Gus Miftah Viral Olok-olok Bakul Es Teh, Gus Yusuf Minta Video Jangan Dipotong

Jogja -

Pendakwah kondang Miftah Habiburrahman, atau akrab dikenal Gus Miftah, menjadi sorotan setelah beredar videonya mengolok-olok bakul es teh di Magelang. KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf, yang kebetulan berada di acara selawatan itu, merespons.

Diketahui, selawatan itu dihelat di Lapangan drh Soepardi, Sawitan, Mungkid, Kabupaten Magelang. Saat acara hujan mengguyur.

Dilansir detikJateng, saat itu, Gus Miftah melihat ada pria yang tengah menjajakan es tehnya. Dia lantas berseloroh kepada lelaki itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Sontak para jemaah tertawa.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah. Saat itu kamera menyorot ke sosok penjual es teh, pria yang menjunjung kayu alas dagangannya di atas kepala.

Video viral tersebut dilaporkan diambil di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Magelang, pada Senin (25/11).

Saat dimintai konfirmasi, Gus Yusuf menerangkan saat itu konteksnya adalah pria tersebut dianggap mengganggu konsentrasi jemaah.

"Konteks utuhnya memang penjual itu muter-muter nawarin es padahal cuaca hujan hingga mengganggu konsentrasi jemaah. Lantas ditegur sama GM (Gus Miftah). Agar agak minggir seperti pedagang lainnya," kata Gus Yusuf dalam pesan kepada detikJateng, Selasa (3/12/2024).

"Ya memang cara komunikasi GM guyonan seperti itu, yang mungkin bikin kaget sementara orang," sambung Gus Yusuf.

Gus Yusuf yang juga Ketua DPW PKB Jawa Tengah itu meminta agar video Gus Miftah jangan dipotong-potong.

"Tolong video jangan dipotong-potong atau sesekali dateng langsung pas majelisnya GM biar paham cara interaksinya beliau," pinta Gus Yusuf.

Pengacara Gus Miftah Ungkap Guyonan

Sementara pengacara Gus Miftah, Herdian Saksono, menganggap pernyataan itu merupakan candaan.

"Itulah guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar, dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda yang menurut Gus itu merupakan intermeso dan menarik perhatian para khalayak ramai," kata Herdian Saksono, dikutip dari 20Detik, Selasa (3/12).