Aksi unjuk rasa Jogja Memanggil kembali digelar kemarin. Sebelumnya, aksi bertajuk serupa digelar pada Kamis pekan lalu. Tuntutan massa aksi Jogja Memanggil kedua hampir sama, yaitu menolak perusakan sistem kenegaraan dan konstitusi oleh penguasa. Berikut sederet fakta dalam aksi tersebut.
Rute Long March
Rute long march Jogja Memanggil kedua masih sama dengan aksi serupa pada Kamis (22/8) lalu. Berawal di Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA), gedung DPRD DIY, hingga Titik Nol Kilometer Kota Jogja.
Pantauan detikJogja kemarin, ribuan massa berkumpul di TKP ABA mulai pukul 10.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak Hanya Target Jangka Pendek"
Koordinator massa aksi, Reformati, mengatakan tuntutan dalam aksi tersebut tidak hanya berjangka pendek.
"Jadi kita semua elemen gerakan mahasiswa, gerakan masyarakat sipil sama seperti yang di Indonesia mencoba untuk menjaga semangat gerakan ini tidak kemudian hanya pada target-target jangka pendek," kata dia di sela aksi, Selasa (27/8/2024).
"Tidak hanya sekadar memastikan bahwa Putusan MK 60 dan 70 disetujui dan digunakan tapi kita juga harus berpikir jangka panjang yang kita sambungkan dari gerakan sejak reformasi dikorupsi kemudian perjuangan untuk melawan penetapan omnibus law, KPK dan sekarang semua menjadi rangkaian dari situasi gejolak politik yang direspons terus-menerus," sambungnya.
Reformati berujar, fokus massa aksi juga pada perjalanan rezim ke depan.
"Tuntutan di aksi ini adalah sebagai pesan pengingat bahwa perjuangan kita masih panjang. Tidak hanya berhenti pada rezim Jokowi ini karena potensi penindasan itu masih besar ke depan," ujar dia.
"Menolak segala bentuk pelecehan dan perusakan sistem kenegaraan dan perusakan konstitusi yang dilakukan oleh penguasa," imbuh Reformati.
Topeng Babi-Marshmallow
Aksi teatrikal juga muncul dalam aksi Jogja Memanggil kedua. Tampak seseorang yang bertopeng babi dan berkalung kardus bertuliskan DPR berjalan mondar-mandir dengan ikatan rantai di lehernya.
"Ini gambaran DPR kita yang bergerak semaunya. Namun masih terbelenggu oleh kita, rakyat!" kata orator saat mengiringi aksi teatrikal di gedung DPRD DIY, Selasa (27/8/2824).
Ada juga peserta demonstrasi yang mengenakan topeng musisi Amerika Serikat (AS) Marshmallow. Ia membawa spanduk bertuliskan 'KAMI WIBU JUGA RESAH'.
Berbagai atribut seperti bendera, spanduk, serta identitas instansi seperti kampus juga menghiasi kerumunan massa. Banyak pula poster kecaman terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Peserta aksi masih didominasi civitas akademika seperti mahasiswa, aktivis, hingga para pedagang Teras Malioboro 2 (TM2). Mereka bergantian berorasi.
Bakar-Injak Kaus Gambar Jokowi
Massa yang mengatasnamakan diri Masyarakat Jogja Bergerak itu juga sempat membakar kaus bergambar Presiden Jokowi.
Aksi berlanjut dengan menutup gerbang gedung DPRD DIY yang semula terbuka. Mereka menggembok gerbang, kemudian seorang bertopeng babi duduk tepat di depan gerbang.
Kemudian, sekelompok orang membentangkan kaus hitam bergambar Jokowi yang kemudian dibakar lalu diinjak-injak.
Penggal Boneka-Tabur Bunga
Massa lalu melanjutkan long march ke Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung Jogja. Massa lalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hormat ke bendera Merah Putih yang berkibar di dalam kompleks Gedung Agung. Massa kemudian bergantian berorasi.
Mereka juga menggelar aksi teatrikal melibatkan boneka yang dipasangi topeng berwajah Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Boneka bertopeng wajah Jokowi itu lalu di gantung di tiang yang sudah disiapkan. Terlihat pula kembang yang ditaburkan di area teatrikal.
"Ganyang Jokowi!" pekik salah seorang yang berteatrikal, diikuti oleh peserta aksi lainnya.
Kemudian giliran boneka bertopeng wajah Prabowo yang dipenggal dengan alat Guillotine. Alat itu juga turut diarak pada aksi sebelumnya, Kamis (22/8) lalu.
Setelahnya, topeng bergambar Prabowo tersebut dikenakan seorang peserta aksi. Kemudian, ia menirukan jogetan khas Prabowo selama proses Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu. Aksi tersebut disambut gemuruh teriakan peserta aksi.
Bubar Tertib-Pungut Sampah
Setelah sekitar 4 jam menggelar aksi, massa aksi Jogja Memanggil membubarkan diri dengan tertib pada pukul 15.45 WIB. Arus lalu lintas di jalan Malioboro, Kota Jogja, pun kembali pulih.
Sama seperti aksi sebelumnya, massa juga memungut dan membawa kembali sampah mereka.
Arus lalu lintas menuju titik Nol Kilometer Kota Jogja dari Jalan Malioboro yang sebelumnya dialihkan ke Jalan Suryadiningratan ke timur dan Jalan Pajeksan ke barat lalu dibuka kembali oleh petugas.
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Ramai Dikritik, Begini Penjelasan PPATK
Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Keluarga Yakin Korban Tak Bunuh Diri
Megawati Resmi Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030