Serbuan Ulat Jati di Jalanan Gunungkidul, Pemotor Sampai Pakai Jas Hujan

Serbuan Ulat Jati di Jalanan Gunungkidul, Pemotor Sampai Pakai Jas Hujan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Selasa, 19 Nov 2024 16:42 WIB
Seorang pemotor yang jaketnya terdapat ulat jati saat melintas di jalan dekat perkebunan jati di Gunungkidul. Foto diunggahΒ Selasa (19/11/2024).
Seorang pemotor yang jaketnya terdapat ulat jati saat melintas di jalan dekat perkebunan jati di Gunungkidul. Foto diunggahΒ Selasa (19/11/2024). Foto: Tangkapan layar
Gunungkidul -

Video yang memperlihatkan pemotor mengenakan jas hujan hingga membawa kayu untuk menghindari ulat jati saat melintas di berapa ruas jalan di Gunungkidul ramai di media sosial (medsos). Pemkab Gunungkidul meminta masyarakat khususnya wisatawan untuk tidak perlu takut. Berikut tipsnya.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Supriyanta mengatakan fenomena ulat jati terjadi setiap tahun.

"Jadi kalau dari kami meminta masyarakat tetap tenang. Karena munculnya ulat-ulat adalah fenomena musiman dan biasanya tidak berbahaya," kata Supriyanta kepada wartawan, Selasa (19/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang pemotor yang mengenakan jas hujan meski tidak turun hujan untuk menghindari ulat menempel pada pakaiannya di jalanan Gunungkidul. Foto diunggah Selasa (19/11/2024).Seorang pemotor yang mengenakan jas hujan meski tidak turun hujan untuk menghindari ulat menempel pada pakaiannya di jalanan Gunungkidul. Foto diunggah Selasa (19/11/2024). Foto: Tangkapan layar

Akan tetapi, lanjutnya, kontak langsung dengan ulat tertentu dapat menyebabkan iritasi kulit atau alergi. Oleh sebab itu, sebagai antisipasi sebaiknya pemotor mengenakan pakaian yang lebih tertutup.

"Contoh, saat mengunjungi tempat wisata alam disarankan mengenakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti lengan panjang, celana panjang, dan sepatu tertutup. Semua itu untuk mengurangi risiko kontak dengan ulat," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya hindari kontak langsung dengan ulat. Seperti jangan menyentuh ulat atau daun yang tampak ada ulatnya.

"Jika menemukan ulat, biarkan mereka tetap di habitatnya," ujarnya.

Lebih lanjut, masyarakat atau wisatawan bisa mempersiapkan obat anti-alergi. Mengingat beberapa orang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap ulat.

"Jadi disarankan juga agar membawa salep antialergi atau antihistamin sebagai langkah berjaga-jaga," katanya.

Terakhir, selalu ikuti panduan petugas di tempat wisata. Sebab, mereka akan memberikan panduan, dan informasi terkini terkait kondisi di area wisata.

"Mohon ikuti arahan petugas di tempat wisata untuk keamanan dan kenyamanan bersama," imbau dia.




(rih/ams)

Hide Ads