Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 10 Oktober 2024 merupakan hari biasa; dengan orang kudus Santo Daniel dkk, Martir. Santo Paulinus dari York, Uskup dan Pengaku Iman. Santo Gregorios Penerang; dan warna liturgi hijau.
Mengangkat tema tentang pintu doa, mari simak renungan harian Katolik Kamis 10 Oktober 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku 'Inspirasi Pagi' oleh M. Constantin FSGM, mahasiswa Magister Filsafat di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 10 Oktober 2024
Bacaan Hari Ini
Gal 3:1-5;
- Gal 3:1 Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?
- Gal 3:2 Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?
- Gal 3:3 Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?
- Gal 3:4 Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!
- Gal 3:5 Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
MT Luk 1:69-70.71-72.73-75;
- Luk 1:69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,
- Luk 1:70 seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus?
- Luk 1:71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,
- Luk 1:72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,
- Luk 1:73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,
- Luk 1:74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,
- Luk 1:75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
Luk 11:5-13.
- Luk 11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,
- Luk 11:6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
- Luk 11:7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.
- Luk 11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
- Luk 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
- Luk 11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
- Luk 11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
- Luk 11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?
- Luk 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
BcO Sir 5:1-6:4
- Sir 5:1 Jangan mengandalkan kekayaanmu, dan jangan berkata: "Ini cukup bagiku."
- Sir 5:2 Hati dan kekuatanmu jangan kauturut untuk berlaku sesuai dengan hawa nafsu hatimu.
- Sir 5:3 Jangan berkata: "Siapa berkuasa atas diriku?" Memang Tuhan akan menghukum engkau dengan keras.
- Sir 5:4 Jangan berkata: "Betul, aku sudah berdosa, tetapi apakah menimpa diriku? Sebab Tuhan panjang hati."
- Sir 5:5 Jangan menyangka pengampunan terjamin, sehingga engkau menimbun dosa demi dosa.
- Sir 5:6 Jangan berkata: "Memang belas kasihan-Nya besar, dosaku yang banyak ini pasti diampuni-Nya." Sebab baik belas kasihan rnaupun kemurkaan ada pada Tuhan, dan geram-Nya turun atas orang jahat.
- Sir 5:7 Jangan menunda-nunda berbalik kepada Tuhan, jangan kautangguhkan dari hari ke hari. kemurkaan Tuhan, dan pada saat hukuman engkau dihancurkan.
- Sir 5:8 Jangan percaya pada harta benda yang diperoleh dengan tidak adil, sebab tidak berguna sedikitpun pada hari sial.
- Sir 5:9 Jangan menjadi orang yang menampi pada setiap angin, dan jangan berjalan di lorong sembarangan; demikianlah kelafcuan orang berdosa yang bercabang lidahnya.
- Sir 5:10 Hendaklah tetap pada anggapamhu, dan selalu sama hendaknya: perkataanmu
- Sir 5:11 Hendaklah cepat mendengarkan, tetapi laun mengucapkan jawabannya.
- Sir 5:12 Jika engkau tahu, hendaklah menjawab sesamamu, jika tidak, taruhlah tangan pada mulutmu.
- Sir 5:13 Hormat dan malu dalam bicara letaknya, dan lidah manusia menjadi keruntuhannya.
- Sir 5:14 Jangan engkau sampai disebut pengumpat, dan jangan mengadang dengan lidahmu. Sebab nista turun atas pencuri, tetapi hukuman keras atas yang bercabang lidahnya.
- Sir 5:15 Dalam hal kecil tnaupun besar janganlah bodoh, dan jangan dari sahabat menjadi musuh.
- Sir 6:1 Nama buruk mewariskan malu dan nista, dan demikianpun orang berdosa yang bercabang lidahnya.
- Sir 6:2 Jangan meninggikan dirimu dengan keinginan hati, supaya engkau jangan dikerkah laksana lembu jantan.
- Sir 6:3 Daun-daunanmu akan kautelan dan buah-buahanmu akan kaubinasakan, lalu kau ditinggalkan bagaikan pohon kering.
- Sir 6:4 Memang hawa nafsu yang jahat menghancurkan pemiliknya, dan menjadikannya tertawaan musuhnya. Tentang persahabatan
Renungan Hari Ini
Yesus hari ini memberikan kepada kita sebuah pelajaran penting tentang ketekunan dalam doa dan pengharapan yang tak pernah padam. Ia menggunakan perumpamaan tentang seseorang yang mengetuk pintu rumah sahabatnya pada tengah malam untuk meminta roti bagi tamunya.
Meskipun awalnya sahabatnya itu merasa enggan karena sudah berada di tempat tidur, akhirnya ia bangkit dan memberikan apa yang diminta. Itulah buah ketekunan dari orang yang mengetuk.
Yesus dengan ini mengajar kita untuk terus mengetuk pintu, tanpa menyerah. Kita mungkin akan merasa bahwa permohonan kita tampaknya diabaikan atau tidak segera dijawab.
Namun, ketekunan dalam doa adalah kunci untuk membuka pintu rahmat Tuhan. Tuhan melihat hati yang gigih dan penuh harapan. Kita percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan sesuai dengan apa yang la kehendaki, yakni keselamatan anak-anak-Nya.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, doa bukan sekadar tentang mengucapkan kata-kata, melainkan lebih tentang menjaga hubungan yang erat dengan Allah. Dengan terus mengetuk pintu-Nya, kita menunjukkan iman bahwa Tuhan adalah Bapa yang selalu siap mendengarkan dan memberikan apa yang terbaik bagi kita.
Jangan pernah lelah mengetuk pintu-Nya, sebab setiap ketukan adalah ungkapan iman dan kepercayaan kepada-Nya. Keberanian mengetuk pintu Tuhan merupakan lambang penyerahan dan kepercayaan.
Yesus mengundang kita untuk datang kepada Bapa dengan keyakinan bahwa pintu itu pasti akan dibuka. Kadang kita ragu apakah Tuhan mendengarkan kita atau tidak, terutama ketika doa-doa kita belum dijawab. Namun, Yesus memberi jaminan bahwa setiap orang yang mengetuk akan dibukakan pintu.
Kepercayaan penuh kepada Tuhan berarti menyerahkan segala harapan kita ke dalam tangan-Nya, dan percaya bahwa jawaban-Nya akan selalu baik meskipun mungkin berbeda dari apa yang kita harapkan.
Doa Penutup
Allah, yang kekal dan kuasa, terangilah kiranya bangsa-bangsa yang meringkuk dalam kegelapan maut.
Sinarilah mereka dengan terang cahayaMu, yang telah terbit laksana fajar cemerlang, yaitu Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Kamis 10 Oktober 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan