Perjuangan Nisa Jogja Tembus Timnas Voli, Pernah Punya Berat Badan 80 Kg

Perjuangan Nisa Jogja Tembus Timnas Voli, Pernah Punya Berat Badan 80 Kg

Serly Putri Jumbadi - detikJogja
Senin, 02 Sep 2024 20:02 WIB
Pevoli asal Jogja, Latifa Nisa Az-Zahra saat ditemui di GOR Bulutangkis UNY, Sleman, Senin (2/9/2024).
Pevoli asal Jogja, Latifa Nisa Az-Zahra saat ditemui di GOR Bulutangkis UNY, Sleman, Senin (2/9/2024). Foto: Serly Putri Jumbadi/detikJogja.
Jogja -

Pevoli muda Jogja, Latifa Nisa Az-Zahra menceritakan perjuangannya menjadi atlet bola voli profesional hingga gabung Timnas Bola Voli Putri Indonesia. Lalu, seperti apa perjuangan atlet yang baru berusia 19 tahun itu?

Lahir di Bantul pada 28 September 2004, Nisa, sapaan akrabnya, mengaku tak pernah terpikirkan dari awal untuk jadi atlet voli.

"Dulu awal-awal saya penginnya jadi pemain bola tapi kalau bola saya mikir lagi kayaknya aku nggak bisa. Kalau voli, sebelumnya aku nggak pernah sama sekali kepikiran buat jadi atlet voli," ujar Nisa saat ditemui detikJogja di sela latihan di GOR Bulutangkis FIK UNY, Depok, Sleman pada Senin (2/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran Sang Ayah

Atlet yang saat ini menimba ilmu di Prodi PJKR UNY itu mengatakan, awal mula dia menggeluti voli saat masih kelas 3 SMP. Nisa dapat arahan dari sang ayah yang melihat dia punya potensi.

"Kenapa voli? Karena dulu diarahkan sama bapak. Soalnya dulu teman bapak itu pelatih voli. Terus bapak juga mikir saya punya postur tinggi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Oang tua juga mikir saya ikut klub voli biar nggak kebanyakan main dan banyak kegiatan positif. Saya akhirnya gabung klub Baja 78 sampai sekarang," jelas Nisa.

Berat Badan Sempat Capai 80 Kg

Perjuangan Nisa untuk jadi atlet voli tidak mudah. Selain, tak mengenal istilah-istilah dan cara bermain voli, Nisa juga menceritakan di awal main voli, berat badannya pernah mencapai 80 kg lebih.

"Dulu aku badannya gemuk banget. Berat badannya mungkin ada kalau 80 kg. Ditambah pas kecil aku nggak tahu voli itu gimana, istilah-istilahnya juga masih awam," katanya.

Namun, dengan segala perjuangan, alumni SMA N 2 Bantul itu mampu menurunkan berat badan hingga saat ini sudah proporsional.

"Jadi usahaku itu dobel, ya ngurusin badan dan belajar voli. Tiap aku ngerasa capek, itu selalu ingat kenapa aku mulai semua ini ingin nyenengin dan banggain orang tua. Nunjukkin kalau aku bisa dengan fisik dan kemampuan yang terbatas," ujar Nisa.

Gabung Timnas dan Tim Proliga

Hingga akhirnya, perjuangan Nisa mulai terbayar. Dia bisa ikut Proliga 2024 untuk pertama kalinya bersama Jakarta Pertamina Enduro.

"Alhamdulillah bisa ikut Proliga pertama kali sama Pertamina Enduro. Alhamdulillah juga bisa dapat menit dikit-dikit. Bisa belajar banyak dari senior-senior," kata pevoli yang berposisi sebagai tosser itu.

Selain itu, Nisa juga mendapat panggilan gabung Timnas Indonesia pertama kalinya pada ajang AVC Challenge Womens Cup 2024.

"Timnas itu kebetulan ada pemanggilan. Soalnya waktu itu pemain senior-senior ikut Proliga dan nggak bisa. Terus pemanggilan yang diperbolehin buat gabung (Timnas) dari tim Proliga," jelasnya.

Tak hanya ikut serta di Timnas dan Proliga untuk pertama kalinya, Nisa juga perdana bakal mewakili tim DIY di PON 2024.

"PON juga pertama kali, pingin menunjukkan yang terbaik aja. Insyaallah dilalui dengan bismillah semuanya lawan sama-sama kuat. Targetnya bisa meraih hasil maksimal," pungkas Nisa.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads