Terpidana mati kasus narkoba asal Filipina, Mary Jane Fiesta Veloso ternyata tidak hanya membawa lukisan saat meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Jogja di Wonosari, Gunungkidul. Pihak Lapas menyebut jika Mary Jane membawa gitar hingga alkitab berbahasa Tagalog.
"Mary Jane kemarin tidak banyak bawa barang, tapi barang yang berharga menurutnya," kata Kepala LPP Kelas IIB Jogja, Evi Loliancy kepada wartawan di Wonosari, Senin (16/12/2024).
Barang berharga itu salah satunya adalah pemberian dari Romo Bernhard Kieser. Adapun Romo Bernhard adalah orang yang selama ini mendampingi Mary Jane dalam pembinaan agama Katolik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Selain lukisan) Yang dibawa pulang ada gitar yang diberikan oleh Romo hingga alkitab berbahasa Tagalog. Karena Mary Jane harus mengembalikan dirinya agar fasih berbahasa Tagalog," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada acara perpisahan khusus, Evi mengaku tidak ada. Pasalnya, rekan-rekan Mary Jane sesama warga binaan pemasyarakatan (WBP) telah mengetahui kabar kepulangannya.
"Tidak ada, karena pada dasarnya teman-teman sudah mengetahui itu (kabar kepulangan Mary Jane)," ucapnya.
Di sisi lain, Evi mengungkapkan bahwa selama menjalani penahanan di LPP Kelas IIB Jogja Mary Jane tidak ditempatkan di sel khusus. Pasalnya selama menjalani masa tahanan, Mary Jane jarang membuat ulah atau melanggar peraturan.
"Kalau untuk Mary Jane, kami lakukan assessment, itu untuk melihat risikonya berkaitan dengan narapidana," katanya.
"Nah, Mary Jane dari pidana tinggi tapi dari risiko keamanan dan yang lain rendah karena Mary Jane bisa menyesuaikan diri dan tidak pernah terlibat atau melanggar peraturan yang berlaku. Jadi tidak pernah ditempatkan di sel khusus," lanjut Evi.
Diberitakan sebelumnya, Mary Jane meninggalkan Lapas Perempuan Jogja untuk dipindah ke Lapas Perempuan Jakarta sebagai proses pemulangannya ke Filipina, Minggu (15/12) malam. Ia turut membawa lukisan yang dibuatnya saat jadi warga binaan Lapas.
"Ada yang dibawa, lukisan yang baru dia buat. Abstrak, mulai dari perjalanan awal sampai pulang, intinya seperti itu," jelas Kepala Lapas Perempuan Jogja, Evi Loliancy kepada wartawan, Minggu (15/12).
Evi mengatakan total hampir 15 tahun Mary Jane jadi warga binaan Lapas Perempuan Jogja. Sedangkan ia membersamai Mary Jane kurang lebih dua tahun selama menjabat Kepala Lapas.
(rih/afn)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui