Cerita Bupati Bantul Selamat dari Keracunan Seperti Dialami 160 Warganya

Cerita Bupati Bantul Selamat dari Keracunan Seperti Dialami 160 Warganya

Tim detikJogja - detikJogja
Jumat, 13 Sep 2024 09:58 WIB
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di RSPS Bantul, Kamis (12/9/2024).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di RSPS Bantul, Kamis (12/9/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja.
Bantul -

Seratusan warga di Bantul diduga keracunan usai menyantap nasi boks saat menghadiri acara penetapan lima kalurahan menjadi rintisan desa budaya di Balai Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Bantul, Selasa (11/9). Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih yang turut hadir dalam acara itu selamat dari kejadian itu.

Halim menyampaikan, dirinya tidak mengalami gejala keracunan makanan pascamenyantap hidangan yang disediakan dalam acara tersebut. Bahkan, saat ini dirinya juga masih bisa beraktivitas dan menjenguk para korban yang harus menjalani perawatan di RSPS Bantul.

"Ya baik-baik saja itu saya makan sampai sekarang. Sepertinya berbeda itu yang masak, ya," kata Halim kepada wartawan di Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul, Kamis (12/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Halim mengatakan, dirinya ikut memakan hidangan yang disediakan. Tetapi tidak menyantap makanan nasi boks.

"Saya tidak disuguh nasi boks itu," ucap Halim.

ADVERTISEMENT

Hidangan yang dimakannya yakni makanan prasmanan yang disediakan saat dirinya berada di ruang transit.

"Saya lalu diajak ke ruang transit, prasmanan, kan," tuturnya.

Halim menambahkan, telah menjenguk lima orang yang menjalani perawatan di RSPS Bantul. Cerita dari para korban, kata Halim, makanan nasi boks itu tidak menunjukkan hal aneh dari segi rasa.

"Dari keterangan dokter, secara ilmu kedokteran penyebabnya kuman. Tetapi yang aneh adalah bahwa semuanya tidak merasakan bau basi, rasanya enak-enak saja," jelasnya.

Di RSPS Bantul, kata Halim, ada 11 orang yang memeriksakan diri karena mengeluh sakit perut, pusing, dan muntah-muntah. Dari 11 orang itu lima menjalani rawat inap dan enam orang menjalani rawat jalan.

"Sehingga kita belum bisa memberikan keterangan apa pun, baru fakta-fakta itu lalu kita menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan dan muntahan korban. Kita tunggu saja, karena makanan basi bau tapi ini tidak," pungkasnya.




(apl/apl)

Hide Ads