Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengusulkan untuk mengenalkan matematika di tingkat TK dan menerapkan pelajaran coding di tingkat SD dan SMP jika memungkinkan. Usulan Gibran ini mendapat respons dari PGRI hingga Disdikpora Kota Jogja.
Ketua PB PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), Kadarmanta Baskara Aji, menilai beban pelajaran di tingkat SD sudah terlalu berat. Untuk itu, jika usulan penerapan Coding jadi dilaksanakan, hanya sebatas pengenalan saja.
"Sehingga tidak menjadi beban bagi para siswa. Dari sisi kepentingan saya kira tidak ada jeleknya, tetapi perlu diingat materi untuk anak SD juga sudah berat, sehingga kalau dari sisi kuantitas materi disesuaikan ya bagus, dan ada baiknya ada pengurangan," paparnya saat dihubungi wartawan, Selasa (12/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut terkait kesiapan tenaga pengajar nantinya, Aji berkata, penyusunan materi hingga silabus dan kurikulumnya dirasa sangat penting dilakukan lebih dulu. Dari kurikulum tersebut nantinya bisa dilihat bagaimana kesiapan guru.
"Guru SD rata-rata dengan ijazah PGSD, apakah materi pelajaran itu pernah diberikan di materi PGSD? Jika tidak ada nanti dilakukan pelatihan-pelatihan. Di SD ada 6 kelas, itu akan diberikan mulai kelas berapa, maka kemudian guru yang bersangkutan diberikan kuliah agar guru bisa ngajar," urainya.
Aji menegaskan PGRI siap jika dibutuhkan pelatihan kepada guru. Ia pun tak menutup kemungkinan adanya praktisi yang mengajarkan materi tersebut, namun masalah yang muncul setelahnya adalah dari sisi anggaran
"Memungkinkan (menghadirkan praktisi), tapi kemudian apakah dari sisi pembiayaan dan tenaga pengajarnya apakah ada atau tidak? Karena jumlah SD sangat banyak, di Jogja SD-MI lebih dari 2.000, paling tidak dibutuhkan 2.000 orang, tidak mudah itu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja, Budi Santoso Asrori mengatakan usulan itu masih harus dibahas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Dinas Pendidikan.
"Kan ini baru usul-usul, seperti apa kan kita masih (belum tahu). SDM-nya seperti apa, kebijakannya seperti apa kan kita belum tahu," jelas Budi.
Budi sedikit menyoroti soal pengenalan matematika di tingkat TK. Menurutnya, banyak cara untuk menerapkan pengenalan matematika kepada siswa TK.
"Yang jelas, kalau itu memberikan manfaat bagi siswa ya tidak masalah to kalau dimasukan. Pengenalan dasar matematika atau apa, nggak masalah" paparnya.
"Tapi kan formatnya disesuaikan dengan tumbuh kembang siswa. Pengenalan matematika di TK kan bisa berbagai macam cara kan," lanjut Budi.
Sebelumnya dilansir dari detikNews, Gibran membahas usulan matematika mulai diperkenalkan ke anak-anak sejak TK. Ia menyebut penerapan matematika sejak dini adalah rencana yang baik.
"Kemarin sempat kita bahas juga, mungkin ini juga teman-teman media sudah banyak mendengar bagaimana nanti akan diterapkan pelajaran matematika di tingkat TK. Saya kira ini sangat baik," kata Gibran saat memberi pengarahan ke Kadisdik se-Indonesia di Hotel Sheraton, Jakarta Selatan, Senin (11/11), dikutip dari detikNews.
Gibran mengatakan dirinya sudah meminta Mendikdasmen untuk menerapkan pelajaran coding di tingkat SD dan SMP jika memungkinkan. Coding sendiri merupakan istilah yang digunakan dalam menuliskan instruksi untuk komputer dan perangkat teknologi lain.
"Kemarin saya titip ke Pak Menteri di rapat terakhir kita, ini kalau bisa mungkin di tingkat SD atau SMP mungkin diterapkan juga sekolah pelajaran coding," ucap dia.
Gibran mengatakan coding merupakan hal penting untuk dikenalkan sejak dini. Dia meminta jangan sampai Indonesia kalah dengan India.
"Jadi jangan sampai kita kalah dengan India karena sekali lagi Bapak-Ibu, untuk menuju Indonesia emas kita butuh generasi emas. Kita ingin lebih banyak lagi ahli-ahli coding, ahli-ahli AI, ahli-ahli machine learning, dan lain-lainnya," ujarnya.
(apu/aku)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Reunian Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM demi Meredam Isu Ijazah Palsu