Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden, hari ini. Sambil menangis, Gus Miftah menyampaikan alasan pengunduran dirinya.
Pengunduran diri itu dibacakan Gus Miftah di Sleman. Gus Miftah menegaskan sudah merenungkan keputusan pengunduran dirinya.
"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Gus Miftah, Jumat (6/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Miftah tampak menangis saat menyampaikan alasan pengunduran dirinya. Ada momen dirinya sempat terbata-bata saat membacakan pengunduran diri.
"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapapun bukan karena permintaan siapapun, tapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujarnya.
Gus Miftah mengulangi pernyataannya soal alasan mundur. Ada momen dirinya menghela napas sembari terisak saat membacakan surat pengunduran diri.
Sekali lagi saya ulangi (menghela nafas lalu terisak) keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapaun bukan kaena permintan siapapun tapi semata2 keputusan ini saya ambil karena rasa cinta," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Gus Miftah menjadi sorotan publik usai videonya mengolok-olok Sunhaji, bakul es teh asal Magelang viral di media sosial. Tajamnya sorotan publik membuat Gus Miftah akhirnya minta maaf langsung ke rumah Sunhaji di Grabag Magelang, Rabu (4/12).
Masalah mereda usai Sunhaji memaafkan Gus Miftah. Namun hari ini, Gus Miftah kembali jadi sorotan usai video lamanya muncul.
Dalam video tersebut, Gus Miftah kedapatan tengah menghina seniman senior Yati Pesek. Gus Miftah disebut menghina fisik hingga memberi sebutan tak pantas kepada Yati Pesek.
(aku/apu)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan