Sejumlah warga di Dusun Anjir, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo, jadi korban serangan tawon gung. Pemadam kebakaran (Damkar) Kulon Progo mengungkap penyebab peristiwa itu bisa terjadi.
Personel Damkar Kulon Progo, Nevo Roby mengatakan dari hasil pemeriksaan pihaknya diketahui bahwa sarang tawon gung sebelumnya sudah rusak akibat ulah Elang Bido. Hal ini jadi pemicu tawon gung agresif sehingga menyerang warga yang kebetulan sedang beraktivitas di sekitar sarang yang rusak tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB tadi.
"Jadi asal mula kejadiannya dari tawon gung itu sarangnya diserang Bido atau elang sehingga akhirnya menyerang warga," ungkapnya saat ditemui usai penanganan serangan tawon gung di Anjir, Kamis (17/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nevo mengatakan sarang tawon gung yang sudah rusak itu berada di atas pohon dekat lokasi korban pertama, yakni Suparti (47). Kebetulan, saat itu Suparti sedang membakar sampah di sekitar pohon tersebut.
Walhasil Suparti jadi sasaran tawon gung. Suparti yang panik pun berteriak minta tolong sehingga membuat warga sekitar berdatangan ke lokasi. Nahas warga yang hendak membantu justru turut jadi korban sengatan. Salah satunya yaitu Jumono (55).
"Jadi pemilik lahan berada di bawah pohon sedang membakar sampah. Kebetulan itu pas diserang masih di bawahnya, jadi korban paling parah itu Bu Suparti dan Pak Jumono. Kebetulan itu masih satu kompleks rumahnya, itu menerima banyak sengatan, jadi harus dibawa ke RSUD Wates kita kerja sama dengan PMI dan PSC," ujarnya.
Selain Suparti dan Jumono, Nevo menyebut ada satu korban lagi yang mengalami luka cukup parah, yakni Suwarti. Yang bersangkutan turut dibawa ke RSUD Wates guna mendapat penanganan medis.
"Untuk kondisi para korban ini lemas dan masih banyak jarum sengatan yang masih tertinggal di tubuh," terangnya.
Nevo mengatakan untuk sementara ini pihaknya baru sebatas mengalihkan tawon gung menggunakan kepulan asap. Kepada warga sekitar, diimbau untuk tidak mendekati lokasi itu, karena dikhawatirkan terjadi serangan serupa mengingat kondisi tawon gung yang masih berkeliaran dan agresif.
"Sementara ini kita alihkan menggunakan asap, terus kita coba evakuasi warga di sekitar karena kalau posisi sarang habis dihancurkan sama Bido itu biasanya tawon menyerang sembarang, ke segala arah. Untuk warga sekitar lebih baik menjauh, paling tidak berada di radius 50 meter dari lokasi," ujarnya.
Salah satu warga Anjir, Hariono mengaku ikut jadi korban serangan tersebut. Hal ini terjadi saat Hariono berupaya menolong korban pertama.
"Yang parah satu orang, terus yang lain ada juga cuma nggak terlalu banyak sengatannya, sekitar tiga orang, terus saya," ujarnya.
Hariono mengatakan rasa sakit akibat sengatan tawon gung baru muncul setelah situasi berangsur kondusif. Menurutnya rasa yang ditimbulkan berupa panas seperti disengat lebah madu.
"Karena panik nggak sempat merasakan. Sekarang agak panas. Kayak disengat lebah madu. Kalau yang parah Mbah Suparti," ucapnya.
(rih/ahr)
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa