Lantamal XIV Sorong menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan oknum anggota TNI AL, Kelasi Satu ASW (23) terhadap korbannya, K (20) di Kota Sorong, Papua Barat Daya, usai seks oral. Pelaku sempat menangis saat memeragakan salah satu adegan.
Dilansir detikSulsel Senin (20/1/2025), ASW terlihat mengenakan baju berwarna oranye dan bercelana pendek. Selain itu, dia juga tidak memakai alas kaki.
Pelaku yang berkepala plontos sedang memeragakan adegan pembunuhan. Sebuah kertas yang bertuliskan 'tersangka' menggantung di leher pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping pelaku ada seorang wanita mengenakan topi yang berperan sebagai korban. Sejumlah penyidik tampak mengawal proses rekonstruksi tersebut.
Menangis Saat Peragakan Adegan
Ketika sudah memasuki adegan ke-21, tangis ASW pecah. Saat itu, pelaku bercerita momen dirinya menghentikan mobil yang dikendarainya lalu melakukan hubungan seksual dengan korban di samping mobil.
Dia kemudian menceritakan pembunuhan yang dilakukannya dengan suara terbata-bata. Sesekali, ASW mengusap air matanya menggunakan dua tangan yang terborgol.
"Saat tiba di lokasi kejadian, saya membuka pintu dan keluar diikuti oleh korban. Baju korban diangkat dan kami melakukan hubungan," kata Agung saat rekonstruksi.
ASW melanjutkan, tak lama setelah itu, dia dan korban kembali melakukan hubungan seks. Namun, korban berhenti sehingga membuat oknum TNI AL tersebut emosi, mengeluarkan pisau karambit, dan menusuk korban secara membabi buta.
"Setelah melakukan hubungan pertama dan kedua, saya mengambil karambit dan menghujamkan ke bagian belakang korban sambil menyeret korban menuju arah pantai," kata ASW yang berurai air mata.
![]() |
Ibu Korban Menangis Histeris
Ibu korban, A, yang hadir dalam rekonstruksi menangis histeris menyaksikan momen anaknya dibunuh secara sadis oleh pelaku. A menduga pembunuhan terhadap anaknya tidak dilakukan sendiri oleh ASW.
"Kamu jahat. Kamu tidak bunuh sendiri. Kamu harus jujur siapa teman kamu yang lainnya melakukan pembunuhan itu," kata A sembari menangis saat menyaksikan rekonstruksi di Lantamal XIV Sorong, Senin (20/1).
A mengatakan, mayat anaknya saat ditemukan dalam kondisi tidak mengenakan busana. Sementara dalam rekonstruksi, korban dibunuh saat masih mengenakan baju.
"Saat mayatnya ditemukan orang, anak saya tidak ada mengenakan busana sama sekali. Jadi tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan," ujar A.
Selain itu, dia juga menyoroti kejanggalan lain dalam proses rekonstruksi itu. Di antaranya luka pada wajah putrinya yang tidak diperagakan oknum tentara itu selama rekonstruksi.
"Saya lihat memar kayak bekas pukulan, terus ada juga yang saya belum bisa buka karena itu memang itu juga dokumentasi untuk saya," tuturnya.
A menegaskan pelaku sudah merencanakan pembunuhan. Dia heran lantaran teman korban yang sempat menjemput anaknya sebelum dibunuh, tidak dihadirkan dalam proses rekonstruksi.
"Saya memang tidak kenal siapa temannya tapi waktu telepon, saya dengar dia punya percakapan. Iya, saya belum ketemu dengan temannya yang ajak keluar karena bukan kayak tempat hiburan malam (THM)," beber A.
Lihat Video 'Tangis Keluarga Wanita yang Dibunuh di Sorong Pecah saat Rekonstruksi':
Korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana, selengkapnya bisa dibaca di halaman berikut:
Dibunuh Usai Seks Oral
Diketahui, K ditemukan tewas dalam kondisi tanpa busana di Pantai Saoka, Sorong, pada Minggu (12/1) pagi. Dini harinya, korban dan temannya pergi ke sebuah tempat hiburan malam, di mana mereka bertemu dengan pelaku.
Kasilitkrim PM-AL Lantamal XIV/Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto mengungkapkan, pelaku dan korban berkenalan di sebuah tempat hiburan malam, Minggu (12/1) dini hari pukul 01.00 WIT.
"Dini hari ya jadi mereka (pelaku dan korban) bertemu di THM," kata Anton Sugiharto kepada wartawan, Rabu (15/1).
![]() |
Sekitar pukul 04.30 WIT, korban dan pelaku keluar menggunakan mobil Innova hitam. Mereka kemudian berkumpul bersama teman di Tembok Berlin.
"Saat di Tembok Berlin mereka melanjutkan minum karena masih ada sisa minuman mereka bawa. Selesaikan di Tembok Berlin pada saat akan kembali, saudari S itu mengajak korban untuk pulang 'ayo kita pulang', sudah pagi namun korban berdalih bahwa (meminta rekannya) pulang saja duluan, nanti saya diantar sama abang A ini keterangan dari saksi S ya nanti saya diantar sama abang A," kata Anton.
Saat itulah, korban dan pelaku terungkap berniat check in di sebuah penginapan. Namun tidak jadi.
"Kemudian korban dan pelaku itu menuju hotel, ya. Nah, depan hotel itu berencana akan check in, namun batal di situ. Alasan batalnya kenapa juga tidak kita tahu, belum disampaikan," katanya.
Korban dan pelaku lantas berkendara ke Pantai Saoka dalam posisi terpengaruh alkohol. Saat itulah, keduanya melakukan seks oral.
"Ya dalam keadaan pengaruh alkohol ya keduanya dalam pengaruh alkohol berjalan menggunakan kendaraan Innova itu menuju Pantai. Sampai di TKP berdasarkan keterangan pelaku mereka sempat mengakui hubungan," katanya.
"Jadi mungkin selama perjalanan selama perjalanan, ini mohon maaf ini agak sedikit sensitif, saat melintas di Tampa Garam korban ini melakukan oral ya sementara si pelaku mengemudi. Jadi korban saat menghentikan aktivitas itu pelaku marah sehingga mengambil sangkur dan menusuk korban," jelasnya.
Lihat Video 'Tangis Keluarga Wanita yang Dibunuh di Sorong Pecah saat Rekonstruksi':
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM