya lahir untuk memberikan manfaat bagi umat manusia, yaitu agar manusia memiliki waktu untuk beristirahat, merenung, dan memperbarui hubungan dengan Tuhan.
Semoga kita semua makin memahami bahwa hidup kita harus selaras dengan kasih dan kehendak Tuhan. Peraturan-peraturan yang ada hendaknya menjadi sarana untuk membangun hidup yang lebih baik, lebih berbelaskasihan, dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.
Doa Penutup
Allah yang kekal dan kuasa, yang lemah dalam pandangan dunia Kaupilih untuk mempermalukan yang berkuasa. Hari ini kami kenangkan kesaksian Santa Agnes, yang menyerahkan nyawa demi imannya. Semoga kami pun teguh dalam iman, dan tetap setia sampai mati.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Selasa 21 Januari 2025 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita.
(sto/ahr)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan