Sejarah Guillotine, Mesin Eksekusi Tahanan Hukuman Mati dari Prancis

Sejarah Guillotine, Mesin Eksekusi Tahanan Hukuman Mati dari Prancis

Anindya Milagsita - detikJogja
Kamis, 22 Agu 2024 19:15 WIB
Ilustrasi guillotine (detikcom)
Ilustrasi guillotine Foto: Ilustrasi guillotine (detikcom)
Jogja -

Terdapat berbagai cara yang dilakukan oleh setiap negara untuk mengeksekusi tahanan dengan hukuman mati, salah satunya menggunakan guillotine yang pernah ada di Prancis. Lantas seperti apa gambaran dari guillotine ini?

Menurut Merriam-Webster Dictionary, guillotine adalah sebuah mesin yang digunakan untuk memenggal kepala manusia. Secara umum, guillotine terdiri dari bilah berat yang meluncur turun secara vertikal. Kemudian guillotine juga dapat diartikan sebagai mesin atau instrumen pemotong.

Istilah guillotine berkaitan dengan Prancis karena mesin pemenggal atau pemotong ini menjadi bagian sejarah dari negara tersebut. Tidak hanya itu saja, guillotine juga perlu untuk diketahui oleh setiap orang karena menyimpan kisah sekaligus alasan kemunculannya yang berkaitan dengan hukuman mati yang benar-benar terjadi di dunia nyata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bagi detikers yang menyimpan rasa penasaran mengenai guillotine, terdapat informasi di dalam artikel ini yang sayang untuk dilewatkan. Temukan penjelasan mengenai guillotine melalui paparan berikut, ya.

Mengenal Guillotine sebagai Mesin Eksekusi Prancis

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, guillotine memiliki fungsi sebagai mesin atau alat yang dapat memenggal kepala manusia. Namun, mesin ini hanya diperuntukkan bagi para tahanan yang telah divonis dengan hukuman mati.

ADVERTISEMENT

Dikatakan dalam buku 'Sejarah 2' karya Drs Sardiman, AM, MPd, guillotine pernah dipilih menjadi alat yang dapat menghilangkan nyawa seseorang dengan vonis mati secara cepat dan efektif. Hal ini dikarenakan cara kerja guillotine melibatkan besi pemotong yang akan dijatuhkan dari atas tepat ke arah kepala para terdakwa hukuman mati.

Lebih lanjut dijelaskan melalui laman Science Museum Group, guillotine dikenal efektif karena memakan proses yang cenderung singkat dan tidak akan menyakitkan bagi siapa saja yang mengalaminya. Bahkan guillotine pernah disebut-sebut sebagai mesin eksekusi yang tidak pernah mengalami kegagalan dan mampu menjadi alternatif yang manusiawi bagi para terdakwa hukuman mati.

Sejarah Guillotine

Lantas bagaimana awal mula guillotine hadir? Dikutip dari laman Britannica, sebelum dijuluki sebagai guillotine, mesin pemenggal kepala ini bernama louisette atau louison. Istilah tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Antoine Louis yang saat itu berprofesi sebagai ahli bedah dan fisiologi asal Prancis.

Lebih lanjut dapat diketahui bahwa istilah guillotine diambil dari nama sosok yang berperan dalam persetujuan penggunaan alat tersebut. Sosoknya bernama Joseph Ignace Guillotin. Dirinya merupakan seorang dokter yang menaruh perhatian pada cara eksekusi para terdakwa hukuman mati.

Bersama dengan rekan sesama dokternya yaitu Antoine Louis, Joseph Ignace Guillotin membantu dalam meloloskan undang-undang sebuah mesin eksekusi yang memungkinkan eksekusi terdakwa hukuman hati dapat dilakukan dengan cara yang tidak menyakitkan dan juga bersih. Cara tersebut menggunakan guillotine. Meskipun begitu, sebenarnya Joseph Ignace Guillotin tidak menyetujui dakwaan terkait hukuman mati.

A Fatih Syuhud menjelaskan dalam bukunya 'Islam dan Politik: Sistem Khilafah dan Realitas Dunia Islam' bahwa terdakwa pertama yang dieksekusi menggunakan guillotine adalah seorang bernama Nicolas Jacques Pelletier. Dirinya dieksekusi pada tahun 1972 yang prosesnya mendapatkan pujian oleh media massa pada saat itu. Alasannya karena guillotine membuat proses eksekusi berlangsung dengan cepat dan bersih.

Meskipun guillotine lebih dikenal erat kaitannya dengan sejarah Prancis, tetapi ternyata mesin ini juga pernah digunakan di sejumlah wilayah Eropa, seperti Skotlandia hingga Inggris. Tidak hanya mengeksekusi para tahanan yang berbuat kejahatan dari kalangan rakyat biasa, guillotine juga digunakan untuk pengeksekusian para keturunan bangsawan yang dijatuhi vonis hukuman mati.

Salah satu penggunaan guillotine yang cukup mengejutkan rakyat pada saat itu adalah saat terjadinya Revolusi Prancis. Bahkan guillotine disebut-sebut sebagai simbol utama yang mengeksekusi ribuan orang. Termasuk dua di antaranya adalah raja dan ratu Inggris yaitu Raja Louis XVI serta Marie Antoinette.

Tujuan Hadirnya Guillotine

Kehadiran guillotine sebagai mesin eksekusi yang mampu menghilangkan nyawa para terdakwa hukuman mati dengan cepat dan bersih ternyata juga tidak terlepas dari pertimbangan cara yang telah dilakukan sebelumnya. Sebelum guillotine resmi digunakan, hukuman mati yang dilakukan di Prancis sempat menemui berbagai pergolakan.

Jauh sebelum tahun 1972 atau tahun saat pertama kali guillotine digunakan, eksekusi mati para terdakwa dilakukan dengan bantuan algojo. Namun, terdapat berbagai masalah yang kerap ditemukan pada saat algojo mengeksekusi targetnya.

Misalnya saja saat mereka menggunakan pedang, terkadang bilah pisau yang tumpul justru membuat target tidak kunjung kehilangan nyawa dan berakhir merasa kesakitan. Hal inilah yang menjadi alasan guillotine diciptakan untuk menghapus rasa sakit yang harus diderita oleh para terdakwa hukuman mati.

Pada awalnya eksekusi mati dengan guillotine dilakukan di muka umum. Rakyat pada saat itu dapat proses eksekusi terdakwa menggunakan guillotine. Namun demikian, seiring berjalannya waktu proses eksekusi dengan guillotine dilakukan di dalam penjara yang tidak dapat lagi menjadi tontonan umum.

Sementara itu, dikatakan dalam sumber yang sama bahwa Prancis terakhir kali menggunakan guillotine di tahun 1977. Meskipun belum secara resmi dihentikan bertahun-tahun setelahnya, akhirnya di tahun 1981 hukuman mati resmi dihapuskan.

Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai guillotine sebagai mesin eksekusi yang menjadi bagian sejarah dari Prancis. Semoga informasi ini mampu menambah wawasan bagi detikers.




(par/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads