Bagi umat Katolik, renungan harian adalah cara untuk memperdalam hubungannya dengan Allah. Renungan harian Katolik tersebut biasanya disertai dengan bacaan dan doa.
Berdasarkan kalender liturgi 2024 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI, hari ini Kamis 15 Agustus 2024 merupakan hari peringatan fakultatif Santo Tarsisius; dengan orang kudus Santa Perawan Maria diangkat ke Surga. Santo Tarsisius, Martir; dan warna liturgi merah.
Mengangkat tema tentang mengampuni, mari simak renungan harian Katolik Kamis 15 Agustus 2024 berikut ini yang dihimpun dari buku Inspirasi Pagi oleh Gaudensia Sihaloho KSSY, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Seri Amal Medan, Sumatera Utara. Renungan ini juga dilengkapi dengan bacaan dan doa penutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Renungan Harian Katolik Hari Ini 15 Agustus 2024
Bacaan Hari Ini
Yeh. 12:1-12;
- Yeh 12:1 Lalu datanglah firman Tuhan kepadaku:
- Yeh 12:2 "Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
- Yeh 12:3 Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.
- Yeh 12:4 Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di hadapan mata mereka, seperti seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
- Yeh 12:5 Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang di tembok dan keluarlah dari situ.
- Yeh 12:6 Di hadapan mata mereka taruhlah barang-barangmu ke atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap; engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah; sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel."
- Yeh 12:7 Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: aku membawa pada siang hari barang-barang seperti barang-barang seorang buangan dan pada malam hari aku membuat dengan tanganku sebuah lobang di tembok, pada malam gelap aku keluar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas bahuku.
- Yeh 12:8 Pada hari besoknya datanglah firman Tuhan kepadaku:
- Yeh 12:9 "Hai anak manusia, bukankah ditanya oleh kaum Israel, kaum pemberontak itu kepadamu: Apakah yang kaulakukan ini?
- Yeh 12:10 Katakanlah kepada mereka: beginilah firman Tuhan Allah: Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana.
- Yeh 12:11 Katakanlah: Aku menjadi lambang bagimu; seperti yang kulakukan ini begitulah akan berlaku kepada mereka: sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan.
- Yeh 12:12 Dan raja yang di tengah-tengah mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap dan akan pergi ke luar; orang akan membuat sebuah lobang di tembok supaya ada baginya jalan keluar; ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak akan melihat tanah itu.
Mzm. 78:56-57.58-59.61-62;
- Mzm 78:56 Tetapi mereka mencobai dan memberontak terhadap Allah, Yang Mahatinggi, dan tidak berpegang pada peringatan-peringatan-Nya;
- Mzm 78:57 mereka murtad dan berkhianat seperti nenek moyang mereka, berubah seperti busur yang memperdaya;
- Mzm 78:58 mereka menyakiti hati-Nya dengan bukit-bukit pengorbanan mereka, membuat Dia cemburu dengan patung-patung mereka.
- Mzm 78:59 Ketika Allah mendengarnya, Ia menjadi gemas, Ia menolak Israel sama sekali;
- Mzm 78:61 Ia membiarkan kekuatan-Nya tertawan, membiarkan kehormatan-Nya jatuh ke tangan lawan;
- Mzm 78:62 Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang, dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri.
Mat. 18:21-19:1.
- Mat 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
- Mat 19:1 Setelah Yesus selesai dengan pengajaran-Nya itu, t berangkatlah Ia dari Galilea dan tiba di daerah Yudea yang di seberang sungai Yordan.
BcO Za. 11:4-12:8
- Za 11:4 Beginilah firman Tuhan Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
- Za 11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah Tuhan! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
- Za 11:6 Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman Tuhan, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorangpun dari tangan mereka."
- Za 11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.
- Za 11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku.
- Za 11:9 Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"
- Za 11:10 Aku mengambil tongkatku "Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.
- Za 11:11 Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman Tuhan.
- Za 11:12 Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.
- Za 11:13 Tetapi berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Serahkanlah itu kepada penuang logam!" nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah Tuhan.
- Za 11:14 Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel.
- Za 11:15 Sesudah itu berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Ambillah sekali lagi perkakas seorang gembala yang pandir!
- Za 11:16 Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.
- Za 11:17 Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!"
- Za 12:1 Ucapan ilahi. Firman Tuhan tentang Israel: Demikianlah firman Tuhan yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:
- Za 12:2 "Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung.
- Za 12:3 Maka pada waktu itu Aku akan membuat Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan berkumpul melawannya.
- Za 12:4 Pada waktu itu, demikianlah firman Tuhan, Aku akan membuat segala kuda menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila. Atas kaum Yehuda, Aku akan membuka mata-Ku, tetapi segala kuda bangsa akan Kubuat menjadi buta.
- Za 12:5 Sesudah itu kaum-kaum di Yehuda akan berkata dalam hatinya: Penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena Tuhan semesta alam, Allah mereka.
- Za 12:6 Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.
- Za 12:7 Tuhan akan pertama-tama memberi kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda, supaya keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan terlalu bermegah-megah terhadap Yehuda.
- Za 12:8 Pada waktu itu Tuhan akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat Tuhan, yang mengepalai mereka.
Renungan Hari Ini
Yesus mengajarkan kepada kita doa yang sangat indah, yaitu Doa Bapa Kami. Sebagai seorang biarawati, saya mendoakan Bapa Kami minimal sembilan kali sehari, yaitu dalam misa harian, dalam ibadat harian, dan dalam Doa Rosario.
Kita semua pasti juga sering mendoakannya setiap hari. Menurut saya, salah satu bagian yang paling indah dari Doa Bapa Kami adalah: "Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami."
Meski demikian, bagian ini juga menjadi yang paling sulit untuk diwujudkan. Mengampuni orang lain sungguh tidak mudah, tidak semudah ketika kita mengucapkannya.
Hari ini, Yesus mengajak kita untuk kembali merenungkan tentang pengampunan. Melalui percakapan Yesus dengan Petrus dan perumpamaan tentang hamba yang tidak berbelas kasihan, kita diberi panduan bagaimana harus mengampuni orang lain.
Yang ditekankan adalah pentingnya pengampunan yang tak terbatas dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Petrus bertanya kepada Yesus: Sampai berapa kali harus mengampuni sesama? Apakah sampai tujuh kali?
Bagi Petrus, mengampuni sampai tujuh kali sudah merupakan tindakan yang luar biasa. Namun, Yesus menjawab: Tidak hanya tujuh kali, tetapi sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Yesus menekankan bahwa pengampunan itu tidak boleh terbatas pada jumlah atau angka tertentu. Pengampunan harus menjadi sikap hati yang harus terus dipraktikkan tanpa batas.
Yesus kemudian menceritakan perumpamaan tentang hamba yang tidak berbelaskasihan. Perumpamaan ini menggambarkan betapa besar kasih dan pengampunan Allah kepada kita.
Kita semua telah menerima pengampunan yang tak terhingga dari-Nya atas dosa-dosa kita. Seperti hamba yang mendapat pengampunan atas utangnya yang sangat besar, kita juga telah menerima pengampunan dari Allah atas dosa-dosa kita yang besar, yang tidak mungkin bisa kita bayar kembali.
Karena itu, kita dipanggil untuk juga mengampuni orang lain, tidak peduli seberapa besar kesalahan mereka terhadap kita. Jika kita menolak untuk mengampuni, itu menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar memahami dan menghargai pengampunan yang telah kita terima.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, mengampuni bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Luka dan rasa sakit yang ditimbulkan oleh orang lain bisa jadi sangat dalam dan sulit untuk disembuhkan.
Namun, Yesus mengajarkan bahwa pengampunan adalah kunci untuk hidup damai dan untuk menikmati kebebasan sejati. Pengampunan tidak hanya membebaskan orang yang kita ampuni, tetapi juga membebaskan diri kita sendiri dari beban kebencian dan dendam.
Pengampunan akan memberi penyembuhan pada sakit dan luka yang kita alami. Dengan mengampuni, kita meneladan kasih dan belas kasihan Allah, serta membuka jalan bagi penyembuhan dan pemulihan hubungan.
Pengampunan mengharuskan kita bersikap rendah hati dan siap sedia mengakui kelemahan. Kita semua berdosa dan membutuhkan pengampunan Allah. Ketika kita menyadari betapa besar kasih dan pengampunan Allah bagi kita, akan lebih mudah bagi kita untuk mengampuni sesama.
Pengampunan menjadi cerminan hubungan kita dengan Allah. Ketika kita mau mengampuni sesama yang bersalah kepada kita, itu berarti kita menyadari bahwa kita pun adalah orang yang lemah dan berdosa yang membutuhkan pengampunan dari Allah.
Mengampuni memang tidak mudah. Untuk melakukan itu, kita membutuhkan waktu dan doa. Marilah kita meminta bantuan Allah agar diberi kekuatan dan keberanian untuk mengampuni, terutama ketika kita sulit untuk melakukannya.
Mengampuni adalah panggilan yang tidak boleh diabaikan, sebab di dalam pengampunan ada damai sejati dan kasih Allah yang tak terbatas. Mari kita memperbarui komitmen kita untuk hidup dalam semangat pengampunan.
Biarlah hati kita dipenuhi dengan belas kasihan, sehingga kita dapat menjadi saksi kasih Allah. Dengan mengampuni tanpa batas, kita meneladan kasih Kristus, serta membawa damai sejahtera dalam kehidupan kita dan kehidupan orang lain.
Doa Penutup
Allah, yang kekal dan kuasa, terangilah kiranya bangsa-bangsa yang meringkuk dalam kegelapan maut.
Sinarilah mereka dengan terang cahayaMu, yang telah terbit laksana fajar cemerlang, yaitu Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Demikian renungan harian Katolik Kamis 15 Agustus 2024 dengan bacaannya. Semoga berkat Allah senantiasa menyertai keseharian kita. Amin.
(sto/aku)
Komentar Terbanyak
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu
Tiba di Reuni Fakultas Kehutanan, Jokowi Disambut Sekretaris UGM