Ternyata Begini Kebiasaan Warga Jepang yang Berumur 100 Tahun

Kesehatan

Ternyata Begini Kebiasaan Warga Jepang yang Berumur 100 Tahun

Averus Kautsar - detikJogja
Rabu, 25 Sep 2024 20:05 WIB
Elderly and middle-aged people exercise with wooden dumbbells during a health promotion event to mark Japans
Ilustrasi lansia di Jepang berolahraga (Foto: REUTERS/Issei Kato)
Jogja -

Warga Jepang mencatat jumlah centenarian atau orang yang hidup hingga berusia lebih dari 100 tahun. Dari 95 ribu warga Jepang yang berusia 100 tahun lebih, 90 persennya adalah wanita.

Dikutip detikHealth dari Daily Sabah, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Jepang per 1 September 2024, Jepang mencatat 95.119 orang berusia 100 tahun ke atas. Dari data itu, 83.958 di antaranya adalah wanita, dan 11.161 sisanya adalah pria.

Data itu menunjukkan Jepang memiliki angka harapan hidup tinggi. Meski begitu, angka harapan hidup itu tak diiringi dengan angka kelahiran sehingga populasi di Jepang semakin menipis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data yang berbeda, jumlah orang Jepang berusia 65 tahun ke atas mencetak rekor tertinggi sebanyak 36,25 juta. Angka itu mencakup sekitar 29,3 persen seluruh populasi di Jepang.

Diketahui orang tertua di dunia berasal dari Jepang yakni Tomiko Itooka (116) yang lahir pada 23 Mei 1908. Sebelumnya, ada Branyas Morera yang meninggal dalam usia 117 tahun bulan lalu di Spanyol.

ADVERTISEMENT

Salah satu centenarian di Jepang, Kiyotaka Mizuno (110) mengaku tak tahu rahasia umur panjangnya. "Saya sama sekali tidak tahu apa rahasia umur panjang saya," ujar Mizuno.

Mizuno saat ini tinggal di Prefektur Shizuoka bersama keluarganya. Rutinitasnya bangun pagi pukul 06.30 WIB, makan tiga kali sehari tanpa pilih-pilih makanan.

Hasil Survei Centenerian Ungkap Kebiasaan Picu Panjang Umur

Peneliti dari LongeviQuest, Yumi Yamamoto, sempat melakukan survei pada 269 orang yang berusia lebih dari 100 tahun di Jepang. Dari hasil survei pada tahun lalu itu, para centenarian cenderung tidak banyak makan daging dan menghabiskan banyak waktu bersama keluarga.

"Ada pepatah di Jepang yang mengatakan Anda sebaiknya hanya makan sampai 80 persen kenyang. Jadi Anda harus menyisakan ruang di perut setelah makan," ujar Yamamoto menyebut salah satu kebiasaan centenarian Jepang dikutip dari Business Insider.

Dengan kebiasaan itu, orang Jepang mempraktikkan pola makan yang penuh perhatian dan pembatasan kalori ringan. Berdasarkan penelitian, cara ini bisa membantu menurunkan risiko peradangan dan bermanfaat untuk umur lebih panjang, namun tentu saja penelitian lanjutan soal ini masih diperlukan.

Rata-rata warga di zona biru Okinawa, Jepang, hanya mengonsumsi kalori sekitar 1.900 per hari. Jumlah ini jauh lebih rendah dari yang direkomendasikan sebanyak 2.000 kalori.

Tak hanya soal makanan, para centenarian Jepang ternyata juga rutin bergerak. Sebagai informasi sejak 1928 siaran radio di Jepang sudah mengajak pendengarnya melakukan latihan beban dan senam.

Mayoritas orang tua tak lagi pergi ke pusat kebugaran dan menjadikan aktivitas harian mereka sebagai olahraga. Misalnya saja berjalan, menaiki tangga hingga olahraga kelompok sekaligus demi menjalin hubungan sosial.




(ams/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads