824 Kasus PMK di DIY, Gunungkidul Tertinggi

824 Kasus PMK di DIY, Gunungkidul Tertinggi

Adji G Rinepta - detikJogja
Jumat, 03 Jan 2025 21:19 WIB
Ilustrasi sapi terserang penyakit mulut dan kuku
Ilustrasi sapi terserang penyakit mulut dan kuku. Foto: Dok.Detikcom
Jogja -

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) mencatat ratusan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di wilayahnya. Gunungkidul menyumbang kasus terbanyak se-DIY.

Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan dari data terbaru Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSikhnas), per 1 Januari 2025 tercatat 824 sapi terpapar PMK, yang 21 di antaranya mati.

"Kasus 824 ekor sapi, yang mati 21 (ekor), (menurut) data iSikhnas," papar Syam saat dihubungi wartawan, Jumat (3/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Tertinggi) Di Gunungkidul, (tercatat) 415 (kasus PMK)," sambungnya.

Meski begitu, Syam tidak memerinci temuan kasus di tiap kabupaten-kota lainnya. Dikatakannya, dari data tersebut kasus PMK masih ditemukan pada sapi.

ADVERTISEMENT

Syam menyampaikan, pihaknya pun terus menggenjot vaksinasi agar bisa menekan penyebaran PMK. Di samping itu, menurutnya, masih banyak peternak yang belum melaporkan data vaksinasi.

"(Tercatat) Sudah tervaksin 877 (ekor sapi)," urai Syam.

"Kadang temen-temen (peternak) pada sibuk pengobatan, biosecurity, belum sempat memasukkan data. Seharusnya vaksin sudah kurang lebih 1.250 ekor," pungkasnya.

Diberitakan, DKPP Kabupaten Bantul mencatat ada belasan sapi mati akibat PMK. Karena itu, DKPP meminta peternak melakukan isolasi terhadap sapi yang berasal dari luar Bantul.

"Berdasarkan data yang masuk, sampai saat ini ada 11 ekor sapi yang mati akibat PMK," kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo saat dihubungi detikJogja, Jumat (3/1).

Joko menerangkan 11 sapi yang mati itu kebanyakan di Bantul sisi selatan yang merupakan wilayah perbatasan.

"Setahu saya dari 11 itu di antaranya enam ekor di kawasan Parangtritis dan di Pundong ada satu ekor," ujarnya.

Sedangkan jumlah sapi yang terjangkit PMK di Bantul saat ini mencapai 94 ekor. Namun, Joko mengaku sudah memberikan vaksin terhadap sapi yang terkena PMK.

"Bantul dapat bantuan vaksin 250 dosis untuk PMK dan vaksinasi sudah dilaksanakan dua hari yaitu tanggal 30 dan 31 Desember," ucapnya.

Sementara, Kepala DPKP Kabupaten Kulon Progo Drajat Purbadi menyebut sudah ditemukan kasus baru PMK di Kulon Progo. Data yang masuk pihaknya ada tiga sapi di wilayah Sentolo telah terjangkit penyakit ini.

"Jadi ada tiga sapi, semuanya ada di Demangrejo, Sentolo," ungkapnya.

Drajat mengatakan kasus tersebut sudah ditangani oleh dokter hewan dari Poskeswan Sentolo. Hewan yang terjangkit juga sudah diberi obat dan antibiotik.

Menurutnya kondisi hewan yang terjangkit PMK ini masih bisa tertolong karena sebelumnya sudah pernah diberi vaksin PMK.

"Kondisinya masih tertolong karena itu biasanya kalau divaksin kemungkinan ini kan serangan kedua, itu biasanya tidak parah gejalanya. Nanti dengan pengobatan tadi nanti bisa sembuh," terangnya.

"Selanjutnya dari dokter hewan Poskeswan Sentolo, sudah melakukan disinfeksi lokasi kandang. Insyallah nanti, harapannya tidak menyebar," imbuhnya.




(apu/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads