Delapan pasangan calon pengantin menebar 20 ribu ekor benih ikan di kawasan Waduk Sermo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, hari ini. Aksi yang bertujuan melestarikan ikan lokal ini bertajuk Sipatin, kependekan dari sedekah ikan pasangan pengantin.
Aksi tebar benih ikan lokal seperti tawes dan nilem di Waduk Sermo itu diikuti oleh 8 calon pengantin dari wilayah Kokap dan sekitarnya. Sebelum menebar benih ikan, para pengantin terlebih dulu mengikuti kirab yang diiringi lantunan musik hadrah menuju dermaga Waduk Sermo.
Sampai di dermaga, mereka lalu menaiki perahu untuk selanjutnya memulai proses tebar benih di tengah area waduk. Kegiatan ini sekaligus menjadi pembuka Festival Jaga Kaliku, kependekan dari 'Jaga Komitmen Warga untuk Kelestarian Lingkungan Ikan di Kabupaten Kulon Progo'. Program ini diinisiasi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi acara ini dalam rangka memeriahkan HUT Kulon Progo ke-73. Hari ini juga sebagai pembukaan Festival Jaga Kaliku yang dilaksanakan mulai besok pagi di 12 Kapanewon. Acara hari ini menebar benih ikan atau restocking sejumlah 20 ribu ekor, untuk melestarikan lingkungan ikan di perairan Kulon Progo," kata Kepala DKP Kulon Progo, Trenggono Trimulyo, saat ditemui di lokasi, Senin (7/10/2024).
Trenggono mengatakan, pelibatan para calon pengantin dalam kegiatan ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, para calon pengantin di Kulon Progo memang sudah dianjurkan untuk mengikuti program Sipatin atau sedekah ikan pasangan pengantin yang digaungkan Kemenag Kulon Progo, yang mana program ini dikolaborasikan dengan Jaga Kaliku.
"Sipatin itu sedekah ikan pasangan pengantin. Jadi di Kulon Progo setiap pasangan pengantin ini diimbau untuk melepas ikan di perairan umum sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan kita," terangnya.
Trenggono menyebut kegiatan menebar benih ikan lokal di Waduk Sermo sangat diperlukan untuk mengimbangi tingginya populasi ikan invansif yang muncul di waduk ini sejak beberapa tahun terakhir. Ikan invansif yang dimaksud yakni jenis Red Devil.
Menurut dia, populasi Red Devil di Waduk Sermo sudah terlampau tinggi dan berakibat pada menurunnya jumlah ikan lokal.
"Dengan kita menambah untuk ikan-ikan lokal, paling tidak bisa mengimbangi jumlah Red Devil. Karena Red Devil kan ikan invansif, predator yang luar biasa, sehingga ya pelan-pelan kita mulai upayakan untuk ikan-ikan lain bisa di sini," ucap Trenggono.
Pasangan calon pengantin Sofi Munandar (28) warga Kulwaru, Wates, dan Asih Fitriana (28) warga Hargotirto, Kokap, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Infonya saya dapat dari KUA Kokap. Dibilangin besok tanggal 7 (Oktober) ikut pelepasan benin ikan di Sermo untuk semua catin (calon pengantin) di KUA Kokap. Harapannya semoga bisa melestarikan ikan-ikan di Waduk Sermo," ujar Sofi.
"Doanya ya, semoga jadi pasangan yang langgeng sampai tua," imbuh Sofi yang akan menikah pada 24 Oktober 2024.
(dil/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu