Mahasiswa Teknik Pertambangan UPN 'Veteran' Yogyakarta bernama Badai Harish Faza yang hilang kontak sejak 27 Juli lalu dikabarkan telah menghubungi keluarga. Meski begitu, belum diketahui apakah Badai telah pulang ke rumah atau belum.
Hal itu diungkap oleh Sub-Koordinator Humas dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta, Panji Dwi Ashrianto. Dia mengatakan informasi itu diterima dari Koor Prodi Tambang sepekan yang lalu atau tanggal 12 September lalu.
"Beberapa hari yang lalu saya dihubungi Koor Prodi Tambang, mengabarkan kalau orang tua badai menginfokan ke kampus bilang bahwa Badai sudah memberi kabar ke orang tuanya," kata Panji saat dihubungi wartawan, Rabu (18/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Panji menyebut pihak keluarga masih tidak mengungkap informasi keberadaan Badai.
"Terkait keberadaannya tidak diinfokan oleh orang tuanya," ujarnya.
Dia menegaskan informasi yang diterima kampus hanya sebatas pemberitahuan bahwa Badai telah menghubungi orang tua.
"Ibunya hanya memberi tahu kalau Badai sudah menghubungi keluarga," ujar dia.
Sebelumnya, Badai Harish Faza dikabarkan hilang kontak sejak Sabtu (27/7) lalu. Mahasiswa Teknik Pertambangan itu hilang setelah mengerjakan tugas akhir di Palembang.
Informasi hilangnya Badai diunggah oleh akun Instagram resmi kampus @infoupnyk pada Rabu (31/7) kemarin.
"Kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat umum, kami sangat membutuhkan bantuan Anda dalam pencarian mahasiswa kami yang hilang, Badai Harish Faza," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Kamis (1/8).
Dalam postingan itu disebutkan kronologi menghilangnya Badai. Berawal pada Senin (30/10/2023), Badai berangkat ke Palembang untuk melaksanakan tugas akhir. Lalu pada Jumat (19/1), Badai pulang ke rumahnya di Semarang dari Palembang setelah menyelesaikan tugas akhir.
Selanjutnya pada Minggu (14/7), dia berangkat lagi dari rumahnya di Semarang ke Jogja untuk menyelesaikan skripsi dan mencari tempat kos. Namun semenjak berangkat ke Jogja, Badai belum memberikan kabar kepada pihak keluarga. Bahkan nomor ponselnya kemudian diketahui mati pada Sabtu (27/7) pukul 20.27 WIB.
"Jika Anda memiliki informasi atau mengetahui keberadaan Badai, segera hubungi kami di nomor 08193203610 atau kirimkan pesan langsung melalui DM. Setiap informasi sangat berarti bagi kami," tulis lanjutan keterangan dalam postingan itu.
Sub-Koordinator Humas dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta, Panji Dwi Ashrianto, saat dikonfirmasi mengatakan dari informasi yang diterima kampus, Badai sempat terpantau berada di Gunungkidul.
"Pihak keluarga mendapat info dari Polda (Jateng), bahwa posisi yang bersangkutan pernah ada di Gunungkidul," kata Panji saat dihubungi wartawan, Sabtu (7/9).
Menurut Panji, Badai diketahui terpantau di Gunungkidul sudah sejak satu bulan yang lalu. Hingga saat ini hanya informasi itu saja yang diterima kampus.
"Sudah sebulanan yang lalu (di Gunungkidul). Hanya info itu saja yang kami dapat," imbuh dia.
(ams/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan