Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Minggu 13 Oktober 2024 merupakan hari Minggu biasa XXVIII; dengan orang kudus Santa Maria Bertilla Boscardin, Pengaku Iman. Santa Irene dari Portugal, Martir. Maria-Teresia Soubiran, Pengaku Iman; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang orang yang baik, mari simak renungan harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh Oki Dwihatmanto OFM, Magister Novis OFM. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
Renungan Harian Katolik Hari Ini 13 Oktober 2024
Bacaan Hari Ini
Yes. 53:10-11;
- Yes 53:10 Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya.
- Yes 53:11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Mzm. 33:4-5,18-19,20,22;
- Mzm 33:4 Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
- Mzm 33:5 Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia Tuhan.
- Mzm 33:18 Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya,
- Mzm 33:19 untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
- Mzm 33:20 Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah penolong kita dan perisai kita!
- Mzm 33:22 Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.
Ibr. 4:14-16;
- Ibr 4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
- Ibr 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
- Ibr 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Mrk. 10:35-45.
- Mrk 10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
- Mrk 10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
- Mrk 10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
- Mrk 10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
- Mrk 10:39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
- Mrk 10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
- Mrk 10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
- Mrk 10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
- Mrk 10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
- Mrk 10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
- Mrk 10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
BcO Sir 26:1-4.9-18
- Sir 26:1 Berbahagialah suami dari isteri yang baik, dan panjang umurnya akan berlipat ganda.
- Sir 26:2 Isteri berbudi menggembirakan suaminya, yang dengan tenteram akan menggenapi umurnya.
- Sir 26:3 Isteri yang baik adalah bagian yang baik, yang dianugerahkan kepada orang yang takut akan Tuhan.
- Sir 26:4 Entah kaya, entah miskin giranglah hatinya, dan selalu rianglah roman muka-nya.
- Sir 26:9 Perempuan sundal dikenal pada gerak-gerik matanya, dan diketahui pada bulu matanya.
- Sir 26:10 Hendaklah ketat menjagai anak perempuan yang tak tabu malu, agar ia jangan mendapat kesempatan yang disalahgunakannya.
- Sir 26:11 Waspadalah terhadap yang panjang mata, dan janganlah kaget pabila ia bersalah terhadapmu.
- Sir 26:12 Seperti pengembara yang kehausan ia membuka mulutnya, dan meminum air apapun yang didapatinya; duduklah ia di depan setiap pasak, dan membuka bumbungnya bagi anak panah.
- Sir 26:13 Keelokan isteri menyenangkan suaminya, tetapi kepandaiannya membesar-kan hatinya.
- Sir 26:14 Suatu anugerah dari Tuhan ialah isteri pendiam, dan tak terbayarlah pendidikannya.
- Sir 26:15 Karunia berlipat dualah seorang isteri yang sopan, dan perempuan murni tidak ada imbangannya.
- Sir 26:16 Laksana matahari yang terbit di atas pegunungan Tuhan, demikianlah keelokan isteri baik di tengah rumah tangga yang rapih.
- Sir 26:17 Bagaikan pelita yang bercahaya di atas kaki yang suci, demikian pun kecantikan paras di atas tubuh tegap.
- Sir 26:18 Seperti tiang emas di atas alas perak, demikianlah betis yang gagah di atas tumit yang kukuh kuat.
Renungan Hari Ini
Bagaimana kalau Anda disapa sebagai orang yang baik? Tentunya senang bukan? Ada banyak kemungkinan mengapa orang menyebut kita sebagai orang baik. Ada yang memang tulus mengatakannya karena mengalami kebaikan dari kita.
Ada yang sekadar basa-basi demi adab sopan santun. Ada yang melakukannya sekadar untuk mencari muka dan mencari keuntungan. Akan tetapi, bisa juga seseorang menyebut kita baik sebagai sebuah bentuk sindiran atau sarkasme.
Seorang kaya berlari mendapatkan Yesus dan menyapa-Nya sebagai "guru yang baik". Bisa jadi sapaan ini berasal dari lubuk hatinya yang terdalam. Ia melihat Yesus yang banyak berbuat baik dengan menyembuhkan orang sakit, membebaskan orang dari roh jahat, memberi makan ribuan orang yang kelaparan, memulihkan orang tuli, dan lain sebagainya.
Orang kaya ini sendiri kiranya juga orang yang baik. Ia adalah orang yang setia menuruti perintah-perintah Tuhan. Orang baik akan selalu bisa melihat kebaikan dalam diri sesamanya. Orang kaya yang baik itu, walau belum sempurna, bisa melihat Yesus yang baik pula.
Tanggapan Yesus ketika disebut sebagai "guru yang baik" sangat menarik. Ia tidak menerima begitu saja panggilan tersebut. Yesus mempertanyakan mengapa Ia disebut baik. Dijelaskan-Nya lebih lanjut bahwa "tak seorang pun yang baik selain dari Allah saja".
Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa orang kaya itu sebenarnya sedang mengungkapkan imannya. Ia menyebut Yesus sebagai guru yang baik, sementara Yesus menegaskan bahwa yang baik itu hanya Allah saja. Dapat disimpulkan bahwa Yesus yang baik itu adalah Allah.
Konsekuensinya, ketika kita melakukan kebaikan, kita tidak layak untuk mengklaim kebaikan itu. Kita perlu mengembalikan kebaikan itu kepada Allah sebagai satu-satunya yang empunya kebaikan.
Doa Penutup
Allah yang setia, kami mohon, semoga rahmatMu selalu mendahului dan mengikuti tingkah laku kami, sehingga kami setiap waktu penuh perhatian untuk berbuat baik.
Demi Yesus Kristus, PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama BaΡΠ° dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Minggu 13 Oktober 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/cln)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan