Kala Ganjar Blak-blakan soal Pemecatan Jokowi

Round-Up

Kala Ganjar Blak-blakan soal Pemecatan Jokowi

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 20 Des 2024 06:29 WIB
Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, ditemui usai acara wisuda program pascasarjana UGM, Rabu (24/7/2024)
Ganjar Pranowo. Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja
Jogja -

Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo, blak-blakan perihal pemecatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai kader partai berlambang banteng itu. Ganjar mengungkap salah satu penyebab hingga mantan Wali Kota Solo itu akhirnya dipecat dari PDIP.

Tidak Ikuti Aturan

Salah satunya karena sikap Jokowi yang tidak mau mengikuti aturan.

"Jelas tidak, dong. Jelas tidak ikut aturan kan," ungkap Ganjar ditemui usai menghadiri acara Dies Natalis UGM di Grha Sabha Pramana, Kamis (19/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ganjar lalu menganalogikan sikap Jokowi ini seperti pekerja media. Dia berujar, setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan harus menaati aturan yang ada di perusahaan itu.

"Kan nggak mungkin kamu ikut media lain, toh? Pasti ikut kebijakan, toh? Kalau kamu tidak ikut (kebijakan media tempatmu bekerja) berarti?" ucap Ganjar kepada para wartawan.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Ganjar menambahkan, pemecatan Jokowi, putranya Gibran Rakabuming Raka, maupun menantunya Bobby Nasution sebagai pelajaran untuk para kader lain. Dia meminta kader untut taat pada aturan partai.

"Ikuti aturan, perintah," ucap dia.

Dipecat Usai Tak Jadi Presiden

Mantan Gubernur Jateng dua periode itu juga menjelaskan alasan PDIP baru memecat Jokowi setelah tidak lagi menjadi presiden. Menurutnya, pemilihan waktu ini sudah melalui perhitungan.

"Semua sudah dihitung. Bu Mega itu orang yang sangat konsisten. Maka beliau pernah berstatement, 'kami akan mendukung sampai selesai'. Itulah kenapa setelah sampai selesai dulu, baru kemudian dilakukan tindakan," terang Ganjar.

Ganjar menyampaikan, pemecatan yang dilakukan setelah Jokowi tidak jadi presiden lagi merupakan wujud konsistensi Mega. Selain itu, juga sebagai bentuk penghormatan kepada pemerintahan Jokowi kala itu.

"Itu penghormatan beliau, konsistensi beliau atas dukungan 100 persen pada pemerintahan Jokowi," ucapnya.

"Kalau mecatnya di tengah jalan masih berkuasa, mungkin interpretasi orang lain dan mungkin orang juga akan menunjukkan, 'ah, enggak konsisten'. Bu Mega tunjukkan konsistensi itu. Itulah penghormatan pada beliau," pungkas dia.

Sebagaimana diketahui, PDIP mengeluarkan surat keputusan terkait pemecatan Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan 27 kader lainnya dari partai. Mereka bukan lagi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Keputusan itu dibacakan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun. Pemecatan Jokowi disampaikan berdasarkan Surat Keputusan Nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.

"Saya mendapat perintah langsung dari Ketua Umum PDIP untuk mengumumkan secara resmi, sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai di depan seluruh jajaran Ketua DPD Partai se-Indonesia. DPP Partai akan mengumumkan surat keputusan pemecatan terhadap saudara Joko Widodo, saudara Gibran Rakabuming Raka, dan saudara Bobby Nasution serta 27 anggota lain yang kena pemecatan," kata Komarudin, seperti dalam video yang diterima detikcom, Senin (16/12).

Jokowi sendiri juga sudah merespons mengenai pemecatan tersebut. Ditanya mengenai hal itu, Jokowi menyebut bahwa nantinya waktu yang akan mengujinya.

"(Terkait alasan pemecatan melanggar aturan) nanti nanti waktu yang akan mengujinya," kata Jokowi ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (17/12).




(apl/apl)

Hide Ads