Mengenang Pelukis Godod Sutedjo, Seniman yang 'Tak Bisa Diajak Bisnis'

Mengenang Pelukis Godod Sutedjo, Seniman yang 'Tak Bisa Diajak Bisnis'

Dwi Agus - detikJogja
Rabu, 28 Agu 2024 18:37 WIB
Suasana rumah duka Godod Sutedjo di Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Jogja, Rabu (28/8/2024).
Suasana rumah duka Godod Sutedjo di Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Jogja, Rabu (28/8/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja -

Dunia seni lukis Jogja tengah berduka. Salah satu senimannya, Godod Sutedjo, telah berpulang. Pria 71 tahun ini menghembuskan nafas terakhirnya saat dalam perawatan di Rumah Sakit Bethesda. Godod meninggal di ruang ICU pukul 12.00 WIB tadi.

Anak ketiga Godod Sutedjo, Sanga Nawasongo, menuturkan ayahnya jatuh sakit sejak dua pekan lalu. Godod juga sempat dirawat RSUD Kota Jogja.

"Sembilan hari dirawat di Rumah Sakit Wirosaban (RSUD Kota Jogja) dan kondisinya membaik, pulang Senin. Sehari setelahnya bapak mengeluh sakit, terus minta dibawa ke Bethesda," kata Sanga saat ditemui di rumah duka Godod Sutedjo di Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Jogja, Rabu (28/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pemeriksaan medis, diketahui Godod Sutedjo sakit infeksi paru-paru. Godod lalu dirawat di ruang ICU RSUD Kota Jogja.

Sanga menceritakan ayahnya harus dibantu alat bantu pernapasan karena kondisinya terbilang kritis, hingga akhirnya dinyatakan berpulang pada Rabu pukul 12.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Mondok dan hari ini Rabu tanggal 29 Agustus jam 12.00 WIB bapak meninggal. Dimakamkan Kamis besok di Makam Seniman Imogiri. Bapak nggak pernah sakit, baru ini," katanya.

Seniman yang Tak Bisa Diajak Bisnis

Sanga menuturkan, Godod tak pernah mengeluh sakit. Bahkan belum lama ini Godod masih membuka pameran tunggal di Kiniko Art Room, SaRang Building, Tirtonirmolo, Banguntapan, Bantul.

Pameran tunggal bertajuk Manjing ini dibuka pada 14 Agustus dan berlangsung hingga 31 Agustus 2024. Pameran itu menyajikan koleksi karya Godod Sutedjo yang bercerita tentang makna tradisi adat Jawa dalam kehidupan.

"Iya, Bapak masih ada pameran di galeri Kiniko sampai 31 Agustus di daerah Kersan. Kemarin dibuka oleh bapak sendiri sebelum akhirnya sakit," ujarnya.

Sanga menyebut Godod Sutedjo adalah seorang pelukis murni. Menurut dia, karya-karya Godod mengusung idealis yang tinggi, lahir dari kegelisahan Godod selama ini.

Menurut Sanga, Godod bukan pelukis yang pandai berbisnis. Dia murni berkarya, fokusnya bukan bisnis atau menjual karya.

"Bapak itu termasuk seniman yang tidak bisa diajak bisnis, pure seniman murni, kalau ingin pameran ya memamerkan karya," kenangnya.

Masa Muda Godod Sutedjo

Godod Sutedjo lahir pada 12 Januari 1953, di Dusun Tameng, Kelurahan Girikikis, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

Godod mengawali seni lukis dari Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Jogja. Setelah itu dia melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja.

Dalam berkarya, Godod dikenal sebagai pelukis imajiner. Ada pula yang menyebut aliran dunia dalam mimpi.

"Bisa dikatakan alirannya bapak sendiri, ada yang bilang aliran dunia dalam mimpi, jadi lukisan bapak itu ketenangan gitu," ujar Sanga.

Sahabat Godod yang juga seniman, Totok Baroto, menyebut mendiang sebagai sosok yang sangat kreatif. Godod juga dikenal bisa mengayomi teman-teman sesama seniman, tak hanya pelukis, tapi juga lintas disiplin ilmu. Karya-karya Godod menurut Totok juga begitu ikonik.

"Karya punya Pak Godod itu objeknya kecil-kecil. Seperti manusia main layangan yang sedang berada di lapangan. Manusianya dilukis ukuran kecil dengan latar belakang yang luas," kata Totok.




(dil/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads