Terjebak Saat Bakar Daun Kering, Mbah Wagiyo Ditemukan Tewas Telungkup

Terjebak Saat Bakar Daun Kering, Mbah Wagiyo Ditemukan Tewas Telungkup

Tim detikJogja - detikJogja
Selasa, 08 Okt 2024 16:29 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi lansia di Gunungkidul tewas saat bakar sampah. Foto: Rachman Haryanto
Jogja -

Seorang lansia bernama Wagiyo (76) tewas terbakar diduga karena sampah yang dibakarnya berkobar tak terkendali di Panjatan, Pengkok, Patuk, Gunungkidul. Begini kondisinya saat ditemukan.

Kasi Humas Polsek Patuk Aiptu Purwanto menerangkan insiden berawal saat korban beraktivitas di ladang sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian Wagiyo mulai membakar daun kering sebagai pupuk alami di kebunnya.

"Sekitar pukul 10.00 WIB warga melihat api sudah berkobar dengan dengan besar dan tidak ada terlihat korban sedang menjaga nyala api," katanya kepada wartawan, Senin (7/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya supaya tidak merembet ke permukiman.

Begitu apinya padam, masyarakat sekitar lantas berusaha mencari korban. Upaya pencarian dilakukan selama berjam-jam.

ADVERTISEMENT

"Hingga akhirnya sekitar pukul 16.00 WIB ada warga yang lihat seseorang dengan posisi telungkup di ladang. Orang sudah dalam kondisi meninggal dunia," ucapnya.

Warga lalu berusaha mengidentifikasi posisi jenazah yang telungkup itu. Wagiyo lantas bisa didentifikasi karena selain wajahnya masih bisa dikenali, postur tubuhnya identik.

Korban Sudah 4 Jam Meninggal Saat Ditemukan

Purwanto menerangkan anggota dari Polsek Patuk yang mendapatkan laporan warga bergegas menuju ke lokasi kejadian.

"Dari hasil pemeriksaan medis, korban meninggal sekitar empat jam sebelum ditemukan. Untuk penyebab meninggalnya karena luka bakar pada tubuh dengan persentase sekitar 90 persen," ujarnya.

Berdasarkan penyelidikan polisi, Wagiyo diduga tidak bisa menyelamatkan diri saat kejadian. Pasalnya, dari keterangan warga, angin berembus kencang.

"Sehingga api cepat membesar dan lokasi kejadian berbentuk terasering. Kemungkinan itu yang membuat gerak korban terbatas dalam menjauhi kobaran api maupun asap," katanya.




(apu/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads