Polisi Usut Penyebab Kematian Pria Tertindih Motor di Selokan Mataram

Polisi Usut Penyebab Kematian Pria Tertindih Motor di Selokan Mataram

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Kamis, 29 Agu 2024 17:32 WIB
Ilustrasi jenazah
Ilustrasi pria tewas tertindih motor di Selokan Mataram (Foto: Thinkstock)
Sleman -

Sesosok mayat pria ditemukan di dasar Selokan Mataram dalam keadaan tertindih motor. Hingga saat ini pihak kepolisian masih berupaya mengungkap penyebab kematian pria tersebut.

Kapolresta Sleman Kombes Yuswanto Ardi menjelaskan jenazah korban sudah diautopsi. Namun, hingga saat ini hasil autopsi belum keluar.

"Jadi untuk saat ini masih kita kategorikan sebagai penemuan jenazah, dan proses autopsi sudah dilakukan kita sedang menunggu penyebab kematiannya apa," kata Ardi kepada wartawan, Kamis (29/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ardi bilang, untuk mengungkap penyebab kematian korban, masih menunggu hasil dari forensik.

"Jadi penyebab kematiannya apakah karena benturan, apa karena tenggelam, apa sebab-sebab lainnya kami masih menunggu dari forensik," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan di dasar Selokan Mataram dalam keadaan tertindih motor, tepatnya di kawasan Mlati, Sleman. Terdapat luka sobek di bagian kepala korban.

Penemuan jasad lelaki itu dibenarkan Kasi Humas Polresta Sleman, Iptu Salamun. Ia mengungkapkan korban diidentifikasi SDM (59) warga Tirtoadi, Mlati, Sleman.

"Penemuan orang meninggal dunia siang tadi di Selokan Mataram, sebelah jembatan Krawak, Tlogoadi, Mlati," kata Salamun kepada wartawan, Selasa (27/8).

Polisi yang tiba di lokasi mendapati korban ditemukan dalam kondisi meninggal. Jasad korban ditemukan tertindih motor.

"Saat petugas sampai di TKP sepeda motor sudah ada di dalam Selokan Mataram masuk air dan korban sudah meninggal dan tertimpa motor yang menghadap ke barat," urainya.

Berdasarkan pemeriksaan awal, SDM sudah meninggal selama beberapa hari. Selain itu, ditemukan luka di bagian kepalanya.

"Ditemukan luka sobek terbuka di kepala depan kiri. Perkiraan meninggal kurang lebih 2-3 hari," jelasnya.




(ams/sip)

Hide Ads