Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembina Sarana Keagamaan, Miftah Habiburrahman atau Gus Miftah, jadi sorotan karena perkataannya kepada penjual es teh yang menjajakan dagangannya dianggap kasar. Gus Miftah kemudian meminta maaf.
Video yang beredar itu disebut diambil pada acara di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Magelang, Senin (25/11). Saat itu, bakul es teh ini tengah menyelip di antara jemaah yang duduk.
"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah. Saat itu kamera menyorot ke sosok penjual es teh, pria berpeci yang menjunjung kayu alas dagangannya di atas kepala.
Dilansir detikHot, begitu video tersebut viral, Gus Miftah meminta maaf. Dia mengaku khilaf.
"Saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Pertama, dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun," ucap Gus Miftah dalam videonya, Rabu (4/12/2024).
"Oleh karena itu, atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," sambungnya.
Pengasuh Ponpes Ora Aji di Tudan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga minta maaf kepada publik. Ia mengungkapkan kejadian ini akan menjadi introspeksi baginya.
"Kemudian yang kedua, saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf," kata Gus Miftah.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat," tuturnya.
Ulama kelahiran Lampung itu mengaku sudah mendapat teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy.
"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," tutup Gus Miftah.
(apu/afn)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030