Penampakan Truk Trailer Mogok 3 Hari di Jalan Wates Bikin Pemotor Tewas

Penampakan Truk Trailer Mogok 3 Hari di Jalan Wates Bikin Pemotor Tewas

Dwi Agus - detikJogja
Senin, 20 Jan 2025 13:28 WIB
Kondisi truk trailer G 1892 DD masih mogok di tengah ruas jalan Wates berat simpangempat Sedayu, Bantul, Senin (20/1/2025).
Kondisi truk trailer G 1892 DD masih mogok di tengah ruas jalan Wates berat simpangempat Sedayu, Bantul, Senin (20/1/2025). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Bantul -

Truk trailer penyebab tewasnya Rukmoyo Endrawan (23) ternyata sudah terparkir mogok selama tiga hari. Kendaraan dengan pelat nomor polisi G 1892 DD sudah berada di lokasi tersebut sejak Sabtu pagi (18/1). Tepatnya di Jalan Wates barat Simpang Empat Sedayu, Bantul.

Mogoknya truk trailer ini membuat arus kendaraan dari barat ke timur tersendat. Posisi berhenti truk menjadi penyebab utama. Berada pada ruas jalan kanan dan memakan setengahnya.

"Truk itu sudah 3 hari mogok, infonya as roda dan permasalahan kopling. Tidak bisa bergerak sama sekali dan akhirnya terkunci di posisi itu," jelas Kapolsek Sedayu, Kompol Slamet Subiyantoro saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (20/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan pantauan detikJogja di lokasi, arus kendaraan tersendat dari arah barat ke timur. Sementara pada sisi baratnya sudah terpasang water barrier. Ini sebagai penanda bahwa pengendara dari arah belakang harus melaju secara perlahan.

Hanya saja, fungsi water barrier tidak sepenuhnya efektif. Sejumlah kendaraan, terutama mobil dan motor tetap berusaha menyalip. Terutama melawan arah agar bisa menyalip truk trailer yang mogok.

ADVERTISEMENT

"Itu kami sudah memasang rambu-rambu peringatan di sisi belakang truk. Agar pengendara di belakangnya lebih hati-hati karena truk ini cukup panjang dimensinya," katanya.

Selain memenuhi ruas jalan, truk ini juga memiliki dimensi yang panjang. Alhasil kendaraan harus berjibaku untuk menyalip dari sisi kiri. Ditambah sisi kiri jalan hanya bisa dilalui satu kendaraan.

Pada sisi barat, kontur jalan terlihat menanjak ke atas. Sehingga kendaraan besar yang berhenti harus menghimpun tenaga untuk melaju. Terutama untuk menyalip truk sepanjang 20 meter ini.

"Sebelah kiri masih bisa dilalui tapi melajunya pelan-pelan dan cukup satu kendaraan. Sebelah kiri sudah rumput pembatas jalan, kalau memaksa masuk bisa terjerembab," ujarnya.

Beberapa kendaraan besar serupa seperti truk besar maupun bus pariwisata bisa menyalip. Hanya saja posisinya sudah sangat memenuhi ruas jalan. Sehingga tidak bisa dipaksakan dengan kecepatan sedang atau tinggi.

Terkait perbaikan, Slamet menuturkan akan berlangsung hari ini. Pihak pengelola truk mendatangkan teknisi dari Pekalongan. Pengerjaan dijanjikan akan selesai hari ini.

"Kami juga sudah koordinasi dengan pengelola. Infonya untuk perbaikan menunggu teknisi dari Pekalongan. Dimungkinkan hari ini mulai diperbaiki," katanya.

Sebelumnya, akibat truk mogok ini, nyawa Rukmoyo Endrawan (23) melayang usai menabrak sisi belakang truk. Kecelakaan yang merenggut nyawa ini terjadi pada Minggu malam (19/1/2025).

Kapolsek Sedayu Kompol Slamet Subiyantoro membenarkan adanya kecelakaan tersebut. Berawal saat korban mengendarai Honda Vario AB 4085 AO dari arah barat. Diduga tak mengetahui adanya truk mogok, korban akhirnya menabrak sisi belakang kendaraan.

"Benar ada kecelakaan semalam di Jalan Wates barat Simpang Empat Sedayu. Korbannya atas nama Rukmoyo Endrawan warga Kota Jogja yang mengendarai Honda Vario AB 4085 AO yang melaju dari arah barat ke timur," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin pagi (20/1/2025).

Slamet menuturkan korban mengalami luka parah. Ini karena tubuhnya langsung membentur sisi belakang truk. Ditambah kecepatan motor melaju sedang sebelum terjadi kecelakaan.

"Korban meninggal dunia di rumah sakit saat dalam tindakan medis," katanya.




(apu/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads