Mengenal Pohon Kelapa Sawit, Benarkah Banyak Manfaatnya?

Mengenal Pohon Kelapa Sawit, Benarkah Banyak Manfaatnya?

Nur Umar Akashi - detikJogja
Jumat, 10 Jan 2025 09:02 WIB
Perkebunan kelapa sawit
Perkebunan kelapa sawit. (Foto: Freepik/wirestock)
Jogja -

Belakangan ini, masyarakat tengah ramai memperbincangkan pohon kelapa sawit. Sebenarnya, apakah detikers sudah kenal betul dengan pohon yang banyak bertebaran di Indonesia satu ini?

Seberapa luas lahan kelapa sawit di Indonesia saat ini? Bila merujuk Keputusan Menteri Pertanian Nomor 833/KPTS/SR.020/M/12/2019 tentang Penetapan Luas Tutupan Kelapa Sawit Indonesia Tahun 2019, terdapat total 16,38 juta hektar lahan sawit di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, dikutip dari laman resmi Badan Informasi Geospasial (BIG), berdasar pemutakhiran pada 2023, luas lahan kelapa sawit telah berkembang hingga 17,3 juta hektar. Hal ini dikemukakan secara langsung oleh Muhammad Aris Marfai, Kepala BIG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BIG melaporkan bahwa kami bersama dengan Kementerian Pertanian sudah melakukan pengukuran luasan sawit di tahun 2019. Kami pun telah melaksanakan pemutakhiran peta tutupan kelapa sawit skala 1:50.000 di tahun 2023, dengan luas 17,3 juta hektar. Namun status ini belum terintegrasi dalam Kebijakan Satu Peta (KSP)," jelasnya.

Luasnya lahan ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan produksi minyak sawit mentah paling tinggi di dunia. Terlepas dari lahan dan hasil produksinya, mari mengenal pohon kelapa sawit itu sendiri melalui uraian berikut!

ADVERTISEMENT

Klasifikasi Ilmiah Kelapa Sawit

Dirujuk dari dokumen unggahan Repository Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, kelapa sawit punya nama ilmiah Elaeis guineensis. Kata Elaeis berasal dari bahasa Yunani, Elaion, yang berarti minyak. Sementara itu, guineensis merujuk wilayah Guinea alias Pantai Barat Afrika.

Klasifikasi ilmiahnya adalah sebagai berikut:

  • Kingdom: Plantae
  • Divisi: Spermatophyta
  • Subdivisi: Angiospermae
  • Kelas: Monocotyledoneae
  • Famili: Palmaceae
  • Subfamili: Cocoideae
  • Genus: Elaeis
  • Spesies: Elaes guineensis

Asal-muasal Pohon Kelapa Sawit

Diringkas dari laman Better Planet Education, Elaeis guineensis atau pohon kelapa sawit berasal dari Afrika. Pohon-pohon yang tumbuh di hutan hujan tropis ini menghasilkan minyak sawit yang telah digunakan untuk memasak selama ribuan tahun.

Kini, kelapa sawit tidak hanya ditemui secara alami di hutan hujan tropis, melainkan juga ditanam secara sengaja di berbagai negara. Di Asia, Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang menjadi tulang punggung pemasok minyak kelapa sawit dunia. Menariknya, tanaman ini dulunya dibawa ke Asia sebagai pohon hias.

Berdasar data yang disajikan laman United States Department of Agriculture (USDA), pada periode 2023/2024, Indonesia menjadi negara nomor urut 1 penghasil minyak kelapa sawit dunia dengan total 43 juta ton. Angka ini sama dengan 56% total produksi global! Setelah Indonesia, berturut-turut ada Malaysia (19,71 juta ton), Thailand (3,6 ton), Kolombia (1,88 juta ton), dan Nigeria (1,5 juta ton).

Habitat dan Ciri Fisik Pohon Kelapa Sawit

Disadur dari situs resmi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo, pohon kelapa sawit bisa tumbuh di berbagai macam tipe tanah. Kendati begitu, tanah terbaik adalah yang gembur, punya drainase dan aerasi baik, kaya humus, serta tidak punya lapisan padas.

Ketinggian yang sesuai untuk kelapa sawit adalah 0 sampai 500 mdpl (meter di atas permukaan laut) dengan kemiringan lereng sebesar 0-3 persen. Curah hujan di bawah 1250 mm/th adalah batas pertumbuhan. Namun, jika melebihi 2500 mm/th akan memberi dampak negatif terhadap proses penyerbukan.

Pohon kelapa sawit adalah tanaman monokotil yang tidak punya akar tunggang. Bakal akarnya akan terus tumbuh memanjang ke bawah selama enam bulan dengan panjang mencapai 15 meter. Batang kelapa sawit umumnya tidak bercabang.

Daun pohon kelapa sawit menyerupai bulu burung atau ayam. Di pangkalnya, ada dua baris duri yang sangat tajam dan keras. Berbicara tentang bunganya, pohon ini mulai mengeluarkan bunga jantan atau betina kala berumur 3 tahun.

Manfaat Minyak dan Pohon Kelapa Sawit

Apakah minyak kelapa sawit punya manfaat? Dirujuk dari Healthline, ada sejumlah manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan minyak satu ini, yakni:

1. Kesehatan Otak

Minyak kelapa sawit alias palm oil adalah sumber tokotrienol yang baik. Studi pada hewan dan manusia menemukan bahwa tokotrienol membantu melindungi lemak tak jenuh ganda yang halus di otak, memperlambat demensia, mengurangi risiko stroke, dan mencegah pertumbuhan lesi otak.

2. Kesehatan Jantung

Sejatinya, hasil penelitian terkait hubungan minyak kelapa sawit dan jantung masih beragam. Namun, secara umum, minyak kelapa sawit dianggap menguntungkan pada faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan HDL.

3. Asupan Vitamin A

Minyak sawit merah bisa meningkatkan vitamin A pada orang yang kekurangan asupannya. Hasil penelitian dari sembilan studi berkualitas mencatat, suplementasi minyak sawit merah bisa meningkatkan kadar vitamin A pada anak-anak maupun orang dewasa.

Selain dari segi kesehatan, pohon kelapa sawit memiliki banyak kegunaan lain. Misalnya, janjang kosongnya bisa digunakan sebagai kompos dan pupuk organik. Pelepah dan daun kelapa sawit juga berpotensi besar sebagai bahan kompos.

Batangnya juga bisa dijadikan bahan dasar furnitur. Misalnya saja, batang pohon satu ini bisa dimanfaatkan sebagai papan laminasi atau sandwich laminated lumber (SLL) untuk panel lantai, dinding, pengemas, dan lain sebagainya.

Dampak Negatif Pohon Kelapa Sawit

Disadur dari Verywell Health, beberapa orang menyebut bahwa minyak sawit buruk karena hampir setengah kalorinya berasal dari lemak jenuh. Selain itu, minyak sawit yang dipanaskan bisa menghasilkan glisidol. Pada gilirannya, glisidol ini berpotensi sebagai karsinogen (agen penyebab kanker).

Perkebunan kelapa sawit juga punya dampak negatif tersendiri terhadap lingkungan. Berdasar penjelasan dalam jurnal bertajuk 'Dampak Industri Perkebunan Kelapa Sawit terhadap Lingkungan Global' oleh Yeeri Badrun dan Mubarak, di antaranya adalah:

  1. Saat konstruksi industri kelapa sawit, ada sejumlah hal yang dilakukan, seperti pembuatan jalan, cut and fill, persiapan area tanam, dan pembangunan pabrik. Hal ini punya dampak negatif berupa kemungkinan punahnya jenis tumbuhan/hewan, turunnya kualitas tanah, hingga berkurangnya kemampuan tanah untuk menahan hujan.
  2. Hutan monokultur sawit menyebabkan hilangnya fungsi hutan alam sebagai pengatur tata air dan penghasil air.
  3. Tanah yang ditanami satu jenis tanaman terus-menerus akan mengakibatkan turunnya kualitas tanah secara periodik.
  4. Limbah sawit punya dampak negatif terhadap ekosistem akuatik.
  5. Setelah ditinggalkan, lahan sawit akan menjadi semak belukar dan/atau lahan kritis baru. Tanah bisa jadi kehilangan nutrisi sehingga menyebabkan lahan tersebut tanpa vegetasi selain rumput liar yang mudah terbakar.

Demikian pembahasan lengkap mengenai pohon kelapa sawit beserta seluk-beluknya. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads