Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Selasa 5 November 2024 merupakan hari biasa; dengan orang kudus Santa dan Santo Elisabeth dan Zakarias; dan warna liturgi putih.
Mengangkat tema tentang perjamuan, mari simak renungan harian Katolik Selasa 5 November 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh Alfons Jehadut dari Unit Naskah dan Penerbitan Lembaga Biblika Indonesia. Renungan berikut juga dilengkapi dengan bacaan hari ini dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 5 November 2024
Bacaan Hari Ini
Flp 2:5-11;
- Flp 2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
- Flp 2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
- Flp 2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
- Flp 2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
- Flp 2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
- Flp 2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
- Flp 2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Mzm 22:26b-27.28-30a.31-32;
- Mzm 22:26 (22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk selamanya!
- Mzm 22:27 (22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada Tuhan; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya.
- Mzm 22:28 (22-29) Sebab Tuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bangsa.
- Mzm 22:29 (22-30) Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
- Mzm 22:30 (22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan menceritakan tentang Tuhan kepada angkatan yang akan datang.
- Mzm 22:31 (22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
Luk 14:15-24.
- Luk 14:15 Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah."
- Luk 14:16 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.
- Luk 14:17 Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap.
- Luk 14:18 Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
- Luk 14:19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan.
- Luk 14:20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
- Luk 14:21 Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh.
- Luk 14:22 Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat.
- Luk 14:23 Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh.
- Luk 14:24 Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku."
BcO Keb 10:1-11:4.
- Keb 10:1 Kebijaksanaanlah yang melindungi bapa dunia semesta yang dibentuk sebagai manusia yang pertama, ketika hanya satu-satunya yang diciptakan. Kemudian kebijaksanaan menyelamatkan dia dari keruntuhannya,
- Keb 10:2 dan memberinya kekuatan untuk menguasai segala-galanya.
- Keb 10:3 Tetapi ketika seseorang yang lalim dalam amarahnya meninggalkan kebijaksanaan, maka ia jatuh binasa karena geramnya yang membunuh saudaranya.
- Keb 10:4 Lagi-lagi kebijaksanaan menyelamatkan bumi ketika bumi oleh karena manusia dibanjiri air bah, dan orang benar dikemudikannya dengan kayu yang hina.
- Keb 10:5 Ketika para bangsa yang bersepakat dalam kejahatan dikacau-balaukan, maka kebijaksanaanlah yang mengenal orang yang benar dan menjagainya tak bercela bagi Allah, dan memeliharanya, supaya berteguh hati meskipun kasih sayang kepada anaknya.
- Keb 10:6 Ia pun menyelamatkan orang yang benar ketika para fasik jatuh binasa, sebab ia melarikan diri dari api yang turun atas Pancakota.
- Keb 10:7 Dari kejahatan penduduknya masih ada saksinya, yaitu gurun yang berasap terus dan tumbuh-tumbuhan yang berbuah dengan tidak berketentuan musimnya; lagi sebagai kenangan kepada jiwa yang tidak percaya maka tiang garam masih berdiri tegak.
- Keb 10:8 Sebab dengan melewatkan kebijaksanaan penduduk Pancakota tidak hanya mendapat rugi karena tidak mengenal yang baik, tetapi juga meninggalkan tanda yang mengingatkan kepada orang-orang yang hidup kebodohan mereka, sehingga tak tersembunyilah dalam hal manakah mereka bersalah.
- Keb 10:9 Tetapi orang yang melayani kebijaksanaan telah diselamatkan olehnya dari kesusahan. Kebijaksanaan pun menuntun pula orang benar yang melarikan diri dari amarah kakaknya, lagi dipimpinnya melalui lorong-lorong yang lurus.
- Keb 10:10 Kebijaksanaan memperlihatkan kerajaan Allah kepadanya, dan memberi dia pengetahuan tentang hal-hal yang kudus; membuatnya sejahtera sebagai hasil jerih payahnya.
- Keb 10:11 Terhadap para pemerasnya yang serakah didampinginya, dan ia dijadikan kaya olehnya.
- Keb 10:12 Terhadap para musuhnya ia dilindungi oleh kebijaksanaan, dan diamankan terhadap para pengadangnya; ia diberinya hadiah kemenangan dalam pergulatan yang seru, supaya ia menjadi insaf, bahwa kesalehan lebih kuat dari pada apa pun juga.
- Keb 10:13 Kebijaksanaan tidak meninggalkan orang benar yang sudah dijual, melainkan menjagainya terhadap dosa.
- Keb 10:14 Ia turun sertanya ke dalam penjara, dan dalam belenggu pun tidak meninggalkannya, sampai tongkat kerajaan dibawakan kepada dia serta kekuasaan atas orang-orang yang menindasnya. Maka kebijaksanaan menyatakan para pendakwanya bohong, dan memberikan kemuliaan abadi kepada orang benar itu.
- Keb 10:15 Pun pula kebijaksanaanlah yang membebaskan bangsa suci dan keturunan yang tak bercela, dari bangsa penindas.
- Keb 10:16 Ia masuk ke dalam jiwa seseorang yang mengabdi kepada Tuhan, yang kemudian menghadapi raja-raja yang menakutkan dengan pelbagai mujizat dan tanda.
- Keb 10:17 Orang-orang suci diberinya upah pengganti jerih payahnya, dan dibimbingnya ke jalan yang ajaib; kebijaksanaan menjadi naungan di siang hari dan cahaya bintang di sepanjang malam.
- Keb 10:18 Dibuatnya mereka menyeberangi Laut Merah, dan dihantarnya melintasi air yang melimpah.
- Keb 10:19 Tetapi para musuh ditenggelamkannya, lalu didamparkannya dari tubir yang dalam.
- Keb 10:20 Demikian orang-orang benar merampasi para fasik, lalu mereka bernyanyi bagi nama-Mu yang kudus, ya Tuhan, serta sehati memuji tangan pelindung-Mu.
- Keb 10:21 Sebab kebijaksanaan membuka mulut orang bisu, dan membuat kanak-kanak menjadi petah lidah.
- Keb 11:1 Dengan tangan seorang nabi yang suci ia memberikan hasil dari usaha mereka.
- Keb 11:2 Maka orang-orang Israel menempuh gurun yang tak berpenduduk, dan memasang kemahnya di tempat-tempat yang tak ada jalan.
- Keb 11:3 Mereka bertahan terhadap musuh dan menangkis para lawannya.
- Keb 11:4 Ketika menderita dahaga mereka berseru kepada-Mu, lalu diberi air dari batu karang yang keras, dan pemuas dahaga dari bukit batu.
Renungan Hari Ini
Ketika sedang menikmati hidangan dalam sebuah perjamuan, ada orang yang berkata kepada Yesus, "Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah." Yesus menanggapi pernyataan ini dengan cara yang tidak biasa.
Ia menceritakan sebuah perumpamaan tentang seseorang yang mengadakan perjamuan besar dan mengundang banyak orang. Orang itu menyuruh hamba-hambanya pergi untuk mengundang para tamu agar datang dan menikmati perjamuan.
Mendengar penolakan itu, sang tuan rumah pun menjadi sangat marah. Dia lalu menyuruh hamba-hambanya untuk mengundang orang miskin, lumpuh, buta, dan timpang ke perjamuannya. Para hamba melakukannya dan banyak orang yang datang.
Namun, karena masih ada ruang untuk lebih banyak tamu, para hamba diperintahkan untuk pergi ke jalan raya dan jalan-jalan kecil dan mengundang setiap orang yang mereka temui ke perjamuannya. Ia bertekad untuk memenuhi rumahnya dengan banyak tamu.
Yesus tentu saja tidak sekadar menyampaikan sebuah perumpamaan. Dia sedang berbicara kepada kita yang sering menolak undangan-Nya dengan berbagai alasan. Hari ini, Yesus ingin duduk semeja dan berbicara dengan kita. Ia ingin memecah-mecahkan roti dan berbagi anggur dengan kita dalam perayaan Ekaristi.
Bagaimana kita menanggapi undangan-Nya tersebut? Apakah kita juga akan mencari-cari alasan untuk menolak-Nya? Ataukah kita menerima dan menghadiri undangan-Nya dengan sukacita, serta menikmati perjamuan bersama-Nya dalam perayaan Ekaristi?
Doa Penutup
Allah Yang Maha Kuasa, segala kebaikan dan setiap keindahan Kauciptakan dalam cinta kasihMu. Semoga kami memulai hari ini dengan sukacita dan mengisinya dengan usaha cinta kasih bagiMu dan bagi semua saudara kami.
Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Selasa 5 November 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/afn)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030