Salah satu mahasiswa UPN 'Veteran' Yogyakarta bernama Badai Harish Faza dikabarkan hilang kontak sejak Sabtu (27/7) lalu. Mahasiswa Teknik Pertambangan itu hilang setelah mengerjakan tugas akhir di Palembang.
Informasi hilangnya Badai diunggah oleh akun Instagram resmi kampus @infoupnyk pada Rabu (31/7) kemarin.
"Kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat umum, kami sangat membutuhkan bantuan Anda dalam pencarian mahasiswa kami yang hilang, Badai Harish Faza," tulis akun tersebut seperti dilihat detikJogja, Kamis (1/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam postingan itu disebutkan kronologi menghilangnya Badai. Berawal pada Senin (30/10/2023), Badai berangkat ke Palembang untuk melaksanakan tugas akhir. Lalu pada Jumat (19/1), Badai pulang ke rumahnya di Semarang dari Palembang setelah menyelesaikan tugas akhir.
Selanjutnya pada Minggu (14/7), dia berangkat lagi dari rumahnya di Semarang ke Jogja untuk menyelesaikan skripsi dan mencari tempat kos. Namun semenjak berangkat ke Jogja, Badai belum memberikan kabar kepada pihak keluarga. Bahkan nomor ponselnya kemudian diketahui mati pada Sabtu (27/7) pukul 20.27 WIB.
"Jika Anda memiliki informasi atau mengetahui keberadaan Badai, segera hubungi kami di nomor 08193203610 atau kirimkan pesan langsung melalui DM. Setiap informasi sangat berarti bagi kami," tulis lanjutan keterangan dalam postingan itu.
Dimintai konfirmasi, Sub-Koordinator Humas dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta, Panji Dwi Ashrianto, membenarkan kabar tersebut. Panji bilang, sebelum dikabarkan menghilang, Badai diketahui berada di rumahnya daerah Jl Bledak Kantil I/18 RT002/006, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah sejak Januari lalu. Baru pada bulan Juli ini Badai kembali ke Jogja untuk menyelesaikan skripsi.
"Jadi ke sini, karena sebelumnya magang to, jadi mungkin sudah nggak ngekos lagi karena jeda waktunya cukup panjang itu, baru kemudian ke sini tujuannya untuk itu, untuk menyelesaikan skripsi makanya cari kos. Jadi biar nggak bolak-balik ke Semarang," kata Panji saat dihubungi wartawan, Kamis (1/8/2024).
Akan tetapi setiap dihubungi, Badai tidak merespons hingga akhirnya benar-benar hilang kontak pada 27 Juli lalu.
"Jadi ketika pamit ke Jogja itu ya itu lah hilang kontaknya mulai itu, tapi nomornya masih aktif, dihubungi masih bisa, cuma yang bersangkutan tidak merespons. Baru kemudian ditanggal 27 kemarin itu, hpnya sudah tidak bisa dihubungi lagi, HP-nya sudah mati," ujarnya.
Sejauh ini, pihak kampus juga telah berupaya untuk mencari keberadaan Badai yang merupakan mahasiswa angkatan tahun 2019. Panji bilang jika kampus telah mengumpulkan teman-teman satu angkatannya.
"Ketua angkatannya juga kita selalu ajak untuk diskusi. Menurut informasi juga enggak ada masalah, secara sosial, secara ini baik-baik saja. Terus rekam jejak akademik itu juga bagus yang bersangkutan," ucapnya.
Dia menjelaskan publikasi di akun Instagram kampus juga merupakan permintaan orang tua Badai agar yang bersangkutan bisa segera ditemukan.
"Jadi publikasi di media sosial itu juga atas permintaan keluarga juga," kata Panji.
Selain itu, pihak keluarga juga disebut telah melaporkan hilangnya Badai ke polisi. Untuk saat ini pihak kampus juga masih menunggu perkembangan pencarian yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Sudah, jadi keluarga itu sudah melaporkan terus tapi kemarin dari prodi itu memang meminta kita untuk menjembatani ke Polda. Cuma karena sudah ada laporan sebelumnya jadi ya kita coba menunggu hasil laporan yang sebelumnya sambil terus koordinasi dengan pihak keluarga," ujarnya.
(aku/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi