Tulisan Alhamdulillah yang Benar: Arab, Latin, dan Artinya

Tulisan Alhamdulillah yang Benar: Arab, Latin, dan Artinya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 10 Okt 2024 18:25 WIB
Ilustrasi orang sedang memegang Al-Quran
Ilustrasi tulisan alhamdulillah yang benar. (Foto: Unsplash/Bimbingan Islam)
Jogja -

Alhamdulillah atau kalimat hamdalah adalah puji-pujian yang biasa diucapkan umat Islam. Bila dituliskan, sebagian orang terkadang memakai versi Arab, sedangkan yang lain menggunakan versi Latinnya. Berikut ini tulisannya yang benar.

Dirujuk dari laman Badan Amil Zakat Nasional Jogja, setiap muslim wajib bersyukur atas anugerah yang diberikan Allah SWT. Dengan bersyukur, kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup bisa diraih, tentunya dengan seizin Tuhan Yang Maha Kuasa.

Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentang syukur. Misalnya, dalam surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya: "(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras."

ADVERTISEMENT

Nah, salah satu cara untuk bersyukur adalah mengucapkan hamdalah atau alhdamdulillah atas setiap rezeki yang kita terima, tak peduli besarannya. Agar dapat menerapkannya dengan tepat, detikers tentunya harus paham tulisan alhamdulillah yang benar.

Tulisan Alhamdulillah: Arab, Latin, dan Artinya

Lafal alhamdulillah secara lengkap adalah alhamdulillahirabbil 'alamin. Pujian ini di antaranya terdapat dalam surat Al-Fatihah ayat 2. Diambil dari Quran Kementerian Agama, tulisan Arab, Latin, dan artinya adalah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Arab Latin: Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn(a).

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Terkhusus lafal Latinnya, detikers juga bisa memakai versi kata serapannya yang telah terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam kamus tersebut, tulisan Latinnya menjadi alhamdulillah.

Mengenai artinya, KBBI mendefinisikan alhamdulillah sebagai:

  1. Ungkapan untuk menyatakan rasa syukur karena menerima karunia Allah (maknanya 'segala puji bagi Allah').
  2. Pengungkapan pujian kepada Allah SWT yang dibaca sebagai rangkaian dzikir (Subhanallah, -, Allahuakbar, dan seterusnya) setelah sholat.

Arti ungkapan syukur satu ini juga ditemui dalam hadits riwayat Ibnu Hatim. Dikutip dari Jurnal Al-Fanar bertajuk 'Makna Al-Hamd dan Al-Syukr dalam Tafsir oleh Eva 'Uyuni Maesyaroh, redaksi haditsnya adalah:

حَدَّثَنَا أَبِي، ثَنَا أَبُو مُعَمَّرُ الْقَطِيعِي، حَدَّثَنِي حَفْصٍ، عَنْ حَجَّاجٌ، عَنْ ابْنِ أَبِي مَلِيْكَة، عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : قَدْ عَلِمْنَا سُبْحَانَ اللَّهُ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، فَمَا الْحَمْدُ لِلَّهِ ؟ فَقَالَ عَلي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : « كَلِمَةُ رَضِيَهَا اللَّهُ لِنَفْسِهِ

Artinya: "Dari Ibnu 'Abbas bahwa 'Umar bin al-Khattab berkata: 'Sesungguhnya kita telah mengetahui (maksud ucapan) Subhanallah dan La ilaha ilallah, lalu apa yang dimaksud dengan (ucapan) Alhamdulillah? 'Ali bin Abi Thalib berkata: '(Alhamdulillah) adalah (ucapan) kalimat yang telah diridhoi Allah untuk diri-Nya.'" (HR Ibnu Hatim dari Tafsir ibn Abi Hatim halaman 22)

Kapan Alhamdulillah Dibaca?

Usai mengetahui tulisannya dengan benar, detikers mungkin bertanya-tanya, kapan ucapan hamdalah ini dibaca? Diringkas dari buku Tafsir Surah Al-Fatihah oleh Idrus Abidin, beberapa momen untuk membaca alhamdulillah adalah:

1. Seusai Sholat

Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَحَمِدَ الله ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ وَكَبَّرَ اللهَ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ فَتِلْكَ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ وَقَالَ تَمَامَ الْمِائَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang mengucapkan subhanallah setiap selesai sholat sebanyak 33 kali, membaca alhamdulillah 33 kali, dan allahuakbar 33 kali, lalu menyempurnakannya menjadi 100 kali dengan membaca la ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir, maka dosa-dosanya akan diampuni, walaupun sebanyak buih di lautan.'" (HR Muslim no 597)

2. Saat Mengawali Khutbah, Pelajaran, Ta'lim, dan Menulis Buku

Dalam sebuah hadits, Rasulullah diceritakan pernah mengajarkan doa untuk membuka urusan. Hal ini bisa detikers simak dalam hadits berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ عَلَّمَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَةً الْحَاجَةِ أَنْ الْحَمْدُ لِلَّهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴾ ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تقاته وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ يا أيها الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحُ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُم يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا )

Artinya: "Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, 'Rasulullah SAW mengajari kami khutbah al-hajah (pembuka urusan) dengan mengucapkan, alhamdulillah, nasta'inuhu wa nastaghfiruh, wa na'udzu bihi min syururi anfusina, man yahdillahu fa la mudhilla lah, wa man yudhlil fa la hadiya lah, wa asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluh (Segala puji bagi Allah. Kami mohon pertolongan, ampunan dan perlindungan pada-Nya dari kejahatan diri kami. Barangsiapa dikaruniai hidayah dari Allah, niscaya tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan-Nya niscaya tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah hamba serta Rasul-Nya). Setelah itu membaca ayat Al-Quran Ya ayyuha al-ladzina amanu ittaqu Allaha alladzi tasa'aluna bihi wa al-arham inna Allaha kana 'alaikum raqiba, Ya ayyuha al-ladzina amanu ittaqu Allaha haqqa tuqatihi wala tamutunna illa wa antum muslimuna, Ya ayyuha al-ladzina amanu ittaqu Allaha wa qulu qaulan sadida, yuslih lakum a'malakum wa yaghfir lakum dzunu bakum wa man yuthi Allaha wa rasulahu faqad faza fauzan azhima.'" (HR Abu Dawud no 1809)

3. Setelah Makan dan Minum

Hal ini sebagaimana difirmankan langsung oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 172:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya."

4. Saat Bersin

Landasannya adalah hadits riwayat Bukhari di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلِ الْحَمْدُ اللهِ ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخَوْهُ أَوْ صَاحِبُهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ ، فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللهُ ، فَلْيَقُلْ يَهْدِيكُمُ اللهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ..

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Jika di antara kalian bersin, ucapkanlah alhamdulillah. Temannya hendaklah mengatakan yarhamukallahu (Semoga Allah merahmatimu). Apabila temannya membalas demikian, hendaknya ia mengucapkan yahdikumullahu wa yushlihu balakum (Semoga Allah mengaruniakan padamu petunjuk dan memperbaiki hatimu)." (HR Bukhari no 5785)

5. Saat Melihat Orang Lain Terkena Cobaan

Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ رَأَى مُبْتَلًى فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ الْبَلَاءُ

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, 'Barangsiapa melihat orang yang mendapatkan cobaan, maka bacalah Alhamdulillahi alladzi afani mimmabtalaka bihi, wa faddhalani ala katsirin mimman kholaqo tafdhila (Segala puji bagi Allah yang telah menghindarkanku dari cobaan yang menimpamu, serta memuliakanku dibanding banyak makhluk-Nya); niscaya ia tidak akan diuji dengan cobaan tersebut.'" (HR Tirmidzi dengan derajat hasan menurut Syaikh Al-Albani dan Tirmidzi sendiri)

Demikian penjelasan lengkap mengenai tulisan alhamdulillah yang benar, baik dalam versi Arab maupun Latinnya. Semoga bermanfaat, ya!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads