Stasiun Klimatologi (Staklim) BMKG Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan peringatan dini kekeringan. Seluruh wilayah DIY kini dalam status siaga kekeringan.
Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas. Dia menjelaskan peringatan dini kekeringan meteorologis dikeluarkan karena berkurangnya curah hujan.
"Peringatan dini kekeringan meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya," kata Reni dalam keterangan tertulis yang dikutip detikJogja, Selasa (20/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reni menjelaskan, peringatan ini dikeluarkan berdasarkan hasil pemantauan curah hujan hingga tanggal 20 Agustus 2024. Selain itu juga prakiraan peluang curah hujan 2 dasarian ke depan. Kemudian telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm/dasarian dengan peluang terjadi di atas 70 persen.
Berdasarkan hal tersebut, Reni menjelaskan seluruh wilyah DIY dalam status siaga kekeringan.
"Maka terdapat potensi kekeringan meteorologis dengan status siaga Kota Yogyakarta, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Bantul," urainya.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis ini.
"Sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah atau kelangkaan air bersih, peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.
(apu/cln)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi