Malam 15 Rajab Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal, Keistimewaan, dan Amalannya

Malam 15 Rajab Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal, Keistimewaan, dan Amalannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Minggu, 12 Jan 2025 11:21 WIB
Lailatul Qadar adalah salah satu keistimewaan bulan Ramadan yang disebut malam 1000 bulan. Berikut adalah daftar ucapan menyambut malam Lailatul Qadar 2023!
Ilustrasi malam 15 Rajab. Foto: Getty Images/iStockphoto/REIMUSS
Jogja -

Rajab adalah bulan istimewa bagi umat Islam. Salah satu momen yang dinanti-nantikan masyarakat pada bulan ini adalah malam 15 Rajab. Lalu, malam 15 Rajab berapa hari lagi? Berikut ini jadwal, keistimewaan, dan amalannya.

Sebelum membahas mengenai malam 15 Rajab, detikers mesti paham mengenai landasan akan keistimewaan Rajab itu sendiri. Dalam Al-Quran, tepatnya surat at-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauhul Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Empat bulan yang dimaksud dalam ayat di atas adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab. Dikutip dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمُ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتُ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana keadaannya tatkala Allah menciptakan langit dan bumi, setahun ada dua belas bulan di antaranya terdapat empat bulan haram, tiga bulan berurutan yaitu; Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada (akhir) dan Syaban." (HR Bukhari nomor 4662)

Karena termasuk waktu-waktu yang istimewa, detikers mesti memanfaatkannya sebaik mungkin, termasuk malam 15 Rajab. Sebelum bisa memaksimalkannya, ketahui dahulu jadwal, keistimewaan, dan amalan malam 15 Rajab berikut ini.

Jadwal Malam 15 Rajab 2025/1446 Hijriah

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, 1 Rajab 1446 Hijriah bertepatan dengan 1 Januari 2025. Oleh karena itu, 15 Rajab akan jatuh pada Rabu, 15 Januari 2025 mendatang.

Namun, kalender Hijriah memiliki waktu pergantian hari yang berbeda dibandingkan hitungan Masehi. Bila kalender Masehi berganti hari tepat pukul 00.00, maka kalender Hijriah berpindah hari saat Matahari terbenam atau waktu maghrib.

Dengan alasan tersebut, maka malam 15 Rajab 1446 Hijriah dimulai pada Selasa, 14 Januari 2025 setelah Matahari terbenam. Artinya, malam 15 Rajab akan tiba dalam waktu 2 hari lagi.

Keistimewaan Malam 15 Rajab

Dirangkum dari buku Ihya' Ulumuddin 3 karya Imam al-Ghazali, ada lima belas malam yang punya keutamaan. Pada malam-malam ini, umat Islam dianjurkan untuk beramal dan meraih sebanyak-banyaknya pahala.

Diterangkan bahwasanya malam 15 Rajab termasuk salah satunya bersama 5 malam ganjil akhir Ramadhan dan malam Asyura di antaranya. Kendati begitu, Imam al-Ghazali tidak menjelaskan maupun memberikan dalil seputar keistimewaan malam 15 Rajab ini.

Sementara itu, berdasar keterangan dari buku Keagungan Bulan Rajab oleh Abu Ghozie as-Sundawie, Rajab tidak punya keistimewaan khusus selain termasuk bulan haram (mulia). Ibnu Hajar asy-Syafii misalnya, pernah berkata:

لَمْ يَرِدْ فِي فَضْلِ شَهْرِ رَجَبٍ وَلَا فِي صِيَامِهِ، وَلَا فِي صِيَامٍ شَيْءٍ مِنْهُ مُعَيَّنٍ، وَلَا فِي قِيَامٍ لَيْلَةٍ مَخْصُوْصَةٍ فِيْهِ حَدِيثٌ صَحِيحٌ يَصْلُحُ لِلْحُجَّةِ

Artinya: "Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus." (Tabyinul 'Ajab halaman 11)

Terlepas dari ada tidaknya keistimewaan malam 15 Rajab, umat Islam tetap dianjurkan untuk memperbanyak amalan pada Rajab, sebagaimana juga dianjurkan pada bulan-bulan haram atau mulia lainnya. Wallahu a'lam bish-shawab.

Amalan Malam 15 Rajab

Disadur dari Buku Harian Orang Islam oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, pada malam 15 Rajab, salah satu amalannya adalah shalat sunnah. Sholat sunnah ini biasa dikenal dengan nama sholat sunnah Rajab atau sholat Ragha'ib.

Dalam buku tersebut, diterangkan mengenai tata caranya, yakni:

  1. Mengerjakan sholat sunnah sebanyak 10 rakaat dengan 5 kali salam.
  2. Setelah membaca surat al-Fatihah pada rakaat pertama, membaca surat al-Ikhlas 3 kali.
  3. Setelah membaca surat al-Fatihah pada rakaat kedua, membaca surat al-Kafirun 3 kali.
  4. Setelah salam, membaca doa: Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuutu biyadikal khairu, wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Allahumma laa maania limaa a'thaita wala mu'thiya limaa mana'ta wala yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu.
  5. Adapun setelah salam terakhir, membaca doa: Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khair wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Ilaahan waahidan shamaadan fardan witran lam yattakhidz shaahibatan walaa waladan.

Diterangkan pula bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah bersabda tentang sholat ini:

"Barang siapa sholat sunnah di malam bulan Rajab sesudah sholat Maghrib, setiap rakaat setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas, maka ia dan keluarga serta orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya akan dipelihara dari malapetaka dunia dan siksa akhirat."

Namun, beberapa ulama tidak menyepakati adanya amalan ini dan menganggap hadits di atas dusta. Misalnya, al-Hafizh Ibnul Jauzi berkata:

"Hadits sholat Ragha'ib adalah palsu, didustakan atas nama Rasulullah SAW. Para ulama mengatakan, bahwa hadits ini dibuat-buat oleh seseorang yang bernama Ibnu Juhaim. Dan saya mendengar Syaikh (guru) kami Abdul Wahhab al-Hafizh mengatakan, 'Para perawinya majhul (tidak dikenal), saya telah memeriksa seluruhnya dalam setiap kitab, namun saya tidak mendapatkannya." (Al-Maudhu'at 2/124-125)

Juga Imam an-Nawawi yang memberi komentar keras:

"Sholat yang dikenal dengan sholat Ragha'ib dua belas rakaat antara Maghrib dan Isya awal malam Jumat bulan Rajab serta sholat malam Nisfu Syaban seratus rakaat, termasuk bid'ah mungkar dan jelek. Janganlah tertipu dengan disebutnya kedua sholat tersebut dalam kitab Qutul Qulub dan Ihya' Ulumuddin. Jangan tertipu pula oleh hadits yang termaktub pada kedua kitab tersebut. Sebab, seluruhnya merupakan kebatilan." (Al-Majmu' Syarh Muhadzdzab 3/549)

Terlepas dari perbedaan pandangan tentang amalan sholat sunnah ini, detikers bisa beribadah dengan amalan lain pada malam 15 Rajab. Sebut saja berdzikir, membaca al-Quran, hingga sholat Tahajud. Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian pembahasan ringkas mengenai jadwal malam 15 Rajab plus keistimewaan dan amalannya. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita petunjuk di jalan yang benar. Aamiin.




(par/par)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads