Diamankannya sejumlah pemuda mabuk berawal dari laporan masyarakat atas kegaduhan di salah satu asrama pemuda kedaerahan. Kondisi ini selanjutnya membuat resah warga hingga melaporkannya ke polisi.
Pengamanan sejumlah pemuda mabuk ini juga akun Instagram @merapi_uncover. Dituliskan bahwa sejumlah personel polisi mengamankan beberapa pemuda. Seluruhnya dibawa ke Polresta Sleman dengan truk polisi.
"Terima kasih bapak bapak polisi, beberapa orang yang diduga bikin onar pagi tadi sudah di angkut siang ini, untuk dimintai keterangan dan beberapa juga sebagai saksi. Lokasi: Condong catur Sleman," tulis narasi dalam unggahan tersebut seperti dilihat detikJogja, Minggu (17/11/2024).
Kapolresta Sleman, Kombes Yuswanto Ardi, membenarkan adanya tindakan pengamanan sejumlah pemuda tersebut. Sejumlah pemuda mabuk itu diamankan dari salah satu asrama kedaerahan di wilayah Condongcatur, Depok, Sleman. Beberapa pemuda diamankan karena melakukan tindakan yang meresahkan warga sekitarnya.
"Sekarang kami tindakan langsung begitu ada laporan, datangi dan amankan. Diamankan di asrama kedaerahan di wilayah Condongcatur jam 05.00 WIB pagi tadi," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (17/11).
Saat dimintai keterangan, para pemuda tersebut mengaku dalam kondisi tak sadar. Ini karena seluruhnya sedang dalam pengaruh minuman beralkohol. Sehingga bertindak di luar kesadaran masing-masing.
Saat pesta minuman beralkohol ini, lanjutnya, terjadi salah paham di antara pemuda tersebut. Hingga akhirnya memicu perselisihan di antaranya. Tak berselang lama, polisi datang usai adanya laporan dari masyarakat sekitar.
"Ribut antar mereka sendiri karena mabuk. Jadi bukan dengan orang lain, hanya dengan mereka sendiri," katanya.
Ardi juga meluruskan kejadian ini tak terkait penangkapan di Perumahan Jambusari seperti kabar yang beredar di sejumlah media sosial. Disebutkan bahwa pengamanan ini tidak terkait kasus penganiayaan di Jambusari.
"Bukan, tidak ada kaitannya dengan Jambusari. Ini hanya para pemuda mabuk yang ribut antar mereka sendiri," ujarnya.
Ditanya jumlah pemuda yang diamankan, Ardi tak menjawab detailnya. Hanya saja dia memastikan seluruhnya telah didata. Selain itu juga diberi imbauan agar tak membuat onar.
"Kami data dan kami berikan imbauan agar tidak membuat kericuhan atau menimbulkan keresahan warga," katanya.
Dia juga meminta warga berani untuk melaporkan kejadian. Apabila ada kericuhan yang terjadi di wilayahnya masing-masing. Caranya dengan menghubungi 110 atau ke Polsek terdekat.
Ardi menegaskan bahwa pihaknya merespons dengan cepat. Personelnya juga akan langsung membawa terduga pelaku kericuhan secara langsung. Untuk kemudian didata dan dimintai keterangan di Kantor Polisi.
"Silakan warga jika ada kericuhan apapun segera telepon 110 atau datangi Polsek wilayah. Langsung kami respons," ujarnya.
(apl/aku)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka