Stasiun Meteorologi BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengumumkan terbentuknya bibit Siklon 94S di perairan Samudera Hindia, tepatnya selatan DIY dan Jawa Tengah. Akibatnya, kawasan Jogja dan sekitarnya berpotensi hujan saat tahun baru.
Berdasarkan pemantauan citra satelit, bibit siklon bergerak dengan kecepatan angin 15bknot atau 28 km/jam, dengan tekanan 1009 mb. Bibit siklon ini terletak pada koordinat 13,5Β° Lintang Selatan dan 109.8Β° Bujur Timur.
"Benar terdeteksi adanya bibit Siklon 94S di perairan selatan laut DIY dan Jawa Tengah. Dari hasil pengamatan citra satelit selama 12 jam terakhir menunjukkan adanya aktivitas konvektif di selatan-barat daya dari pusat sistem," jelas Kepala Stasiun Meteorologi BMKG DIY, Warjono, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data terkini, bibit Siklon 94S cenderung bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia. Warjono menuturkan wilayah DIY berpotensi terjadi hujan selama pergerakan ini tepatnya dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Kondisi ini diperkuat dengan dinamika atmosfer lainnya. Seperti aktifnya gelombang Rossby, kelembapan di lapisan 850-500 hPa yang berkisar antara 60-80 persen.
"Ini mengakibatkan adanya konvergensi atau pertemuan massa udara di wilayah Pulau Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif sehingga dapat menimbulkan potensi kejadian hujan," katanya.
Warjono menyebut potensi hujan bisa terjadi mulai hari ini hingga tanggal 2 Januari 2025. Persebarannya merata di sejumlah wilayah di DIY. Beberapa wilayah juga akan turun hujan disertai kilat dan petir.
"Potensi hujannya dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan disertai angin, petir dan kilat. Bisa dibilang hampir merata semua wilayah," ujarnya.
Tak hanya hujan, kondisi ini juga berdampak pada munculnya gelombang tinggi di wilayah perairan DIY. Tercatat prakiraan ketinggian gelombang laut mencapai 2,5 meter hingga 4 meter.
Kemunculan gelombang tinggi, lanjutnya, pada hari ini, tanggal 1 dan 2 Januari 2025. Tentunya ini menjadi potensi bahaya bagi wisatawan maupun nelayan. Ditambah lagi bertepatan dengan musim liburan.
"Perlu diperhatikan wilayah laut selatan, karena prakiraan tinggi meter gelombang antara 2,5 hingga 4 meter. Sudah koordinasi dengan instansi terkait, karena waspada potensi bencana hidrometeorologi ini masih sampai 2 Januari," pungkasnya.
(aku/ams)
Komentar Terbanyak
Heboh Penangkapan 5 Pemain Judol Rugikan Bandar, Polda DIY Angkat Bicara
Akhir Nasib Mobil Vitara Parkir 2,5 Tahun di Jalan Tunjung Baru Jogja
Pernyataan Ridwan Kamil Usai Tes DNA Anak Lisa Mariana