Klarifikasi SMPN 1 Saptosari soal Siswanya Putus Sekolah Usai Ditampar Kepsek

Klarifikasi SMPN 1 Saptosari soal Siswanya Putus Sekolah Usai Ditampar Kepsek

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Kamis, 05 Sep 2024 16:16 WIB
Kepala Sekolah SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul, Emy Indarti, saat ditemui Rabu (4/9/2024).
Kepala Sekolah SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul, Emy Indarti, saat ditemui Rabu (4/9/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja
Gunungkidul -

Viral kabar seorang siswa di SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul, enggan bersekolah usai diduga ditampar kepala sekolah (kepsek). Pihak SMPN 1 Saptosari memberikan klarifikasi mengenai kabar tersebut.

Kepala SMPN 1 Saptosari, Emy Indarti, buka suara soal kabar seorang siswanya berhenti bersekolah karena diduga ditampar oleh dirinya. Emy menepis kabar tersebut.

"Untuk pemukulan itu kami tidak melakukan," kata Emy saat ditemui wartawan di SMPN 1 Saptosari, Gunungkidul, Rabu (4/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Emy mengatakan siswa tersebut sudah mengundurkan diri dari sekolah sejak Januari 2024. Dia menyebut siswa itu jarang masuk sekolah sejak kelas 8.

"(Siswa tersebut) Sudah memundurkan diri," ujar dia.

ADVERTISEMENT

Menurut Emy, siswa itu jarang masuk ke sekolah berlanjut sejak tahun 2023. Emy mengaku pihaknya sudah memediasi permasalahan tersebut dengan orang tua siswa itu.

"Di awal tahun (2023) itu juga tidak masuk sehingga pada bulan Agustus (2023) itu kami sudah mediasi dengan orang tua, ini bagaimana kok putranya tidak hadir," ucap dia.

Emy juga menepis kabar pihaknya disebut memaksa siswa tersebut agar berhenti dari sekolah. Dia menjelaskan pihak sekolah datang ke rumah siswa itu untuk menanyakan soal kesiapannya melanjutkan sekolah.

"Karena anak itu sering tidak hadir, rapor saja tidak diambil semester 1, teman kami datang ke sana untuk tanya 'siap untuk lanjut atau tidak'. Jadi sekolah tidak mengeluarkan," kata Emy.

Diberitakan sebelumnya, kabar viral itu diunggah akun TikTok @rizna_77 pada Minggu (1/9) lalu. Di video tersebut dituliskan seorang siswa di SMPN 1 Saptosari putus sekolah lantaran ditampar oleh kepseknya.

Seorang pria di akun tersebut mengungkapkan dirinya bertemu dengan Y, ibu dari siswa yang putus sekolah tersebut. Dia mempertanyakan mengapa anaknya enggan pergi ke sekolah lagi.

Y menjawab, anaknya saat hendak pulang sekolah dicegat oleh kepala sekolah terkait dan ditampar. Menurut anak tersebut, penamparan itu terjadi saat dirinya hendak pulang usai latihan ujian.

Keterangan Orang Tua Siswa

Saat dimintai konfirmasi wartawan, Y menyebut penamparan itu terjadi pada akhir 2023.

"Katanya anak saya pas pelatihan try out terus mau pulang terus dihadang Bu Kepala. Katanya (kepsek) 'kok sudah mau pulang sudah jam berapa'," ungkap Y kepada wartawan saat ditemui di Wonosari, Rabu (4/9).

Anaknya pun menjawab dirinya sudah selesai mengerjakan soal try out dan hendak pulang ke rumahnya di Saptosari. Y mengatakan anaknya pun ditampar oleh kepsek tersebut di pipi kiri.

"Katanya jawabnya sudah selesai ternyata katanya ditampar satu kali," ucap Y, kemarin.

Y mengaku anaknya ditampar lantaran hendak pulang. Sejak kejadian itu anaknya pun enggan pergi ke sekolah. "Terus tidak mau sekolah, lama (sampai sekarang)," kata dia.

Setelah kejadian tersebut, Y mengatakan pihak sekolah sempat membujuk anaknya untuk kembali ke sekolah. Namun bujukan tersebut ditolak anaknya.

"Berhenti sekolah. Mau (anaknya) sekolah lagi," ujarnya.

Y menambahkan, anaknya berhenti sekolah setelah dirinya menandatangani surat pengunduran diri, yang disodorkan pihak sekolah.

"(Pihak sekolah datang ke rumahnya) Untuk membujuk, sama kalau tidak bisa masuk (diminta) tanda tangan itu (surat pengunduran diri)," klaimnya.

Penjelasan Dinas Pendidikan

Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati, menyebut siswa SMP 1 Saptosari yang mogok sekolah usai diduga ditampar itu sudah bersedia bersekolah lagi. Namun, siswa itu memilih pindah sekolah.

"Orang tuanya sudah ke Dinas, sudah menyambut baik anaknya ingin sekolah lagi," kata Nunuk saat dihubungi detikJogja, Rabu (4/9).

Menurutnya, siswa tersebut bersedia sekolah lagi asal tidak di SMPN 1 Saptosari. Namun hingga kini orang tua dan siswa itu belum memutuskan akan bersekolah di mana.

Terkait sekolah mana yang akan dituju, Nunuk mengatakan pihaknya menuruti keinginan siswa tersebut. Meski begitu, Nunuk menerangkan asalkan siswa tersebut berjanji untuk terus bersekolah.

"Nanti siswa itu mau menghendaki sekolah di mana, tapi dengan catatan nanti kami harus membuat hitam di atas putih. Dia mentaati peraturan, ya sekolah," katanya.

"Dia mau sekolah di mana. Nanti kita mediasikan, kita carikan sekolah biar milih mau swasta atau negeri di dekat rumahnya," pungkas Nunuk.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads